Selama ini kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatera Utara yang masuk dari tiga pintu yakni Bandara Polonia, Pelabuhan Belawan, dan Pelabuhan Tanjubalai hanya 250.000 orang per tahun. Dengan adanya bandara baru yakni Bandara Internasional Kualanamu, diharapkan dapat mencapai satu juta wisman dalam setahun.
“Saya yakin dengan bandara baru ini, satu juta wisatawan asing yang akan masuk ke Sumut per tahun, bukan isapan jempol,” kata Wagub Sumut Tengku Erry di Jakarta baru-baru ini.
Jumlah itu bisa tercapai bukan semata ketersediaan Bandara Internasional Kualanamu. Tapi harus ditambah dengan berbagai festival seni dan budaya dan even internasional lainnya. “Bandara Kualanamu itu hanya pendukung infrastruktur, itu tidak cukup. Harus ada daya pikat berupa sejumlah festival seni dan budaya di Sumut yang terprogram, terkelola, dan terberitakan dengan baik,” jelasnya.
Keberadaan Bandara Kualanamu seharusnya juga mampu menambah lama tinggal wisatawan di Sumut. Menurut Tengku, satu wisatawan yang datang ke Sumut itu tinggal 2 malam 3 hari di hotel berfasilitas bagus, biasanya mengeluarkan 1.000 dolar AS. “Kalau ada satu juta orang yang datang ke Sumut berarti ada sekitar 10 triliun rupiah yang berputar. Sedangkan APBD Sumut sampai hari ini saja, hanya 8 triliun rupiah. Berarti pendapatan dari sektor pariwsata jika di kelola dengan professional, itu lebih besar dari APBD Sumut,” terangnya.
Peluang tersebut harus dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder. Tentu yang paling penting tersedianya penginapan yang baik, transportasi yang nyaman, dan masyarakatnya mampu menyiapkan berbagai industri UKM, souvenir, dan banyak lagi turunannya yang tentu semuanya bermuara untuk kesejahteraan rakyat.
“Sebagaimana visi kami yang baru dilantik 17 Juni 2013, belum genap 2 bulan, kami ingin menjadikan Sumut yang berdayasaing dengan menuju masyarakat yang sejahtera, salah satunya dengan membuka berbagai peluang usaha yang dilakukan masyarakat. Salah satunya yang paling penting memajukan dunia pariwisata dan budaya di Sumut,” jelasnya.
Menurut Tengku, semangat yang ditunjukan pemerintah pusat (Kemenparekraf) dalam membantu mengemas atau merivitalisai Festival Danau Toba selama 5 tahun kedepan, harus diiringi dengan kerja keras oleh jajaran Pemprov Sumut, pemkab/kota, dan juga masyarakat Sumut.
Pembenahan berbagai infrastruktur jalan dan fasilitas memang menjadi tanggungjawab pemprov baik dengan dana APBN maupun APBD provinsi dan kabupaten/kota. Tapi seluruh stakeholder harus turut serta. “Hotel-hotel di Sumut yang sudah cukup lama seperti di sekitar Parapat, Danau Toba, semestinya diperbaiki, direnovasi, termasuk restoran, UKM dan sebagainya,” imbaunya.
Untuk mewujudkan target itu, infrastruktur jalan dari bandara Kualanamu menuju Danau Toba terus menerus tengah diperbaiki. Semua berjalan secara bertahap. “Kalau semula kunujungan wisman ke Sumut hanya 250ribu orang, dengan bandara baru dan berbagai event menarik serta didukung infrastruktur yang lebih baik, diharapkan bisa satu juta wisman bahkan lebih dari itu,” harapnya seraya menambahkan dengan terus mempromosikan Danau Toba ke seluruh dunia dan obyek-obyek lainnya yakin Sumut akan bangkit.
Tengku menjelaskan jarak Bandara Kualanamu ke Danau Toba sekitar 130 Km. “Wisatawan dapat menjangkaunya dengan taksi atau bus. Tapi alangkah baik, kedatangannya terskedul dan dalam grup, jadi bisa dijemput dan sebagainya,” tutupnya.
Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.