Wow, 500 Pekerja Seni Indonesia Bakal Tampil di Europalia Arts Festival
Sebanyak hampir 500 pekerja seni Indonesia akan tampil di Europalia Arts Festival Indonesia yang berlangsung di tujuh (7) negara Eropa selama 3 bulan mendatang.
“Jumlah pastinya 486 seniman, biar lebih mudah kita bulatkan jadi 500 pekerja seni,” ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya usai meluncurkan soft launching & press conference Europalia Arts Festival Indonesia di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Kamis (31/8/2017) jelang siang.
Europalia Arts Festival Indonesia yang bertema Heritage, Contemporary, Creation & Exchange ini, sambung Arief Yahya akan dilaksanakan di 7 negara Eropa yakni Inggris, Perancis, Jerman, belanda, Belgia, Australia, dan Polandia.
“Pelaksanaannya selama 3 bulan mulai tanggal 10 Oktober 2017 samapai 21 Januari 2018. Dan Indonesia menjadi negara pertama dari ASEAN yeng mengikuti festval ini sebagai Guest Country Europalia Arts Festival,” ungkap Arief Yahya.
Lebih lanjut Arief Yahya menjelaskan kalau Eropa sekarang di-treat sebagai satu pasar, satu negara sehingga kegiatan promosi lebih efektif.
“Kalau dulu masing-masing negara Eropa yang menjadi pasar wisata bagi Indonesia di-treat satu- per satu negara,” terangnya.
Kemenpar mendukung festival ini melihat kunjungan wisman dari seluruh Eropa ke Indonesia terus meningkat.
“Tahun 2016 jumlah wisman Eropa mencapai 1,6 juta lebih. Tahun ini ditargetkan mencapai 2 juta wisman,” tambahnya.
“Average Revenue per User atau ARPU wisman Eropa rata-rata sebesar 1.600 dolar AS. Jika targetnya 2 juta tahun ini, maka devisa yang masuk sebesar 3,2 miliar dolar AS,” ungkapnya.
Guna mensukseskan festival tersebut, Kemenpar pun memberi dukungan dalam bentuk promosi.
“100 persen dukungan Kemenpar untuk Europalia Arts Festival Indonesia berupa promosi antara lain lewat media ekektronik seperti BBC dan Bloomberg, media digital antara lain TripAdvisor, Google, dan Youtube, dan media OHH seperti billboard di Belgia dan black cab di London,” terang Arief Yahya.
Sebagai catatan 486 pekerja seni Indonesia yang akan tampil di Europalia Arts Festival Indonesia akan menampilkan 228 karya dan program kegaiatan meliputi 69 pertunjukan tari dan teater, 71 musik, 36 sastra, 38 film, dan 14 pameran.
“Targetnya 1,5 juta pengunjung selama festival tersebut berlangsung,” pungkas Arief Yahya.
Dalam acara peluncuran Europalia Arts Festival Indonesia yang juga dihadiri Kepala Bekraf Triawan Munaf, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Dr. Hilmar farud, Dubes Belgia untuk Indonesia Patrick Herman, dan Ketua Komisi Europalia Indonesia Shanti Poesposoetjipto ini ditampilkan ‘Mini Showcase Performer' sekilas tiga tim Indonesia yang akan mentas di festival tersebut yakni Nani Topeng Losari Cirebon, Peni Chandra Rini yang mendapat julukan sebagai Sinden Kontemporer, dan Mataniari Toba Batak Music Ensemble.
Pantauan TravelPlus Indonesia, selain mini showcase tiga tim tersebut juga ada pameran bermacam karya seni seperti Gelung Agung atau hiasan kepala yang terbuat dari emas, rubi, batu mulia, dan rotan dari Kerajaan Badung, Bali antara tahun 1850-1900.
Ada juga Ketopong atau mahkota dari emas, berlian dan kain peninggalaan Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur antra tahun 1800-1900, dan Cogan yang terbuat dari emas, perak dan batu mirah dari daerah Riau Lingga, Sumatera abad ke-19 M.
Serta Prasasti Kota Kapur yang terbuat dari batu bertuliskan huruf pallawa Bahasa Melayu Kuno dari daerah Bangka, Provinsi Bangka Belitung tahun 686.
Artefak-artefak berharga tersebut rencananya akan dipamerkan juga di Europalia Arts Festival Indonesia.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Europalia Arts Festival Indonesia di 7 Negara Eropa upaya meningkatkan kunjungan wisman Eropa ke Indonesia.
2. Menpar Arief Yahya memukul gong tanda soft launching Europalia Arts Festival Indonesia.
3. Showcase Nani Topeng Losari Cirebon.
4. Showcase pameran Europalia Arts Festival Indonesia di Kemenpar yang memamerkan antara lain bermaam artefak berharga.
0 komentar:
Posting Komentar