Inilah Agenda FGD Pengembangan Strategi Pemasaran Destinasi Prioritas Tanjung Lesung
Guna memperkuat public- private partnership dalam mengembangkan strategi pemasaran pariwisata di 10 (sepuluh) destinasi prioritas, khususnya di Tanjung Lesung, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) lewat Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara menggelar Focus Group Discussion Pengembangan Strategi Pemasaran
Tanjung Lesung.
Focus Group Discussion (FGD) Tanjung Lesung tersebut akan dilaksanakan Kamis, 24 Agustus 2017 di Sofyan Inn Altama, Pandeglang, Banten.
Ada 4 (empat) narasumber yang dihadirkan di FGD kali ini yaitu Hariyanto selaku Plt. Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Eneng Nurcahyati (Kadis Pariwisata Provinsi Banten), Ida Irawati (PIC Tim Pokja Destinasi Prioritas Tanjung Lesung), dan Hernowo Muliawan dari kalangan Akademisi dan Praktisi Pariwisata.
Menurut Hariyanto FGD ini bertujuan untuk menjaring masukan, ide, dan gagasan dari unsur pentahelix yaitu instansi/lembaga, pelaku industri/bisnis, asosiasi, akademisi, komunitas, serta media yang terlibat dalam bidang pemasaran pariwisata.
”Selain itu kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi praktis dalam mengembangkan strategi pemasaran pariwisata 10 (sepuluh) destinasi prioritas,” terangnya kepada TravelPlus Indonesia sebagaimana tertuang dalam Meeting Agenda Plan Summary (MAOS) FGD ini yang dikirim oleh staf-nya baru-baru ini.
Adapun output yang diharapkan dari FGD ini, lanjut Hariyanto berupa rekomendasi praktis mengenai strategi pemasaran Tanjung Lesung yang dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan pemasaran pariwisata yang mengacu pada kerangka tourism marketing yakni DOT, BAS, POP, dan POSE.
FGD ini, tambah Hariyanto digelar sesuai arahan Presiden (surat Setkab No : B-652/Seskab/Maritim/11/2015, tanggal 6 November 2015) : Menteri Pariwisata bersama Menteri terkait, para Gubernur pada 10 (sepuluh) destinasi pariwisata prioritas, Bupati/Walikota terkait agar fokus pada perbaikan 10 (sepuluh) destinasi prioritas pariwisata dengan mendukung dan memperkuat kebijakan, program dan kegiatan yang diperlukan sehingga benar- benar terlihat perubahannya.
Dan tentunya berdasarkan target pariwisata tahun 2019 yang harus dapat memberikan kontribusi pada PDB Nasional sebesar 8%, devisa yang dihasilkan sebesar Rp 240 triliun, menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang, target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta wisman dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia.
Acara FGD akan dimulai dengan laporan panitia oleh Kabid Perencanaan & Kerjasama, Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara H. Widodo, dilanjutkan penyampaan materi bertajuk ‘Arah Kebijakan Pemasaran Pariwisata Nusantara’ oleh Hariyanto.
Diteruskan dengan penyampaian materi ‘Potensi Wisata Banten’ oleh Eneng Nurcahyati dan ‘Pengembangan Destinasi Tanjung Lesung’ oleh Ida Irawati serta ‘Pengembangan Strategi pemasaran 10 destinasi prioritas Wilayah Tanjung Lesung’ oleh Hernowo Muliawan. FGD akan ditutup dengan diskusi tanya-jawab.
Adapun pesertanya mencakup semua unsur pentahelix yakni Universitas Ageng Tirtayasa (akademisi), lalu dari unsur industri wisata antara lain beberapa maskapai penerbangan, Banten West Java Tourism Development, HPI, PHRI, ASITA, ASPPI, Asosiasi Industri Kreatif & Pelaku Usaha, Asosiasi Homestay Tanjung Lesung, Asosiasi Kuliner Kreatif, dan Forum Tata Kelola Destinasi Pariwisata KEK Tanjung Lesung.
Sementara dari unsur pemerintah, tentunya selain dari Kemenpar, juga ada dari Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Dinas Pariwisata Kab. Pandeglang, Dinas Pariwisata Kab. Lebak, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Serang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan, serta dari BAPPEDA dan BPS.
“Tak lupa dari unsur media antara lain sejumlah wartawan dan travel blogger, serta unsur komunitas seperti Generasi Pesona Indonesia dan Kelompok Sadar Wisata,” tanbah Hariyanto.
Sekilas Tanjung Lesung
Destinasi prioritas pariwisata sekaligus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung seluas area 1.500 ha berada di pantai barat Banten.
Waktu tempuhnya sekitar tiga jam perjalanan dengan menggunakan mobil dari Jakarta (170 Km), dan 30 menit dari Carita.
Kalau lewat laut dari Ancol Marina 4 jam, dari Pantai Mutiara 4 jam, dan dari Carita 1 jam. Via udara sekitar 180 Km dari Bandara Internasional Soekarno – Hatta.
Akomodasi pilihannya ada Tanjung Lesung Resort Hotel yang terdiri atas 61 Luxury Villas (1, 2, and 4 rooms), Meeting and Conference Hall, Swimming pool, Bar, Restaurant, Kalicaa Villa Estate 44 Units (1, 2, 3 rooms), Soccer field, dan Children Playground.
Lalu ada Blue Fish Hotel dengan 16 rooms, Big-Game Fishing, Beach Club, Sunset Time in Bodur Beach, dan bisa Hiking.
Pilihan lain The Beach Club dengan water sport facilities seperti snorkeling, kayaking, fishing, diving, dan lainnya, serta Land-based sport seperti Mountain biking, dan hiking. Ditambah Sailing Club, Single Bedroom Cottage, Double Bedroom Cottage, dan Sail Boat Rental.
Event wisatanya ada Festival Tanjung Lesung yang diadakan dengan tujuan untuk mempromosikan kawasan Tanjung Lesung dan diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawannya. Festival tersebut akan digelar 22- 24 September mendatang.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: tanjunglesung.com & @tanjunglesungid
0 komentar:
Posting Komentar