Situ Cipondoh setiap hari ramai pengunjungnya, terlebih akhir pekan dan libur panjang. Mereka yang hadir umumnya bertujuan merawat 'jodoh' dengan beragam aktivitas.
Merawat 'jodoh' disini bukan semata menjaga status hubungan antara pasangan suami istri (pasutri) agar tetap harmonis, pun asmara muda-mudi yang tengah kasmaran, merajut persahabatan lama, memuaskan kegemaran (hobi), bahkan merebut peluang usaha.
Berdasarkan pengamatan TravelPlus Indonesia pada hari kedua tahun baru 2019, Rabu (2/1), sekurangnya ada 10 (sepuluh) aktivitas menarik yang dilakukan pengunjung, baik itu wisatawan maupun warga pendatang dan lokal untuk merawat 'jodoh' di situ/setu (danau) yang terletak persis di tepian jalan raya itu.
Kesepuluh aktivitas itu adalah memancing di situ, memancing di kolam pemancingan, keliling situ naik perahu motor, bersepeda air, berenang, memotret/memvideokan, bersantai di tepian, kulineran, membuat saung bambu, dan berdagang/berjualan aneka makanan/minuman/peralatan memancing.
Memancing di alam bebas (wild fishing) di situ yang berada di Jalan KH. Hasyim Ashari, Kelurahan Cipondoh, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Provinsi Banten ini memang masih menjadi tujuan utama wisatawan dari berbagai daerah maupun warga lokal yang ingin merawat 'jodoh' memuaskan kegemaran.
Soalnya jenis ikan tawar yang menghuni di situ ini cukup beragam antara lain sepat, nila, mujair, gabus, tawes, patin dan beberapa jenis ikan lainnya.
Pemancingnya, bukan hanya warga sekitar Tangerang, pun berbagai wilayah di Jakarta, bahkan Bekasi, Depok, dan Bogor.
Para pemancing ada yang datang sendiri, berdua bersama teman ataupun dalam kelompok kecil.
Banyak juga pasutri yang membawa serta anak-anaknya, pasangan kekasih, dan keluarga.
Alat pancing yang digunakan dari yang apa adanya/sederhana sampai yang lengkap/profesional. Ada yang memakai joran pendek, joran panjang atau tegeg bahkan warga sekitar ada yang memakai jaring atau jala. Sedangkan umpannya bisa dengan lumut dan lainnya.
Di hampir setiap pinggiran situ terlihat para pemancing duduk tenang sambil menunggu umpannya disambar ikan.
Spot mancing paling ramai di situ ini antara lain di bagian Utara pas pinggir jalan raya dan juga di sisi Barat dan Selatan masuk melalui Gang Eretan.
Butuh kesabaran tingkat tinggi kalau memancing di situ ini, airnya dalam dan banyak tanaman enceng gondok, terutama di tepian situ.
Kendati sedikit susah mendapatkan ikan namun banyak pemancing mengaku senang mancing di situ ini.
"Soalnya situ ini gampang dijangkau, gratis, dan pemandangannya juga indah," ujar Kardi pemancing asal Jakarta Barat yang diamini Rojali rekan sehobinya.
Tapi banyak juga para maniak mancing yang lebih memilih memancing di beberapa kolam pemancingan di dekat situ ini, antara lain di Kolam Pemancingan GT Bawal Sadar, Andika di Jl. Kh.Hasyim Ashari, Galatama Bawal Kenanga, dan Kolam Pemancingan Gg. Sadar 1 yang rata-rata buka sampai jelang tengah malam.
"Saya orangnya nggak sabaran, makanya kurang suka mancing di situ, lebih seneng mancing di kolam pemancingan. Udah pasti dapat ikannya," aku Mamat dari Tangerang Selatan di Kolam Pemancingan Andika yang berlokasi di seberang Situ Cipondoh.
Aktivitas lain untuk merawat 'jodoh' di Situ Cipondoh adalah mengelilingi situ dengan perahu sampan bermotor. Tarifnya cuma Rp 10 ribu per sekali putaran yang memakan waktu tak sampai 15 menit.
