Kalianda, Ibukota Kabupaten Lampung Selatan ini memiliki obyek wisata yang beragam. Ada pantai, gunung, resort, pemandian air panas, dan obyek lainnya yang menawarkan atmosfir berbeda. Semua obyeknya itu dipastikan bakal memuaskan hasrat wisata Anda.
Kalau penulis boleh kasih saran, sebaiknya pertama Anda mencari penginapan dulu di Kalianda, baik itu di pusat kota maupun kecamatannya. Setelah menaruh barang dan istirahat sejenak, baru menyusuri obyek-obyeknya.
Di pusat Kota Kalianda ada beberapa hotel, tiga di antaranya dekat dengan obyek wisata Pemandian Air Panas Way Belerang yakni Hotel Kalianda, Hotel Way Urang, dan Hotel Bintang Selatan di Jalan Indra Bangsawan, Hotel Sudi Mampir di Jalan Veteran, Hotel Fajar di Jalan Trans Sumatera, Hotel Beringin di Jalan Kesuma Bangsa serta Wisma Belerang di Jalan Way Belerang.
Hotel Beringin hanya sekitar 10 menit dengan berkendaraan dari Terminal Rajabasa. Hotel yang kerap diinapi turis bule ini dilengkasi dengan fasilitas laundry, tempat duduk dalam kamar, dan kipas angin serta menyedikan paket wisata.
Tarif kamar di Hotel Beringin Mulai dari Rp 80.000 – Rp 95.000, Hotel Way Urang Rp 100 – Rp 200.000, Hotel Kalianda Rp 88.000, Rp143.000, dan Rp 234.000. Sedangkan tarif kamar di Hotel Sudi Mampir Rp 60.000 – Rp 100.000 permalam.
Setelah mendapatkan penginapan sesuai keinginan, Anda bisa mengunjungi pemandian air panas Way Belerang yang berada di kaki Gunung Rajabasa. Kalau Anda senang kegiatan mendaki, sebaiknya mendaki Gunung Rajabasa dulu dan bermalam semalam di puncaknya yang berketinggian 1.281 meter di atas permukaan laut.
Kendati sangat kalah populer dengan Gunung Krakatau, tetangga terdekatnya yang berada di perairan Selat Sunda, ternyata gunung ini memberikan kejutan berupa kehadiran aneka laba-laba berukuran tak biasa, bermacam jamur, dan pacet yang siap menghisap darah Anda serta trek pendakian yang cukup menantang.
Keesokan paginya baru turun ke kaki gunung, lalu mampir ke Pemandian Air Panas Way Belerang untuk berendam. Pemandian air panas Way Belerang berada di Desa Way Belerang, Kecamatan Kalianda. Letaknya sekitar 3,5 km dari pusat Kota Kalianda atau Kantor Bupati. Kalau dari Pelabuhan Bakauheni sekitar 33,6 Km. Selain menyegarkan badan, air panas ini diyakini dapat menyembuhkan beragam penyakit kulit, reumatik bahkan penyakit lumpuh.
Ada lagi sumber air panas lain di Kalianda, namanya Sumber Air Panas Simpur di Desa Kecapai, Kecamatan Kalianda. Airnya juga keluar dari kaki Gunung Rajabasa. Dalam satu bulan sumber air panas ini menghasilkan kandungan belerang sekitar 500 Kg.
Sumber air panas ini juga menjadi tempat wisata penghasil bubuk belerang yang dapat Anda beli dan pakai untuk menghaluskan kulit. Harganya bervariasai dari Rp 5.000 hingga Rp 20.000. Bubuk belerang ini biasa juga dipakai untuk campuran sabun dan untuk menjaga tanaman kelapa sawit dan karet dari gangguan penyakit jamur dengan cara ditaburkan ke tanaman tersebut. Jarak sumber air panas ini sekitar 30,7 Km dari Pelabuhan Bakauheuni atau sekitar 13 Km dari Makam Radin Intan II.
Kalau Anda lebih menyukai pantai, sebaiknya memilih penginapan di Grand Elty Krakotoa Hotel & Resort. Tarif kamarnya tahun ini untuk villa mulai dari Rp 1.050.000 s/d Rp 3.200.000 per malam. Sedangkan tariff hotelnya mulai dari Rp 900.000 s/d 1.250.000 per malam.
