Selasa, 01 Januari 2019

Tiga Event Tahun Ini Siap Ceriakan Wajah Banten

Usai dirundung murung karena terdampak tsunami Selat Sunda  jelang akhir 2018, wajah pariwisata Banten diperkirakan bakal kembali ceria di tahun baru ini. Salah satu pemolesnya, adanya tiga event yang masuk 100 Calendar of Events 2019.

Ketiga event pilihan tim kurasi bentukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu adalah Exciting Banten on Seba Baduy,  Festival Cisadane, dan Festival Tanjung Lesung.

Seperti tahun lalu, di event budaya Seba Baduy ini Anda bisa menyaksikan rombongan Urang Kanekes (orang Baduy) yang berdatangan dari tiga kampung inti mereka atau Baduy Dalam (Tangtu) yakni Cikeusik, Cibeo, dan Cikartawarna.

Mereka Seba atau ‘turun gunung” berjalan tanpa alas kaki alias nyeker melewati lereng, hutan, bukit-bukit, sungai-sungai, dan kampung-kampung di Pegunungan Kendeng menuju kampung Baduy Luar (Panamping), yakni antara lain Ciboleger selama lebih kurang 3-4 jam.

Mereka (orang Tangtu) berpakaian putih-putih dengan ikat kepala (lomar) juga berwarna putih.

Setelah istirahat semalam di wilayah Panamping, keesokan paginya mereka baru bergabung dengan orang Panamping yang berpakaian serba hitam dengan ikat kepala biru/batik Baduy untuk bersama-sama melaksanakan Seba Baduy.

Mereka kompak berjalan kaki, di antaranya membawa beragam hasil bumi seperti pisang, padi, gula aren, pete dan lainnya untuk diserahkan ke kepala daerah, serta hasil kerajinan seperti tas rajutan, ikat kepala, kain tenun, dan madu untuk sekalian mereka jual.

Mereka berjalan beriringan dengan tertib dan teratur menyusuri jalan raya beraspal menuju Kota Rangkasbitung untuk mengkuti acara ngabageakeun (penyambutan selamat datang) dari Ibu Gede (Bupati Lebak) di Pendopo Bupati dekat Alun-Alun Rangkasbitung.

Malamnya mereka babacakan jeung (makan bersama) Bupati Lebak, kemudian prosesi Seba (menyerahkan hasil panen), dilanjutkan dengan bercengkerama dan menikmati suguhan hiburan.

Paginya mereka berjalan kaki lagi menuju Pendopo Bupati Pandeglang untuk melakukan prosesi Seba, dan hari itu juga langsung ke Pendopo Gubernur bersilaturahim dengan Bapak Gede (Gubernur Banten) di Kota Serang, (bermalam semalam).

Selanjutnya dari Kota Serang mereka melakukan prosesi Seba ke Bupati Serang sebelum kembali ke Desa Kanekes.

Tahun lalu, Seba Baduy 2018 diselenggarakan pada 20-22 April dimulai dari dari Desa Kanekes ke Rangkasbitung Kabupaten Lebak (pembukaan tanggal 20 April di Pendopo Bupati Lebak).

Di Alun-Alun Rangkasbitung dan Museum Multatuli juga ada Gebyar Exciting Banten (GEB) on Seba Baduy yang menampilkan pameran seni rupa, lomba foto event, pementasan seni/hiburan, serta pameran produk unggulan dan batu Kalimaya dari tanggal 18 s/d 22 April lalu.

Untuk tahun 2019 ini, Exciting Banten on Seba Baduy bakal digelar 24 - 31 Maret mendatang.

Event kedua yang bakal bikin paras Banten ceria adalah Festival Cisadane.

Di festival yang sudah ada sejak 1995 di Kota Tangerang, Banten ini, Anda akan disuguhkan  berbagai acara menarik antara lain lomba dayung, atraksi seni budaya khas Tangerang dan bermacam kuliner tradisionalnya.

Festival Cisadane tahun lalu berlangsung 8 hari, sejak 25 Agustus 2018 s/d 1 September 2018 di Jalan Benteng Jaya, Tangerang.

Rangkaian acaranya ketika itu ada musikalisasi puisi, video maping yang berisikan informasi Festival Cisadane, lomba dayung, dan kesenian Calung. Hari terakhir ditutup dengan Parade Karnaval Budaya.

Tak sulit menemukan lokasi Festival Cisadane yang kini dilintasi Jembatan Kaca Brendeng (Benteng-Gerendeng).

Kalau Anda datang dari luar Kota Tangerang bisa naik kereta Commuter Line dari Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Duri lalu ganti kereta jurusan ke Tangerang turun di stasiun terakhir yakni Stasiun Tangerang. Dari situ tinggal berjalan kaki melewati Pasar Anyar dan Masjid Agung Al-Ittihad.

Sementara di seberang jalan ada beberapa kedai kopi dan rumah makan. Kalau Anda mau shalat lima waktu, ada masjid dan juga Musholla Assalam II.

Festival Cisadane tahun 2019 ini akan berlangsung 27 - 3 Agustus mendatang.

Event ketiga yang bakal bikin wajah pariwisata kembali sumringah adalah Festival Tanjung Lesung (FTL).

Tahun lalu, FTL berlangsung di Kampung Wisata Cikadu dan Cipanon, Pandeglang sebagai kampung wisata yang berlokasi dekat dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung sebagai buffer zone (zona penyangga) pada 28 - 30 September 2018.

Ketika itu pembukaannya bertepatan dengan peresmian Pasar Digital bernama Pasar Berbatik Cikadu. FTL 2018 lalu wisatawan disuguhkan dengan kejuaraan terbuka triathlon lintas alam pertama di Indonesia, Rhino Cross Triathlon dan Mountain Bike Cross Country Marathon (MTB XCM).

Selain itu beragam ajang seni budaya seperti Pasar Berbatik Cikadu dan Festival Kolecer yang dihelat di Cipanon.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat pembukaan FTL 2018 berharap FTL 2019 yang akan mendapat dukungan Rp 1,5 miliar dari Kemenpar, bisa lebih heboh lagi.

Untuk itu dia menyarankan agar FTL 2019 menggunakan standar Nasional bahkan global, mulai dari kurator, koreografer sampai arranger-nya.

Tanjung Lesung terletak di ujung Barat Pulau Jawa, tepatnya di Tanjung Jata, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Lokasinya menghadap ke Gunung Anak Krakatau dan memiliki garis pantai sepanjang 15 Km.

Di sana wisatawan biasa melakukan berbagai kegiatan bernuansa bahari (water sports) seperti voli pantai dan lainnya atau sekadar berjemur dan menikmati pesona sunset-nya.

Tahun lalu, usai menikmati rangkaian acara FTL 2018, tak sedikit wisatawan yang meluangkan waktu mendatangi Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung Anak Krakatau, dan wisata lain yang ada di sekitaran Tanjung Lesung.

FTL tahun 2019 ini akan dihelat pada 27 - 29 September mendatang.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @tanjunglesungid & adji

Captions:
1. Sepenggal pesona Tanjung Lesung. (foto: @tanjunglesungid)
2. Urang Kanekes atau orang Baduy rame-rame berjalan kaki nyeker saat melakukan tradisi Seba Baduy.
3. Pedestrian tepian Cisadane, Kota Tangerang tampil cantik. Bantaran kali ini menjadi lokasi Festival Cisadane setiap tahun.
4. Festival Tanjung Lesung (FTL) 2019 diharapkan berstandar Nasional bahkan global. (foto: @tanjunglesungid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.