Ini Alasan Tour Gunung Anak Krakatau LKF 2017 Suguhkan Ngumbai Lawok dan Bermalam di Pulau Sebesi
Tour Gunung Anak Krakatau yang merupakan salah satu acara ini Lampung Krakatau Festival (LKF) 2017, dipastikan tampil beda dibandingkan dengan tour serupa sebelumnya. Kali ini seluruh pesertanya akan berkunjung dan bermalam di Pulau Sebesi, sebelum keesokan harinya menuju Gunung Anak Krakatau.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Bukan cuma itu, sebelum berangkat ke Pulau Sebesi dari Dermaga Bom, Kalianda, besok Jumat (25/8) pagi, seluruh peserta Tour Gunung Anak Krakatau (GAK) ini akan disuguhkan acara ”Ngumbai Lawok” yang dimeriahkan dengan puluhan perahu hias.
Tentu Pemprov Lampung punya alasan tersendiri kenapa Tour GAK tahun ini bakal seperti itu.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Lampung Budiharto ada dua alasan.
Pertama ingin memperkenalkan atau mempromosikan ”Ngumbai Lawok” dan potensi wisata Pulau Sibesi. Alasan kedua, agar peserta Tour GAK dapat menyaksikan keindahan pesona matahari terbit di GAK.
“Kalau bermalam di Sebesi, seluruh pesertanya bisa berangkat dini hari kemudian sampai di GAK dapat menyaksikan pemandangan matahari terbit, itu salah satu alasannya. Sebab kalau pagi keindahan pemandangannya justru lebih bagus,” ujar Budiharto kepada TravelPlus Indonesia di kantornya di Bandar Lampung, Kamis (24/8).
Di Sebesi, lanjut Budiharto seluruh peserta Tour GAK pun dapat melihat kehidupan masyarakat disana dengan bermalam di homestay. “Dengan begitu potensi wisata yang dimilikinya berikut kehidupan masyarakat di Sebesi terangkat,” tambahnya.
Ngumbai Lawok sendiri merupakan sebuah acara ritual sebagai ungkapan syukur masyarakat pesisir atas hasil laut yang diperolehnya sekaligus harapan agar keberlimpahan.
Biasanya dalam acara ini ada pelarungan kepala kerbau yang telah disembelih ke tengah laut. Namun kini dalam kemasan berupa penampilan perahu-perahu hias.
Tradisi Ngumbai Lawok diangkat di LKF 2017 ini bertujuan untuk melestarikan tradisi lokal setempat yang sudah turun-temurun dilakukan, sekaligus mempromosikannya sebagai potensi wisata budaya.
Tour GAK LKF 2017 berlangsung dua hari, Jumat-Sabtu (23-16/8).
Berdasarkan data dari panitia, ada 225 orang pesertanya, di antranya dari travel blogger nasional dan local, wartawan, generasi pesona Indonesia (Genpi) dari Lmpung, sebanyak 20 orang, Genpi pusat, perwakilan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang turut mendukung LKF 2017, dan lainnya.
Seluruh peserta harus sudah berkumpul pukul 05.30 di Lapangan KORPRI, Bandar Lampung kemudian berangkat menuju Dermaga Boom Kalianda dengan bus yang sudah disediakan panitia.
Setibanya di Dermaga BOM Kalianda, seluruh peserta diharapkan untuk registrasi ulang. Seluruh peserta kemudian naik kapal motor.
Setibanya di Dermaga BOM Kalianda, seluruh peserta diharapkan untuk registrasi ulang. Seluruh peserta kemudian naik kapal motor.
Kabarnya panitia menyediakan 8 kapal motor. Setiap kapal diisi maksimal 40 peserta.
Setiap peserta diharuskan mengenakan life jacket.
"Selama perjalanan, peserta diharapkan tetap menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah ke laut.," pesan Budiharto.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
0 komentar:
Posting Komentar