Rabu, 17 April 2013

Pesona Empat Pulau Hewan di Sumatera

Indonesia memiliki sejumlah pulau yang namanya diambil dari nama hewan. Ada yang benar-benar dihuni hewan sesuai namanya, ada juga karena bentuknya yang menyerupai hewan dan atau alasan lain. Di Perairan Pulau Sumatera misalnya ada empat pulau bernama hewan yang masing-masing punya pesona tersendiri. 

Di Aceh misalnya, ada pulau bernama Pulau Rusa, tepatnya di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar. Pulau yang berada di sebelah Barat Daya Kota Banda Aceh ini merupakan pulau terdepan Indonesia.yang terletak di Samudera Hindia dan berbatasan dengan negara India. 

Dinamakan Pulau Rusa, konon ketika pemiliknya bertandang ke pulau ini, dia menemukan seekor rusa jantan yang bisa melahirkan. Berita heboh tersebut kontan tersiar hingga warga Kecamatan Lhoong menamainya Pulau Rusa. 

Uniknya, tak ada rusa di pulau ini. Yang ada cuma babi hutan, ular, landak, ayam hutan dan hewan lainnya. Tapi belakangan ini, orang yang datang ke pulau ini sering bertujuan untuh memancing ikan. Maklum penghuni lautnya melimpah, ada bermacam ikan laut, lobster, teripang, udang, dan lainnya. 

Sampai saat ini pulau seluas 2 km² ini tidak berpenghuni. Untuk menjangkaunya lewat Esa Saney, Desa Utamong dan Desa Kareun yang merupakan desa terdekat dengan pulau ini. Untuk menyeberang ke pulau ini dapat menyewa perahu boat kecil milik nelayan setempat. 

Salah satu penyebab pulau ini tak berpenghuni karena minimnya sumber air tawarnya. Kendati begitu, panorama pantai pulau ini dijamin membuat siapapun terpesona. Tak heran kendati aksesnya sulit, tetap saja ada sejumlah orang yang menyambanginya terutama para fotografer untuk mengabadikan keindahannya. 

Pulau ini dipenuhi oleh pohon kelapa dan semak-semak. Namun ketika turun ke pantainya, akan menemukan keindahannya berupa bentangan pasir putih dan batu-batuan karst yang menghiasi di sepanjang bibir pantainya. Ukuran batunya pun besar-besar beragam bentuk, sepintas mirip bebatuan di pantai-pantai di Pulau Belitung yang ada di dalam film Laskar Pelangi

Di pulau ini belum ada akomodasi. Pilihannya kalau ingin bermalam dengan berkemah dan membawa bekal makanan dan minuman yang cukup. 

Selain di Aceh, nama Pulau Rusa juga terdapat di provinsi lain yakni Nusa Tenggara Timur, tepatnya di perairan Flores. Sedangkan di Riau namanya Pulau Rusa Besar. 

Masih di Sumatera, tepatnya di perairan Sumatera Barat ada pulau bernama Pulau Keong. Di sebut begitu, bukan karena di pulau yang terletak di Taluak Sungai Bungin, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan ini terdapat banyak keong. Melainkan pulau yang berada sekitar 80 kilometer di sebelah Selatan Kota Padang ini, bentuknya menyerupai keong atau molusca yang sedang berjalan. 

Namun pulau berbatu karang yang dari kejauhan terlihat mirip sekali dengan seekor keong sedang melata ini oleh masyarakat disebut juga Pulau Batu Nago

Dari kejauhan pulau ini memang mirip sekali keong, dengan cangkang berada di bagian Barat dan kepala menjulur ke Timur, dengan moncongnya yang hampir mencium sebuah karang yang semakin dekat ke ujung Bukit Pulai. 

Di bagian kepalanya ada aksesoris alami menyerupai antena keong dan juga pepohonan yang menonjol bak mata di kepalanya. 

Bukan cuma bentuknya yang unik, pulau ini juga memiliki panorama cantik. Air lautnya biru dan banyak pohon kelapa. Di perairannya pengunjung dapat ber-snorkeling kalau membawa peralatan sendiri. Atau sekadar santai, duduk-duduk di beberapa pantainya yang berpasir putih. 

Sama seperti Pulau Rusa di Aceh, pulau yang dapat dicapai dengan kapal dari Pantai Taluak Kasai dan Pantai Sungai Nipah ini pun tak berpenghuni. Belum ada akomodasi untuk bermalam. Kalau ingin menginap di pulau ini, tak ada pilihan selain membawa tenda sendiri. 

Pulau ketiga bernama Pulau Tikus di perairan Pantai Bengkulu, masuk wilayah pemerintah Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. 

Dinamakan begitu bukan karena banyak tikus atau bentuknya menyerupai tikus. Melainkan ukurannya sangat kecil, cuma berukuran 60 x 100 meter persegi. 

Pulau yang berada sekitar 10 mil di sebelah Barat Kota Bengkulu ini kerap disambangi wisatawan dengan menyewa perahu nelayan dari Pantai Zakat maupun Pantai Tapak Paderi, waktu tempuhnya sekitar 40 menit. 

Di pulau mungil ini wisatawan kerap ber-snorkeling, memancing, dan berkemah dengan suasana yang masih alami, pantainya berpasir putih dengan bebatuan karang, dan berair biru tenang. 

Pulau ini pun dipercantik dengan kehadiran mercusuar, maklum dahulu pulau ini digunakan sebagai tempat singgah kapal. 

Selain wisatawan lokal dan Nusantara, mulai banyak wisatawan mancanegara yang datang ke pulau ini, antara lain turis asal negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Mereka melakukan berbagai kegiatan seperti berjemur, menyelam, snorkeling, dan berselancar. 

Sayang, pulau yang menjadi tempat persinggahan dan tempat berteduh para nelayan saat badai ini, mengalami penyusutan karena abrasi laut. 

Dan pulau bernama hewan keempat adalah Pulau Burung di Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dinamakan begitu bukan karena di pulau itu terdapat satwa burung sebagaimana di Pulau Rambut, Kepulauan Seribu. Melainkan adanya bebatuan granit yang besar berbentuk seperti burung yang sedang mengerami telurnya.

Uniknya lagi, di antara bebatuan granit yang menyerupai burung tersebut, di dalamnya terdapat telaga kecil yang muncul ketika air surut.

Pulau bersuasana tenang ini menjadi salah satu obyek wisata Belitung yang kerap disambangi pengunjung untuk bersantai.

Di sisi lain pulau yang dapat ditempuh dalam waktu 20 menit dari Desa Tanjung Binga  ini terdapat perairan laut yang jernih dengan dasar laut dangkal berpasir putih halus.

Kesamaan ke empat pulau bernama hewan di Sumatera yang tersebut di atas, sama-sama tidak dihuni oleh satwa sesuai namanya. 

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto Pulau Rusa: Yuzar Alamsyah Usman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.