Satu perahu bisa memuat sampai 8 orang. Pengunjung dari anak-anak sampai orangtua banyak yang berminat naik perahu itu, tapi karena perahu yang beroperasi tinggal satu jadi terjadi antrian.
Pilihan lainnya, pengunjung naik sepeda air berbentuk hewan seperti bebek dan kuda nil terapung yang dikayuh di sekitar tepian situ. Tarifnya Rp 25 ribu per sepeda air bisa untuk 2 orang.
Sementara anak-anak kampung sekitar situ banyak yang berenang di tepian. Mereka memang sudah pandai dan biasa berenang di sana sejak kecil.
Untuk aktivitas satu itu, sebaiknya jangan ditiru wisatawan, terlebih anak-anak yang tak bisa berenang.
Bagi penyuka fotografi/videografi banyak objek menarik untuk diabadikan. Seperti pengunjung memancing, menjala ikan, aktivitas pengunjung naik perahu motor keliling situ, pohon-pohon besar di tepian, dan tentu saja panorama situ.
Buat yang tak suka mancing, naik perahu atau bersepeda air, dan memotret, cukup bersantai, duduk-duduk sambil 'ngupil' alias ngupi dan ngemil.
Salah satu lokasi ngupil yang asyik dan disukai di situ itu bernama Jagarawa.
Harga kopi hitamnya Rp 8 ribu per gelas. Camilannya ada lumpia (2 pcs 16 ribu), pisang lumer coklat (3 pcs Rp 10 ribu), stik tape (5 pcs Rp 12 ribu), tempe mendoan (1 pcs Rp 4 ribu), tahu goreng (2 pcs Rp 5 ribu), dan lainnya.
"Saya paling suka nyantai disini, adem banyak pepohonan, bersih, dan bisa lihat pemandangan danau. Satu lagi kopi dan camilannya enak-enak.," kata Irwan yang datang bersama beberapa temannya.
Wisata kuliner juga jadi satu aktivitas merawat 'jodoh' yang paling diminati pengunjung Situ Cipondoh.
Pasalnya di situ ini ada beberapa titik sentra wisata kuliner seperti di Kawasan Wisata Air Situ Rawa Cipondoh, Taman Situ Cipondoh, Cafe Cipondoh, dan Jagarawa.
Di Kawasan Wisata Air Situ Rawa Cipondoh dengan tiket masuk Rp 5 ribu hari biasa dan Rp 10 ribu per orang pada masa liburan seperti akhir tahun dan lebaran, terdapat warung-warung di tepian situ yang dihias dengan lampu kerlap-kerlip dan lampu lilin saat malam hari.
Sementara di Taman Situ Cipondoh ada deretan saung dari bambu yang menjual aneka makanan berat dan kecil. Sedangkan di Cafe Cipondoh terdapat beberapa cafe yang menjual makanan dan minuman ringan.
Di Jagawara lain lagi. Resto di tepian situ ini lebih mirip seperti resort kecil karena halamannya luas, dilengkapi tempat parkir, mushola, gazebo, pendopo, dan deretan kursi taman nan nyentrik di dekat tepian situ.
Di tempat itu pengunjung bisa menyantap aneka masakan serba ikan antara lain sop gurame, gurame saos jagarawa, dan baronang bakar.
Selain itu nasi bakar, nasi timbel komplit, bermacam nasi dan mie goreng, serta sambal, aneka olahan jengkol, dan lainnya.
Nasi timbel komplitya terdiri atas nasi putih digulung daun pisang, paha ayam goreng, pete bakar 1/2 papan, jambal roti, tempe, tahu goreng, lalapan irisan ketimun dan daun salada, semangkok kecil sayur asem, sambal, dan segelas teh tawar dibanderol Rp 50 ribu.
Pilihan lainnya menyantap sop janda, sate maranggi, dan sate kambing-ayam khas Betawi di rumah makan Sop Djanda Ma' Idah seberang situ, atau bisa juga ke Rumah Makan Hj. Kokom.
