Bingung mau kemana akhir bulan ini? Datang saja ke dataran tinggi Dieng atau (Dieng Plateu) di Wonosobo, Jawa Tengah. Pasalnya, di kawasan berudara dingin yang dikelilingi perbukitan dan gunung-gunung ini akan digelar Festival Budaya Dieng atau Dieng Culture Festival (DCF) 2013 selama tiga hari mulai tanggal 28-30 Juni.
DCF sudah tiga kali digelar dan tahun ini masuk pagelaran ke-empat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sejumlah atraksi budaya yang ada di Dieng akan disuguhkan dalam festival ini.
Salah satu atraksi budaya yang menjadi unggulan festival ini adalah ritual Ruwatan Potong Rambut Gembel, yakni pemotongan rambut bocah Dieng yang berambut gembel untuk menghindarkan dirinya dari segala penyakit dan bala.
Anak tersebut akan dinaikan ke kereta dan diiringi oleh manggolo yudho dan diiringi oleh berbagai macam kesenian yang ada di dataran tinggi Dieng. Lalu anak berambut gimbal tersebut dijamasi dan dipotong rambutnya. Setelah itu rambutnya dilarung ke sungai atau ke telaga yang airnya mengalir menuju ke Selatan sebagai wujud pengembalian rambut.
DFC tahun ini terasa lebih spesial dibanding tahun-tahun sebelumnya lantaran ada pagelaran Jazz Di Atas Awan.
Pada hari pertama, (28/6) DFC diisi dengan Pembukaan, Pelepasan Napak Tilas Budaya oleh Pemangku Adat, Kunjungan Stan Pameran, Gelar Seni Tradisional, dan Festival Lampion.
Pada hari kedua (29/6), ada acara Minum Purwaceng Bareng, Pelepasan Balon-Balon Tradisinal, Pagelaran Seni Tari Tradisional, Pagelaran Wayang Kulit, dan Pesta Kembang Api.
Sedangkan hari ketiga (30/60) diisi dengan Kirab Cukur Rambut Anak Gembel, Jamasan Rambut Anak Gembel, Prosesi Pencukuran Rambut Anak Gembel, Sambutan-sambutan, Penutupan Prosesi, Nominasi Fest Film Dieng, dan Gelaran Jazz Di Atas Awan.
Selama ini Dieng tersohor dengan alamnya. Karena itu, usai menikmati DFC jangan pergi dulu, nikmati golden sunrise di Bukit Sikunir dan Gunung Prau. Lalu bersantai di Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Lanjutkan melihat Candi-candi Kuno dan ke Kawah Sikidang.
Jangan lupa cicipi kuliner khasnya seperi Mie Ongklok, Carica atau manisan papaya gunung khas Dieng, Kripik Jamur, dan Kopi Purwaceng.
Sejak tiga tahun belakngan ini, DCF telah menjadi magnet baru wisata di Jawa Tengah.
Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.