Itulah fakta pertama tentang gunung yang berjarak kurang lebih 55 Km sebelah Selatan kota Surabaya ini.
Berdasarkan pengamatan langsung saya dan ditambah data dari berbagai sumber, masih ada sederet fakta lain Gunung Penanggungan yang sebaiknya diketahui setiap pendaki sebelum mendaki puncaknya.
Fakta keduanya, Gunung Penanggungan termasuk jenis stratovolcano, yakni gunung berapi kerucut, namun sudah lama sekali tertidur atau istirahat.
Berikutnya atau fakta ketiganya, gunung yang berada pada satu kluster dengan Gunung Arjuno dan Welirang yang jauh lebih besar ini sebelumnya bernama Gunung Pawitra.
Nama kuno Gunung Penanggungan tersebut sudah dikenal sejak abad ke-10 Masehi. Kata “Pawitra” dalam bahasa Jawa kuno bermakna keramat, suci, kesucian, atau sari. Nama itu tertulis pada Prasasti Cunggrang yang ditemukan di Desa Sukci, Gempol, Pasuruan, di kaki gunung sebelah Timur Penanggungan.
Fakta keempatnya, Gunung Penanggungan kerap disebut-sebut sebagai miniatur dari Gunung Semeru. Pemicunya antara lain karena bentuknya kerucut lancip seperti Semeru serta hamparan puncaknya sama-sama terdapat pasir dan batuan yang luas.
Selanjutnya atau fakta kelima, Gunung Penanggungan disebut juga gunung yang keramat, suci, dan punya nilai sejarah. Buktinya di lerengnya, terutama di sisi Barat sampai Utara (Kecamatan Trawas, Mojokerto) dipenuhi sejumlah situs berupa candi, ceruk pertapaan, objek tunggal, dan petirtaan dari era Hindu-Buddha,
Fakta keenam, lantaran punya banyak peninggalan purbakala, kawasan Gunung Penanggungan telah ditetapkan menjadi Cagar Budaya pada tahun 2015 melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/18/Kpts/013/2015 tanggal 14 Januari 2015.
Berikutnya atau fakta ketujuh, Gunung Penanggungan dikelilingi sejumlah gunung kecil antara lain Gajahmungkur (1.087 mdpl), Bekel (1.238 mdpl), Kemuncup (1.227 mdpl) dan Sarahklopo (1.275 mdpl).
Fakta kedelapan, pada bagian kerucut teratas menuju puncaknya terdapat padang rumput (sabana) yang didominasi alang-alang dan gelagah. Selain itu terdapat pohon kaliandra yang sengaja ditanam sebagai tanaman penghijauan.
Selanjutnya atau fakta kesembilan, memiliki sekurangnya 6 jalur pendakian (japen) terdiri atas 5 japen di Kabupaten Mojokerto yakni 3 japen di Kecamatan Trawas (Desa Tamiajeng, Desa Kedungudi, dan Jolotundo di Desa Seloliman) serta 2 japen di Kecamatan Ngoro (Dusun Telogo, Desa Kunjorowesi dan Dusun Genting, Wotanmasjedong). Satu lagi japen Betro di Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.
Japen via Kedungudi, Jolotundo, dan Genting disebut-sebut "jalur sejarah" atau "jalur ziarah" karena banyak melewati objek-objek purbakala seperti candi dan lainnya. Japen via Genting banyak yang menilai menjadi jalur terberat.
Adapun japen via Tamiajeng merupakan jalur paling populer bagi pendaki. Japen ini Pos Registrasinya beroperasi 24 jam dengan HTM-nya 15K per orang dan 10K untuk parkir per motor.
Fakta terakhir atau kesepuluh, di sekitar Gunung Penanggungan terdapat sejumlah objek wisata yang menarik untuk disambangi, sebelum ataupun sesudah mendaki antara lain Air Terjun Dlundung, Bumi Perkemahan Dlundung, Air Terjun Coban Canggu, Air Terjun Grenjengan, Air Terjun Watu Ulo, Ranu Manduro, Sawah Sumber Gempong, Pemandian Air Panas Padusandan, Wisata Air Balekambang, Sobo Ketapanrame, Taman Ghanjaran, wisata arung jeram dan lokasi outbound training OBECH Wilderness Experience serta vila-vila peristirahatan di Trawas dan Pacet.
Di sekitar Gunung Penanggungan juga terdapat objek wisata sejarah antara lain Candi Jolotundo, Candi Jawi, dan Goa Jepang 1943.
Itulah 10 fakta Gunung Penanggungan versi saya. Kalau Anda punya fakta menarik lainnya, bisa ditambahkan di kolom komentar unggahan link tulisan ini di Threads akun Instagram (IG) @adjitropis.
Selamat mendaki Gunung Penanggungan dan menikmati pula objek-objek wisata di sekitarnya.
Salam nanjak pro konservasi,
Salam nanjak ramah lingkungan 🙏.
Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id
Captions:
1. Saya di Puncak Pawitra, puncaknya Gunung Penanggungan.
2. Pos 1 sekaligus Pos Registrasi pendakian Gunung Penanggungan via Tamiajeng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.