Sabtu, 12 Januari 2019

Gunung Ibu Meletus, Jelajahi Saja Ragam Pesona Halbar Lainnya

Anda dilarang mendaki Gunung Ibu yang berketinggian 1325 Mdpl di Halmahera Barat (Halbar) lantaran baru saja meletus, Sabtu (12/1/2019) sore? Tenang..., masih ada sejumlah objek menantang, menawan, unik, dan instragramble yang bisa Anda jelajahi selagi berwisata di sana

Kalau Anda keras pendirian ingin mendaki, ya tapaki saja gunung lainnya yang masih berada di wilayah Halbar, yaitu Gunung Gamkonora.

Keistimewaan gunung aktif berketinggian sekitar 1635 meter di atas permukaan laut (Mdpl) ini merupakan titik tertinggi di pulau Halmahera, Maluku Utara (Malut).

Gunung yang pernah meletus hebat tahun 1673 hingga mengakibatkan tsunami ini   kembali erupsi pada tanggal 10 Juli 2007 lalu.

Kabarnya setiba di mulut kawah gunung ini, pendaki harus mengikuti acara ritual yang dipimpin oleh sang juru kunci di dekat sebuah batu yang dikeramatkan yang disebut Jere.

Pendaki pun harus menaburkan uang koin dan diakhiri dengan doa.

Kabarnya pula untuk mendaki puncak gunung ini, juru kunci yang memimpin pendakian tidak boleh memakai alas kaki.

Aturan lainnya, Anda tidak boleh mendahului dan ngobrol dengan  juru kunci selama pendakian.

Masih ingin berpetualang lagi? Lanjutkan saja trekking ke Telaga Rano yang berada di tengah-tengah belantara di ketinggian 1000 Mdpl.

Untuk menjangkau telaga yang masuk wilayah Kecamatan Sahu itu, Anda bisa melewati beberapa desa yang menjadi titik tolak, antara lain Desa Gamsungi, Air Panas, Tujuan, Peot, dan Desa Sasur.

Namun yang paling sering dijadikan titik tolak menuju telaga tersebut adalah Desa Gamsungi karena sudah ada jalan yang bisa dilewati  kendaraan roda empat hingga batas hutan.

Untuk mencapai telaga itu, Anda haras membawa perbekalan dan perlengkapan berkemah sebagaimana mendaki gunung.

Kalau Anda hanya ingin melihat pesona keindahan Teluk Jailolo dari ketinggian, cukup ke Bukit Senyum 5000 saja.

Di atas bukitnya Anda bisa melihat Gunung Jailolo, Teluk Jailolo, Tanjung Bobo, dan Pulau Buabua, bahkan Pulau Ternate dan Tidore di seberang sana.

Jika Anda lagi beruntung, bisa juga melihat beberapa Burung Rangkong atau Enggang atau Great Hornbill berterbangan, juga Kakatua Putih dan Elang. Bahkan bisa menemukan flora langgrek hutan berwarna ungu.

Senang sama pesona air terjun? Sambangi saja Air Terjun Kahatola.

Keunikan air terjun satu ini, airnya  bukan berasal dari aliran sungai melainkan luberan air yang terkumpul di sebuah cekungan.

Ada yang bilang airnya berasal dari rembesan air tanah yang terkumpul dari air hujan dan tetesan-tetesan embun yang meresap ke dalam tanah dan humus di pulau ini.

Keunikan lainnya, tumpahan airnya kemudian terjun dari tebing karang terjal lalu airnya langsung mengalir ke laut.

Untuk sampai ke sana, Anda harus menyewa kapal cepat (speed boat) dari Pelabuhan Jailolo. Waktu tempuhnya sekitar sekitar 3 jam saat ombaknya cukup besar.

Biasanya air terjun ini jadi objek yang wajib dikunjungi para penyelam usai diving di Loloda.

Kalau Anda peminat panorama pantai sekaligus pemburu spot yang instagramable, datangi saja Mercusuar Tanjung Bobo di Desa Bobo, Kecamatan Jailolo.

Anda bisa menjangkau desa itu  sekitar 15 menit dari pusat Kota Jailolo becak bermotor (bentor) atau ojek.

Sebelum menuju mercusurnya, Anda nikmati dulu Pantai Bobo yang air lautnya bersih dan membiru. Dari pantai ini Anda bisa melihat pemandangan Gunung Gamalama di Ternate dan Pulau Hiri.

