Melihat potensi wisatawan asal China yang datang ke Indonesia cukup besar, diharapkan Bandara Internasional Kualanamu juga memiliki rute penerbangan dari China. Dengan begitu akan memudahkan wisman daria negara tirai bambu itu berkunjung ke Sumatera Utara, terutama ke Danau Toba.
“Selain dari negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, dan lainnya, harus diupayakan ada penerbangan dari China ke Kualanamu untuk menjaring wisman dari negara tersebut,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, usai menggelar buka puasa bersama dengan jajaran Kemenparekraf di Jakarta, baru-baru ini.
Terlebih sebelumnya, pemerintah Indonesia mentargetkan jumlah kunjungan wisatawan asal China bisa menembus 800 — 900 ribu orang pada 2013 atau naik dari jumlah pada 2012 yang mencapai 600 ribu orang.
Di kesempatan lain, Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi menjelaskan bahwa maskapai penerbangan dari China memang belum beroperasi di Kualanamu namun sebenarnya dulu sempat ada penerbangan dari China lewat Bandara Polonia. “Cuma karena kualitas Bandara Polonia kurang baik, akhirnya mereka stop sementara. Sekarang kita sudah punya Bandara Kualanamu dengan kualitas terbaik di Indonesia, diupayakan ada maskapai penerbangan dari China yang masuk,” terangnya.
Tengku menambahkan sampai saat ini maskapai penerbangan dari luar negeri yang sudah beroperasi d Kualanamu, antara lain MAS dari Malaysia dan Silk Air dari Singapura. “Selabihnya maskapai penerbangan lokal seperti Air Asia, Mandala, Lion, dan Garuda. Maskapai dari Srilangka juga sudah beminat ingin beroperasi,” paparnya.
Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan seperti dikutip Antara mengatakan secara umum jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia terus meningkat. "Pada 2010 jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia tercatat sekitar 600.000 orang, pada 2012 baik sekitar 850 orang. Dan pada 2013 kita targetkan 1 juta turis China datang ke Indonesia," ujarnya.
Direktur Pelayanan Garuda Indonesia Faik Fahmi menambahkan bahwa selama ini tingkat isian jalur penerbangan China-Indonesia rata-rata mencapai 75 persen. "Dengan layanan imigrasi dalam penerbangan Shanghai-Jakarta, diharapkan ada peningkatan sekitar 85 persen," katanya.
Menurt Faik, China merupakan salah satu pangsa pasar yang sangat potensial bagi Garuda Indonesia. "Garuda sejak 2001 telah mendukung upaya peningkatan hubungan Indonesia-China, utamanya hubungan antarmasyarakat kedua negara," ujarnya.
Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: PKP Kemenparekraf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.