Beragam water sport dan outbound serta aktivitas menarik lainnya dapat Anda lakukan di resort yang dulu bernama Bakrie Nirwana Resort ini. Ketersedian beragam permainan itulah yang menjadi alas an mengapa Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memilih lokasi ini untuk kegiatan Outbound yang diikuti puluhan wartawan yang biasa meliput kegiatan Kemenparekraf, belum lama ini.
“Setiap tahun outbound kami gelar di lokasi yang berbeda agar member atmosfir yang berbeda pula. Tahun 2013 ini diadakan di Kalianda, Lampung Selatan dengan harapan obyek-obyek yang dikunjungi dapat terpublikasikan juga,” jelas Noviendi Makalam selaku Kepala Pusat Komunikasi Publik, Kemenparekraf.
Kegiatan water sports yang ada di resort ini cukup beragam antara lain banana boat dengan tariff Rp 150.000 per 10 menit. Selain itu memancing Rp 25.000, bersepeda Rp 25.000/jam, ATV 50 cc untuk anak-anak Rp 25.000 / 10 menit, ATV 100 cc untuk remaja dan dewasa Rp 35.000 / 10 menit, futsal / volly pantai Rp 45.000 per 45 menit, snorkeling Rp 50.000 / jam, kano Rp 20.000 / 30 menit.
Tak kalah menariknya ber-kano menyusuri hutan bakau Rp 50.000 / jam minimal 5 oran dan berwisata keliling teluk Rp 500.000 per putaran minimal 10 orang.
Di resort yang dilengkapi outlet bar dan resto ini Anda juga dapat melakukan outbound bila datang rombongan. Ada paket outbound training management dengan harga Rp 695.8000 per orang per malam, minimal 30 orang dengan tempat kamar triple share. Sedangkan untuk twin share Rp 735.800 per orang per malam, minimal 30 orang. Kalau tidak bermalam, ada paket full day outbound seharga Rp 330.800 per orang per hari, minimal 30 orang.
Kalau hanya ingin sekadar santai, nikmati saja pesona matahari terbitnya lalu jalan-jalan kaki ke tempat pelelangan ikan tak jauh dari lahan resort ini. Sorenya santai di pantainya atau berenang di laut lalu lanjutkan berenang di kolam renangnya. Semua itu juga bakal bikin hati Anda senang.
Lokasi resort ini hanya berjarak sekitar 3,2 Km dari Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) atau sekitar 30 Km dari Pelabuhan Bakauheni dan 12,4 Km dari pusat Kota Kalianda. Kalau dari Bandar Lampung, Ibukota Provinsi Lampung dibutuhkan 1 jam dengan mengendarai mobil menuju resort berkonsep ramah lingkungan ini.
Kalau masih ingin melihat pantai lain, kunjungi saja Pantai Bagus di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda. Tiketnya Rp 5.000 per orang, parkir motor gratis sedangkan parkir mobil Rp 5.000 pada hari Minggu dan libur, sementara hari biasa gratis.
Sebelum meningggalkan Kalianda, tak ada salahnya Anda mampir ke Menara Siger yang menjadi landmark-nya Lampung.
Dari palataran menara berwarna kuning. berketinggian 110 meter yang berdiri di atas bukit sebelah Barat Pelabuhan Bakauheuni ini, Anda dapat melihat keelokan perairan Selat Sunda dan mobilitas di Pelabuhan Bakauheni.
Dari atas menaranya Anda juga dapat melihat pesona matahari terbit menjelang pagi, dan keindahan matahari terbenam saat senja hari.
Akses mencapai menara berbentuk mahkota adat pengantin wanita Lampung yang mulai dibangun pada tahun 2005 ini terbilang mudah. Dari Pelabuhan Bakauheni hanya berjarak 1.8 km, dari Kalianda 18,3 Km, dan dari Bandar Lampung sekitar 101 Km.
Melihat keberagaman obyek wisata yang dimiliki Kalianda, Lampung Selatan, ditambah lokasinya yang mudah diakses, rasanya tak salah bila Anda menjadikannya sebagai tujuan destinasi liburan Anda berikutnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.