Sejumlah negara mulai memandang Indonesia setelah pemerintah RI mulai melakukan penegakan hukum terhadap aksi pencurian ikan di perairan Indonesia dengan penangkapan dan penenggelaman sejumlah kapal asing. Padahal, pemerintah baru menenggelamkan tiga kapal asing pencuri ikan di laut sekitar dua pekan lalu.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memperingati Hari Nusantara Tingkat Nasional 2014 di Pantai Siring Laut, Kotabaru, Kalimantan Selatan, Senin (15/12/2014). "Kelihatannya, ada yang sudah mulai memandang kita karena sudah ada kapal yang kita ditangkap dan ditenggelamkan," ujar Jokowi dengan menggunakan pakaian kebesarannya berwarna putih dan celana bahan hitam.
Menurut Jokowi, dalam pertemuan dengan negara-negara Asean pekan lalu, sudah ada yang melapor ke negaranya dan membisiki dirinya. "Presiden Jokowi tenggelamkan kapal ya? Mengapa dibom dan pakai dinamit?" ujarnya mengulang bisikan tersebut.
"Tapi saya jawab, ini baru peringatan yang pertama. Nanti akan ada pesan yang kedua," ujarnya disambut tawa dan senyum para undangan lainnya.
Jokowi menegaskan Pemerintah Indonesia sangat serius menangani pemasalahan pencurian ikan ini untuk menjaga sumber daya laut. "Kita betul-betul serius. Mengapa? Karena kita betul-betul ingin membangun budaya maritim, industri maritim. Sumber daya laut kita harus kita kelola dengan baik dan kita lestarikan," ungkapnya.
Jokowi mengaku geram dengan informasi yang diterimanya soal maraknya praktik pencurian ikan di perairan laut Indonesia. "Saya panas karena ada yang beri tahu saya, tiap malam ada pesta tangkap ikan. Ribuan ikan, ratusan kapal hilir mudik di tempat kita," akunya.
Dia pun bertanya kepada Menteri Kelautan dan Perairan Susi Pudjiastuti yang juga hadir di lokasi. "Berapa (kapal) bu yang hari ini sudah ditangkap?" tanyanya.
Susi yang terlihat santai dengan menggunakan kaus berwarna putih, berkacamata hitam sambil memegang kipas menjawab tegas, "30 kapal, Pak," jawabnya. "Oh, 30-an, yang beredar itu ada 5.000-7.000 kapal, masih sangat kurang," celetuk Jokowi yang disambut riuh tawa para undangan mendengar sindiran halus Jokowi itu.
Mendengar sindiran itu, Susi pun ikut tertawa lepas dan menunjuk ke arah Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap agar ke depannya penenggelaman kapal bisa terus dilakukan. "Semoga tidak ada yang ditangkap karena sekarang sudah tidak ada lagi yang berani masuk ilegal," imbuh dia.
Jokowi mengaku telah memerintahkan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro agar mengalokasikan anggaran untuk pembelian kapal patroli sebanyak-banyaknya. Selama ini, sebut Jokowi, Indonesia telah rugi Rp 300 triliun karena tak mengawasi kekayaan laut yang dimiliki. "Lihatlah laut ini, laut adalah masa depan kita," ucap Jokowi.
Namun Jokowi mengingatkan kapal yang akan dibom adalah kapal asing yang terbukti yang mencuri ikan di perairan Indonesia setelah tiga kali diingatkan. “Tapi kapal yang dibom harus dikosongkan, jangan ada orangnya. Kalau ada orangnya, bahaya kita,” ujarnya.
Jokowi kembali menyinggung soal kerugian Indonesia yang disebabkan dari praktik illegal fishing. Dia menyebutkan, setiap tahunnya, ada 5.000-7.000 kapal di perairan Indonesia. Sebanyak 90 persen di antaranya adalah kapal ilegal. "Dalam satu tahun, kita rugi Rp 300 triliun. Ini bukan jumlah yang kecil!" kata Jokowi.
Dia menginstruksikan kapal-kapal asing pencuri ikan ditenggelamkan untuk memberikan efek jera. "Nggak usah tangkap-tangkap, langsung saja tenggelamkan. Biar mereka jera dan mikir," tegasnya.
Usai memberikan pidato, Jokowi spontan berdialog dengan beberapa nelayan dan pelajar. Dengan gaya khasnya, Jokowi sempat menanyakan nama-nama ikan. "Kan bapak nelayan, sebutkan nama-nama ikan, ayo," tanya Jokowi kepada nelayan.
Dengan agak lama, Pak Mar, satu nelayan sempat terdiam sebelum akhirnya menjawab pertanyaan presiden ketujuh RI itu.
"Saya mau ngetes, apakah benar-benar nelayan," ucap Jokowi disambut dengan tawa para nelayan lainnnya. Usai menjawab pertanyaan Jokowi, masing-masing nelayan dan seorang pelajar mendapat satu buah sepeda. Dialog spontan itu pun menyegarkan suasana.