Sementara aktivitas merawat 'jodoh' dengan tujuan membuka peluang usaha di situ ini antara lain membuat saung dari bambu di Adzra Nabila Bambu (ANB). Pemiliknya bernama Rohmat.
"Itu saung kuliner di Taman Situ Cipondoh saya yang buat," kata Rohmat. Banyak juga orang dari luar Tangerang yang pesan saung bambu di sini. Harganya tergantung ukuran per meternya.
"Kalau ukuran paling kecil 2 X 2 meter Rp 5 juta buat taman di depan rumah. Kalau ukuran besar 6 X 12 meter bisa Rp 40 juta sampai Rp 50 juta biasanya untuk rumah makan gaya lesehan," terangnya.
Bisa juga bikin satu set bangku dari bambu. "Satu set terdiri satu bangku besar, satu bangku kecil, dan satu meja. Kalau ikatannya pakai tali ijuk asal Majalengka Rp 2 juta, kalau pakai rotan Rp 3 juta. Bisa dibuat selama sebulan per satu setnya," jelasnya lagi.
Menurut Rohmat jenis bambu yang dipakainya ada 3, yakni bambu ukuran kecil, besar, dan bambu hitam yang dibeli dari Baduy, Lebak, Banten.
"Bambu item dan yang besar buat pondasi saung atau kursi karena kuat. Biar awet setiap sebulan sekali saung, bangku, dan meja bambunya dipernis," tambahnya.
Aktivitas terakhir atau kesepuluh merawat 'jodoh' dengan tujuan membuka peluang usaha adalah banyaknya masyarakat lokal maupun pendatang yang berdagang/berjualan makanan dan minuman dengan gerobak maupun warung tenda di tepian situ.
Ada yang menjual mie ayam, rujak, bakso, ketoprak, siomay, tahu gejrot, otak-otak, berbagai jenis soto, hingga hidangan ikan tawar sera bermacam minuman seperti es kelapa puan, cendol, es sekoteng, bandrek, jus buah, teh manis, air mineral, minuman kemasan, dan kopi. Ada pula yang menjual masakan khas Sunda dan Betawi.
Beberapa warga/pendatang lainnya menjual peralatan dan perlengkapan mancing di sekitaran situ, antara lain Rizky Pancing yang juga menjual pakan pancing dan service alat pancing.
Input TravelPlus
Berdasarkan pantauan TravelPlus Indonesia, keberadaan Situ Cipondoh sebagai destinasi rekreasi buat keluarga yang murah meriah di Kota Tangerang adalah aset alam yang luar biasa menjanjikan dari sisi pariwisata.
Selain cukup indah dan lokasinya dekat dengan Jakarta, pun mudah sekali diakses. Hanya saja pengelolaannya belum maksimal dan profesional.
Sepertinya perlu ditambah aktivitas wisata air lainnya yang aman dan nyaman. Pemilik perahu harus menyediakan life jacket atau jaket pelampung bagi setiap penumpang perahu keliling maupun sepeda air.
Keberadaan pedagang gerobak dan warung tenda dan lainnya harus ditata agar tidak terkesan kumuh dan semraut.
Perlu dibuat pedestrian dan taman-taman berikut kursi-kursi, lampu-lampu taman, dan spot-spot selfie yang instagramable, yang pastinya akan mempercantik lagi kawasan tepian situ ini. Termasuk lahan parkir yang luas dan aman serta masjid/mushola yang besar dan nyaman.
Penyediaan tempat-tempat sampah yang artistik di sejumlah titik juga amat penting. Selain indah juga agar pengunjung dan pedagang tidak seenaknya membuang sampah ke situ.
Keberadaan tanaman eceng gondok di sekitar tepian situ juga harus dibersihkan agar terlihat lebih rapih dan jadi nampak lebih luas permukaan air danaunya.
Untuk menggaungkan namanya, bisa dibuat Festival Pesona Situ Cipondoh oleh Pemrov Banten dengan meminta dukungan pihak terkait termasuk Kementerian Pariwisata.
