Senin, 09 Februari 2015

Awas Gas Beracun Kawah Ijen Meningkat, Dilarang Mendaki Malam Hari

Jika curah hujan tinggi di Jakarta mengakibatkan banjir, di Kawah Ijen justru membuat aktivitas gas solfatara yang beracun meningkat. Akibatnya pendaki dilarang mendaki Gunung Ijen apalagi sampai ke kawahnya pada malam hari. Penutupan pendakian pada malam hari berlaku dari pukul 14.00 hingga 04.00. Namun untuk pendakian siang hari tetap dibuka seperti biasa. 

Larangan mendaki gunung yang berketinggian 2.386 meter di atas permukaan air laut (Mdpl) pada malam hari ini sudah diberlakukan sejak 29 Januari 2015 lalu. Larangan itu dikeluarkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Jawa Timur. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharram menjelaskan gas beracun meningkat karena hujan lebat akhir-akhir ini. ''Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan aktivitas gas solfatara di Kawah Ijen meningkat. Gas itu sangat beracun. Pada malam, tingkat gas beracunnya lebih tinggi,'' terangnya, (4/2).

Menurutnya pada malam hari gas solfatara tidak bisa terurai. ''Siang hari pendakian tetap kita buka karena gas tersebut bisa terurai oleh matahari. Kalau malam, kita tutup,” ujarnya.

Eka belum bisa memperkirakan sampai kapan pendakian malam dibuka kembali mengingat curah hujan masih tinggi sampai sekarang. “‘Kalau hujan dan gas solfatara-nya berkurang, kita buka lagi pendakian pada malam,'' terangnya.

Akibat penutupan pendakian malam hari, pendaki yang ingin menikmati blue fire terpaksa gigit jari. Soalnya, fenomena si-api biru yang mendunia ini hanya bisa disaksikan pada malam.

Gunung Ijen yang terletak di Barat Kota Banyuwangi, Jawa Timur tergolong gunung api aktif. Depanjang tahun wisatawan asing dan domestik banyak yang berburu keindahan kawah belerangnya., terutama blue fire-nya. 

Kawahnya disebut-sebut yang terindah dan terbesar produksi belerangnya se-Asia. Tak heran jika Kawah Ijen yang bersatatus Taman Wisata Alam (TWA) ini menjadi salah satu ikon pariwisata Banyuwangi. 

Anehnya, kendati pendaki dilarang naik sampai Kawah Ijen pada malam hari, namun ketentuan itu tidak berlaku bagi penambang belerang setempat. Para penambang dikabarkan masih bekerja seperti biasa. Mereka berangkat ke Kawah Ijen kapan pun mereka mau untuk menambang belerang. Alasannya mereka tahu kapan gas solfatara itu meningkat atau tidak. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Kawah ijen saat ini hanya boleh dikunjungi siang hari. 
2. Penambang belerang di Kawah Ijen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.