Sadar pariwisata menjadi andalan pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya, Daerah Istimewa Yogyakarta punya cara tersendiri menyiasati musim paceklik wisatawan (low season). Salah satunya dengan menggelar berbagai event menggiurkan.
Sepanjang bulan Februari ini yang termasuk low season, ada sederet event di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang digelar sekaligus untuk menjaring wisatawan.
Sejumlah event tersebut antara lain Jogja Heboh, Jogjavaganza, dan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta.
Jogja Heboh yang diinsiasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DPD DIY, dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY ini berlangsung sejak 1-28 Februari 2019.
Event tersebut menyuguhkan puluhan agenda atraksi budaya dan promo wisata murah. Selain itu menghadirkan ratusan merchant dengan promo menggiurkan seperti fashion, kuliner, hotel, dan lainnya.
Menurut Ketua II Jogja Heboh, Arief Effen, Jogja Heboh tahun ini sekaligus memperkenalkan aplikasi Jogja Akses untuk mengkampanyekan sistem pembayaran cashless atau non tunai.
"Jadi tidak ada sistem tawar menawar bagi konsumen,” ujar Arief Effen sebagaimana dikutip Tempo baru-baru ini.
Event Jogja Heboh ini, sambung Arief Effen diwarnai dengan pesta diskon. Setiap transaksi diskon di berbagai unit usaha seperti hotel, restoran, mall ataupun pasar tradisional.
"Diskon khusus akan diberikan kepada siapa saja yang telah mendaftar menjadi anggota di aplikasi Jogja Akses yang bisa diunduh melalui play store," terang Arief Effen seraya menambah ada 300-an pelaku usaha baik perhotelan restoran dan perbelanjaan lain yang terhimpun dalam aplikasi Jogja Akses itu.
Usai mendaftar di aplikasi itu masyarakat akan mendapat nomor ID, dan dari setiap transaksi Rp 100 ribu akan mendapatkan 1 point serta berhak ikut undian berhadiah.
“Wisatawan yang belanja melalui Jogja Akses itu bisa mendapatkan potongan harga minimal 10 persen,” terang Arief Effen.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sleman, Joko Paromo mengatakan bulan Januari dan Februari memang menjadi bulan low season alias sepi tamu di dunia perhotelan.
Event Jogja Heboh ini akan berlangsung dan melibatkan empat kabupaten dan satu kota di DIY. Semua Kota dan Kabupaten di DIY akan mendapat jatah dan berurutan.
"Masing-masing kota/kabupaten akan mendapatkan jatah acara yang berbeda sehingga menarik," kata Joko sebagaimana dikutip tribunjogja.com.
PHRI berharap dengan adanya aktivitas dan event Jogja Heboh ini akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan bulan Februari 2019 ini.
Berikut beberapa acara di Jogja Heboh 2019 ada Sarkemfest tanggal 14 Februari, Pasar Bungah (17), Pameran Perindustrian (13-17), Dari sisi ke sisi (16-17), Karnaval Prawirotaman (16-17), Bhayangkara BMX Competition (17), Jogja Heboh Color Run (17), Pameran Dinas Koperasi (20-24), dan Seni Kriya & Foodfest (20-24).
Selain itu Komunitas Sosrowijayan (23), Jogja Heboh Fun Bike (24), Festival Kopi (24), Kenduri Bakpia (28), dan upacara penutupan pada tanggal 28 Februari di Alun-Alun Utara dengan dimeriahkan penyelesaian klasifikasi bakpia terbesar serta pengundian kupon undian dari setiap pembelian produk yang tergabung di Jogja Heboh.
Sementara event Jogjavaganza akan berlangsung 12-16 Februari ini dengan acara inti welcome dinner, Jogja Ada Sepeda, city tour, table top, juggling competition, dan closing dinner.
Menurut Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yetty Martanti dalam table top akan mempertemukan sekitar 100 pelaku wisata di Yogyakarta sebagai sellers dengan 130 biro perjalanan wisata domestik dari sekitar 30 provinsi di Indonesia sebagai buyers.
Sellers dari DIY terdiri atas travel agent, hotel nonbintang sampai bintang tiga, dan sejumlah restoran.
Dalam acara Jogja Ada Sepeda, para peserta akan diajak menikmati berbagai perubahan suasana di Kota Gudeg ini.
"Peserta akan menggunakan sepeda antara lain melewati pedestrian Kotabaru dan kawasan Malioboro yang semakin tertata," terang Yetty sebagaimana dikutip Antaranews.
Selain itu ada Jogjavaganza Mocktail Competition, yaitu lomba meracik minuman dengan bahan-bahan tradisional menggunakan botol yang dipadukan atraksi “juggling”.
Lomba yang terbuka untuk umum sebagai rangkakan acara penutup tersebut akan digelar di Galeria Mall, 16 Februari.
Menurut Yetty sampai saat ini wisatawan domestik yang berkunjung ke Yogyakarta masih didominasi dari Pulau Jawa terutama Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
"Hal tersebut disebabkan mudahnya akses ke Jogja dengan berbagai moda transportasi, baik darat maupun udara,” ungkapnya.
Event berikutnya Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2019 yang akan berlangsung 13 - 19 Februari di Kampung Ketandan Yogyakarta.
Berbagai acara menarik akan disuguhkan di PBTY tahun ini antara lain Karnaval Budaya & Jogja Dragon Festival 2019, langgung hiburan, pameran budaya, bermacam lomba, pemilihan Koko Cici Jogja 2019, aneka bazaar, dan stand kuliner.
Selain ketiga event itu, masih ada beberapa pameran antara lain Pameran Seni Rupa Gambar Babad Diponegoro di Galeri Jogja tanggal 1-24 Februari 2019 dan SIFEX - Mendidik Expo Mode dan Kerajinan Inovatif Sleman sejak tanggal 8 - 14 Februari di Balai Kota Sleman.
Tak ketinggalan tiga sport tourism events yakni Coast to Coast Night Trail Ultra 2019 atau lomba berlari malam hari di sejumlah pantai, tanggal 16 - 17 Februari.
Start-nya dari Pantai Depok menyusuri Pantai Parangkusumo, Pantai Parangtritis, melintasi perbukitan yang indah, Gumuk pasir Parangkusumo, dan finisih di jalur yang sama.
Lalu event Tour de Gunung Purba, Dolan Ndeso, dan Sehat Bugar Berbudaya pada 22-23 Februari di Patuk, Gunungkidul.
Event yang dihelat dalam rangka menyemarakkan Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-73 Fakultas Teknik UGM ini menyediakan spesial doorprize dan pesta durian.
Satu lagi Glagah #Tropicolorun 2019 kategori 5K pada 24 Februari mendatang di Pantai Glagah. Dalam ajang lari menyenangkan ini juga ada bazaar aneka UMKM dan hiburan.
Lewat bermacam event itu, diharapkan bukan hanya menggeliatkan perputaran bisnis, pun meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan saat DIY tengah memasuki masa low season, Februari ini.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Suasana Jalan Malioboro, Jogja.
2. Masjid Gedhe Kauman, Jogja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.