Kamis, 07 Maret 2019

Ada Henna Artist, Paviliun Wonderful Indonesia di ITB Berlin 2019 Diserbu Pengunjung

Selain paviliun yang unik berdesain kapal Phinisi dan arsitektur tradisional Bali, keberadaan henna artist (seniman henna) ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung dari berbagai negara untuk datang ke Paviliun Wonderful Indonesia di Internationale Tourismus-Börse (ITB) Berlin 2019.

Buktinya pada hari pertama ITB Berlin 2019 di Jerman, Rabu (6/3), ada ratusan pengunjung yang mendatangi Paviliun Wonderful Indonesia untuk dilukis dengan seni lukis henna oleh Akbar selaku professional henna artist dan influencer di bidang henna yang menjadi salah satu delegasi Indonesia di ajang pameran pariwisata terbesar nomor 1 di Eropa bahkan di dunia tersebut.

Menurut pemilik nama lengkap Muhammad Ariefa Akbar atau Morief Akbar yang ditunjuk sebagai Indonesian Henna Ambassador oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini, pada hari pertama dan kedua jumlah pengunjung ITB Berlin 2019 yang dilukis henna olehnya lebih kurang 200 orang per hari.

"Biasanya jumlahnya akan meningkat lagi di 2 hari terakhir karena ITB Berlin 2019 ini terbuka untuk umum dan mahasiswa, jadi akan lebih rame lagi," terang Akbar, si pemilik brand Akbarhenna kepada TravelPlus Indonesia, Kamis (7/3) langsung dari Berlin.

Kata pria kelahiran Jakarta tahun 1992 ini, pengunjung yang datang untuk dilukis henna dari seluruh kalangan masyarakat internasional.

"Jadi bukan cuman warga Berlin aja," tambah Akbar yang juga pernah menjadi salah satu delagasi Indonesia dalam ATM Dubai 2016, WTM London 2016, ITB Berlin 2017, ATM Dubai 2018, dan IFTM Resa-Paris 2018.

Akbar juga menceritakan kalau Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun datang pada hari pertama ITB Berlin 2019 untuk pembukaan dan wawancara dengan awak media.

"Sayangnya beliau ga sempet dilukis henna karena jadwalnya padat," ujar Akbar yang mengaku sempat berfoto bersama Menpar Arief Yahya dan rekan-rekan tim Indonesia lainnya.

Saat melakukan seni lukis henna, Akbar mengaku kerap mendapat pertanyaan dari sejumlah pengunjung.

"Biasanya yang mereka tanyakan itu antara lain henna dipakai buat apa kalau di Indonesia? Apa bedanya henna Indonesia dengan India/Arab? Dan bisa tahan berapa lama?," terang Akbar yang pernah meluncurkan buku tentang seni henna sebagai pelengkap keras dibidang fashion, craft, and beauty bersama Gramedia.

Sambil melukis henna bermotif simbol-simbol Indonesia seperti arca dan batik dengan perpaduan warna yang sangat unik di tangan pengunjung, Akbar langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan ramah.

Kata Akbar, seni lukis henna di Indonesia biasa dipakai buat pernikahan dan acara khusus atau special occasion.

Bedanya, seni lukis henna di  Indonesia punya pilihan banyak warna seperti white henna dan gold body painting yang dikombinasikan dengan aksesoris nail art dan glitter.

Indonesia juga mengadaptasi seni lukis henna karena merupakan perpaduan antara budaya Timur Tengah yang masuk ke Sumatera melalui jalur perdagangan dan penyebaran agama Islam di Indonesia.

"Kalau bicara soal ketahanan, seni lukis henna bisa tahan sampai 4 harian sedangkan untuk body painting-nya tahan sampai 2 hari di kulit," jawab Akbar yang pernah membuat henna untuk sejumlah artis ternama Indonesia seperti Shireen Sungkar (sewaktu menikah dan malam takbiran), Zaskia Sungkar, dan Rianti Cartwright, serta beberapa dari kalangan pejabat penting dan menteri.

Pengunjung yang ingin dilukis henna, lanjut Akbar bisa siapa saja, perempuan, laki-laki, pelajar sampai orangtua. "Tidak dikenakan tarif alias gratis. Tapi ada juga pengunjung yang kasih tip," akunya.

Kata Akbar lagi, Kemenpar sejak 2016 untuk pertama kali memperkenalkan seni lukis henna sebagai media untuk menarik pengunjung yang datang di sejumlah travel mart berskala global yang diikuti Indonesia.

Sebagai catatan, ITB Berlin 2019 berlangsung selama 5 mulai tanggal 6-10 Maret.

Menpar Arief Yahya yang memimpin delegasi Indonesia berharap melalui keikutsertaan Indonesia di ITB Berlin 2019 dapat berkontribusi pada pencapaian target 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini.

Di ITB Berlin tahun ini Kemenpar mengajak 95 industri pariwisata yang terdiri atas operator tur, agen perjalanan, hotel, resort, dan kantor pariwisata pemerintah daerah.

Paviliun Wonderful Indonesia di ITB Berlin 2019 yang menempati Hall 26A, stand nomor 114, 115, dan 116 dengan luas 608 meter persegi, berdesain stand berupa Phinisi yakni kapal kayu tradisional dari Sulawesi Selatan, dan ditambah berbagai ornamen arsitektur tradisional khas Bali.

Delegasi Indonesia kali ini juga menyuguhkan keanekaragaman budaya dan keunikan Nusantara berupa pertunjukan karnaval dan tarian tradisional dari budaya Betawi-Jakarta, Yogyakarta, dan Sumatera Barat.

Selain bisa dilukis henna secara cuma-cuma oleh Akbar, pengunjung  Paviliun Wonderful Indonesia di ITB Berlin tahun ini juga dapat menikmati pijat spa tradisional Indonesia serta minuman herbal dan kopi.

Sementara untuk menggaet wisatawan milenial, Paviliun Wonderful Indonesia memanfaatkan teknologi tinggi dan modern melalui peralatan VR.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@akbarhenna

Captions:
1. Pengunjung Paviliun Wonderful Indonesia di ITB Berlin 2019 antri ingin dilukis henna oleh profesional henna artist asal Indonesia, Morief Akbar.
2. Morief Akbar sedang melukis henna di tangan salah seorang pengunjung.
3. Selfie bareng Menpar Arief Yahya dan beberapa rekan delegasi Indonesia.
4. Morief Akbar pemilik brand Akbarhenna merupakan Indonesian Henna Ambassador yang ditunjuk Kemenpar.
5. Hasil lukisan henna Morief Akbar.
6. Para pengunjung Paviliun Wonderful Indonesia di ITB Berlin 2019 usai tangannya dilukis henna.
7. Salah seorang pengunjung menunjukan seni lukis henna karya Morief Akbar.
8. Morief Akbar ber-pose di depan Paviliun Wonderful Indonesia yang berdesain kapal Phinisi dan ornamen arsitektur tradisonal Bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.