Kabar penentuan kuota kunjungan wisatawan tersebut dibenarkan Anggodo selaku Kepala Balai TNUK.
Menurut Anggodo penentuan kuota kunjungan pada masa pandemi ini dihitung dari rata-rata kunjungan 5 tahun terakhir sehingga diperoleh rata2 kunjungan per tahun sebesar 12.399 orang per tahun.
Angka tersebut, lanjutnya lalu di-breakdown ke satuan minggu sehingga diperoleh rata-rata kunjungan per minggu 258 orang.
Setelah itu disesuaikan dengan SK Dirjen KSDAE terkait reaktivasi taman nasional yang mewajibkan maksimal kuota-nya sebanyak 50% dari kunjungan sebelum pandemi.
"Jadi kuota kunjungan di TNUK akhirnya ditentukan sebesar 129 orang per minggu," ungkap Anggodo kepada TravelPlus Indonesia, lewat pesan WA, Minggu (16/8/2020).
Dalam jumlah kunjungan memang ada pembatasan, namun dari jumlah objek wisata yang dibuka, TNUK termasuk taman nasional yang beruntung lantaran kawasan wisatanya secara keseluruhan dibuka untuk kunjungan wisatawan.
Konsekuensinya, setiap ada kunjungan harus laporkan. 'Kami wajib melaporkan perkembangannya day per day ke pusat, sesuai protokol kunjungan yg mematuhi SOP kesehatan," tambah Anggodo.
Travel Tips
Buat travelers yang ingin berpetualang ke TNUK di era tatanan baru ini bisa lewat pintu masuk dari Taman Jaya, Tanjung Lame, Pulau Peucang, atau Pulau Handeuleum.
Semua pintu masuk tersebut dapat dicapai langsung dari Sumur, yang merupakan titik awal memulai kunjungan ke seluruh penjuru taman nasional yang berada di Kabupaten Pandeglang, Banten ini, termasuk dua kawasan yang jarang dikunjungi yakni Pulau Panaitan dan Gunung Honje.
Tiket masuk simaksi bisa diperoleh di kantor Balai TNUK di Jl. Raya Labuan, Pandeglang.
Kalau memilih masuk via laut dengan menyewa kapal motor nelayan berkapasitas maksimal 30 orang atau 20 orang plus barang p/p dari Sumur bisa ke Tanjung Lame, Pulau Peucang ataupun Pulau Handeuleum.
Kalau lewat darat, dari Labuan ke Sumur bahkan sampai Ujung Jaya naik mobil angkot Elf 300. Atau carter bus bila rombongan.
"Sekarang sudah ada angkutan umum mobil elf sampai ke Ujung Jaya," tambah Anggodo.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & dok.@tnujungkulon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.