Acara Hari Nusantara Tingkat Nasional ke 14 ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edy Pudijatno, menteri pariwista Arief Yahya serta Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi M Nasir serta Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto dan Gubernur Kalimantan Selatan Ruddy Ariffin beserta sejumlah Gubernur dan Bupati lainnya.
Jokowi terbang ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan dari Base Ops Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin pagi pukul 06.45 Wib, dengan mengunakan Pesawat Kepresidenan Boeing Business Jet 2 yang berkapasitas 58 penumpang.
Setelah terbang 2 jam lebih, pada pukul 09.30 Wita, Jokowi dari Bandara Syamsuddin Noer Banjarmasin, Kalsel, meneruskan perjalanannya menuju kota yang sering dikenal dengan julukan Bumi Sa-ijaan Kotabaru menggunakan pesawat yang lebih kecil lagi, yaitu CN 295.
Saat tiba di Siring Laut pukul 11:30 Wita, dengan santai, Jokowi sempat turun dari mobil yang mengantarnya. Kontan masyarakat yang sudah lama menunggu, berbondong bondong mengerumuninya dan bersalaman. Saking banyaknya warga yang mendekati, Jokowi tampak sedang terkepung. Dengan ramah dan santai, Presiden Jokowi menyalami warga yang ingin bersalaman dan mengabadikannya.
Hari Nusantara merupakan peringatan Deklarasi Djoeanda oleh Perdana Menteri Ir Djoeanda terkait wilayah teritorial laut RI pada 13 Desember 1957, yang menandai 12 mil batas lebar laut wilayah Indonesia dari garis pantai dari sebelumnya hanya 3 mil.
Dengan penetapan 12 mil wilayah laut dari garis pantai Indonesia, wilayah teritorial laut dari kepulauan di Indonesia disatukan.
Momentum peringatan Hari Nasional sangat penting dan sejalan dengan program Presiden Jokowi yang akan menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Pada peringatan Hari Nusantara 2014 ini dimeriahkan dengan demo Tank dari Pasukan Marinir TNI Angkatan Laut, Demo LSU-2 (Lapan Surveillance Uav-2) yang merupakan pesawat nirawak buatan Lapan. Pesawat yang memiliki bentangan sayap sepanjang 2400 milimeter dan panjang badan mencapai 1700 milimeter tersebut mampu terbang secara automatis dengan program sasaran dan jalur terbang yang telah ditentukan.
Selain itu ada demo Helly Water Jump yang diluncurkan dari Helikopter jenis Bell Hu-415, demo terjun payung dari Pasukan Intai Amphibi Marinir yang didrop dari pesawat CASSA U-617, Fly Pass Banner oleh HELLY BOLCOW NV-412 dan sailing pass dari puluhan KRI, Kapal Navigasi, Kapal Pemerintah, Kapal Survei dan kapal nelayan yang berjumlah sekitar 277 kapal nelayan setempat.
Usai acara tersebut, selanjutnya Jokowi didampingi sejumlah menteri, di antaranya Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Pariwisata Arief Yahya, serta Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto melakukan blusukan di beberapa kampung nelayan di Kotabaru.
Saat blusukan, Jokowi pun disambut warga yang antusias ingin bersalaman dan berfoto. Beberapa ibu berhijab sampai teriak-teriak memanggil sang presiden. “Bapaaak.., bapaaak… Pak Jokowiii…, Pak Jokowiiii..,” teriak mereka dengan histeris.
Kedatangan Jokowi ke Kotabaru untuk kali pertama ini juga disambut demo. Sedikitnya dua elemen masyarakat dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalsel dan Aliansi Masyarakat untuk Banua menyampaikan aspirasi mereka di area luar Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru.
KAMMI Kalsel menyampaikan penolakan kedatangan Jokowi. Mereka menganggap Jokowi sebagai pembohong, yang tidak menepati janji selama masa kampanye. Sedangkan Aliansi Masyarakat untuk Banua, menagih janji Jokowi untuk menasionalisasi tambang nasional dan gas bumi, serta memperhatikan persoalan lingkungan hidup di Kalsel. Namun mereka harus kecewa karena Jokowi hanya sebentar di Banjarbaru dan langsung bertolak ke Kotabaru.
Sore harinya, Jokowi kembali terbang dengan CN 295 ke Banjarmasin, dan melanjutkan penerbangannya menuju Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, sebuah provinsi baru di Pulau Kalimantan.
Di Tarakan, Jokowi memberikan sambutan di acara Musyawarah Nasional Perencanaan Pembangunan tingkat regional Kalimantan. Acara berlangsung pada malam hari pukul 19.00 Wita.
Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana berencana menginap di Tarakan semalam. Selasa (16/12) pagi, Jokowi melanjutkan blusukannya ke Nunukan dan Sebatik yang berbatasan dengan Malaysia.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions:
1. Presiden Jokowi didampingi Menteri Kelautan dan Perairan Susi Pudjiastuti saat diserbu media usai peringatan Hari Nusantara 2014 di Kotabaru, Kalsel.
2. Presiden Jokowi menyaksikan demo kapal perang dan kapal navigasi RI sebagai puncak perayaan Hari Nusantara ke 14 di perairan Kotabaru, Kalsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.