Rangkaian acara festivalnya antara lain lomba sampan, perahu hias, renang, mancing, foto dan lomba tulisan serta pertunjukan seni budaya setempat, bazaar kuliner dan UKM, parade budaya, dan peragaan busana di tepian situ yang berbeda dengan festival-festival lain.
Tak ketinggalan ditambah dengan acara religi seperti tausyiah/ceramah/dzikir/shalawat bersama dipimpin ustadz kondang.
Usai mengabadikan (memotret & membuat video instagram/vidgram) Situ Cipondoh dari lokasi Jagarawa dan lainnya, TravelPlus Indonesia mengirimkan satu vidgram dan foto ke WAG Agatra Sraya-komunitas pecinta alam dan pendaki gunung yang berbasis di Jakarta.
Tak lama berselang Dwi, salah satu anggota Agatra Sraya angkatan 1986 sepertinya tertarik dengan pesona Situ Cipondoh. "Buat kumpul-kumpul anak PA (pecinta alam-red) aja.. Ji👍," ujarnya.
"Bener banget Om Dwi.., tadi juga sekalian survey. Biasalah wartawan nanya ini-itu, macem-macem menu, harga menu, dll," balas TravelPlus Indonesia.
Sewaktu hangout di Ten Cafe, Deplu Pesanggrahan selepas dari Situ Cipondoh, ada Agus anggota Agatra Sraya angkatan 87 yang mengusulkan Situ Cipondoh sebagai lokasi gathering.
"Acara kumpul-kumpul santai aja. Nanti bagiin kaos dan topi Agatra Sraya yang lagi dibikin ya sekalian di sana, trus dipake lalu foto bareng. Soalnya lokasinya mudah dijangkau temen-temen yang ada di Jabodetabek kan dan harga menunya pun terjangkau," usul Agus usai melihat dua lembar brosur menu yang TravelPlus Indonesia bawa dari Jagarawa.
Hal senada juga diutarakan Iwan 'Tores, anggota Agatra Sraya angkatan 85 dan juga Dwi yang tiba-tiba muncul di Ten Cafe.
Saran Agus tersebut merupakan salah satu cara merawat 'jodoh' untuk merajut persahabatan lama sebagai sesama anggota Agatra Sraya.
"Boleh juga sarannya. Nanti kita omongin lagi soal lokasi kumpul-kumpul dan pembagian kaos itu," timpal Nizar 'Nday' yang diamini Maman yang juga sama-sama anggota Agatra Sraya angkatan 85.
TravelTips
Sesuai keterangan plang putih di tepian Situ Cipondoh, tertulis danau seluas 1.261.757 meter persegi ini milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
Danau yang letaknya berseberangan dengan kantor Kecamatan Cipondoh ini bisa dijangkau dari Jakarta Barat melewati Poris ataupun Green Lake dan Karang Tengah.
Sementara dari Jakarta Selatan, kalau lewat Blok M bisa naik Trans Jakarta Busway turut di Puri Beta lalu transit ke mall CBD Ciledug. Dari situ bisa naik angkot warna kuning hijau tujuan Cikokol atau naik transportasi online turun pas gerbang di Situ Cipondoh.
Naskah & foto : adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Sepenggal pesona Situ Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.
2. Mancing di Situ Cipondoh.
3. Perahu bermotor untuk keliling situ.
4. Seporsi Nasi Timbel Komplit di Jagarawa, resto bergaya resort tepian Situ Cipondoh.
5. Pesan saung, meja, dan kursi dari bambu di ANB, seberang Situ Cipondoh.
6. TravelPlus Indonesia kembali ke Situ Cipondoh, pertama kali ke sana tahun 1992 bersama Rizal 'Mbong' yang rumah orangtuanya persis di tepian situ itu. (foto: sobatlama)
7. Tiga om-om petualang (omlang) anggota Agatra Sraya (Iwan 'Tores', Dwi, dan Nizar 'Nday').
8. Hangout di Ten Cafe usai sambangi Situ Cipondoh bersama serdadu Agatra Sraya, ada Maman dan Agus juga.
9. Gerbang Taman Wisata Air Setu Cipondoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.