Keistimewaan pantainya selain masih bersih, pasirnya pun terasa hangat karena pengaruh panas bumi dari perut Gunung Jailolo yang telah lama mati. Oleh karena itu di ujung desa ini, Anda juga bisa menemui objek wisata alam Air Panas Desa Bobo.

Selagi di desa itu, lanjutkan ke Mercusuar Tanjung Bobo yang memiliki ketinggian kurang lebih 40 meter.  Dari atap mercusuar, Anda akan disuguhkan keindahan Kota Jailolo, Teluk Jailolo, Teluk Bobo, Pantai Bobanahena, hamparan laut berserta gunung, dan perbukitan disekitarnya dengan sudut panjang 360°.

Namun untuk masuk naik ke mercuasuar tersebut, Anda harus meminta ijin terlebih dahulu ke penjaga mercusuar maupun pihak yang berwenang.

Nah, kalau Anda suka berwisata budaya atau yang sedikit santai, kunjungi saja Desa Sasadu, masih Kecamatan Jailolo. Di desa ini Anda bisa melihat  rumah adat Sasadu.

Rumah  tersebut berbentuk pendek, jadi kalau Anda mau memasukinya  harus merunduk.

Di desa itu, Anda juga bisa menyaksikan Tarian Sara Dabi-dabi yang biasanya ditampilkan oleh enam penari perempuan setempat dengan aksesoris adat lengkap.

Lepas dari desa itu, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Hutan Mangrove Gamtala untuk melihat indahnya pemandangan senja dan berendam di pemandian air panasnya.

Sebelum meninggalkan Halbar, Anda bisa mampir ke Destinasi Digital Pasar Teluk yang diluncurkan jelang akhir November tahun lalu.

Di detinasi yang berada di Teluk Jailolo ini Anda bisa ber-selfie di berbagai spot yang juga instagramable, menikmati pertunjukan kreatif berupa tarian tradisional/modern, live music serta showcase dari komunitas setempat.

Tak ketinggalan menyantap  aneka sajian kuliner seperti pisang santang, acar kuning, ikan bakar rica, paniki, boko-boko, dan gohu ikan serta minuman saguer.

TravelTips
Tak begitu sulit mendatangi Halbar. Dari kota asal Anda di Jawa ataupun di Sulawesi, ambil penerbangan langsung ke Bandara Sultan Babullah, Ternate.

Lanjutkan naik mobil atau ojek menuju Pelabuhan Dufa-Dufa. Dari pelabuhan tersebut Anda bisa menggunakan jasa kapal kayu atau speedboat dengan rute Ternate-Jailolo (Ibukota Halbar) yang rutin pergi-pulang setiap hari.

Waktu tempuhnya sekitar 1 jam. Jika berniat berlama-lama di Jailolo, pilih saja penginapan kelas melati yang tak jauh dari pelabuhan, di antaranya Penginapan Nusantara, Melati, dan Penginapan Camar.

Pilihan lain Hotel D’Hoek di Desa Hatebicara yang juga tergolong murah.

Kalau Anda mau keliling kota, biar seru Anda harus mencoba naik bentor. Kendaraan umum favorit warga dan wisatawan di Jailolo ini mudah ditemui di jalanan kota maupun di sekitar pelabuhan.

Anda bisa menyewa bentor sekali jalan ke satu objek ataupun seharian ke beberapa objek. Harganya sesuai kesepakatan dengan pemiliknya.

Jika belum puas menjelajahi objek-objek wisata di atas, lanjutkan saja penjelajahan Anda ke Pulau Babua, Pulau Damar, Pantai Idamdeha, Pantai Bobanehena, Pantai Marimbati, Pulau Pastofiri, Pantai Arugasi, Pantai Disa, Telaga Todoke, dan Desa Guaeria.

Jangan lupa pula menikmati suguhan acara Festival Teluk Jailolo yang digelar sekali dalam setahun. 

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)

Captions:
1. Sepenggal pesona gunung dan bahari khas Maluku Utara. (foto: adji)
2. Puncak Gunung Gamkonora berketinggian sekitar 1635 Mdpl. (foto: @yourpalthepilot)
3. Pemandangan dari Bukit Senyum 5000. (foto: tipswisataindonesia.blogspot)
4. Air Terjun Kahatola (foto: disbudpar.malutprov.go.id)
5. Selfie di atas Mercusuar Tanjung Bobo. (foto: @michaelwmb_)
6. Foto peta Malut.
7. Tulisan Jailolo City di Kota Jailolo, Ibukota Kabupaten Halmahera Barat (Halbar).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.