Tahukah Anda sejak tahun lalu, jumlah provinsi di Indonesia bertambah lagi menjadi 34? Pertambahan itu terjadi karena kehadiran Kalimantan Utara yang disingkat Kaltara sebagai provinsi termuda Indonesia. Wilayah Kaltara yang dulunya Kalimantan Timur ini memiliki potensi wisata alam dan budaya yang luar biasa, di antaranya Taman Nasional Kayan Mentarang yang merupakan kawasan konservasi terbesar di Pulau Kalimantan bahkan termasuk salah satu yang terbesar di wilayah Asia Pasifik.
Provinsi Kaltara secara resmi terbentuk sejak ditandatanganinya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara pada tanggal 16 November lalu oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
RUU pembentukan Provinsi Kalimantan Utara ini sebelumnya telah disetujui oleh Rapat Paripurna DPR pada 25 Oktober 2012 untuk disahkan menjadi undang-undang (UU).
Tujuan pembentukan provinsi ini adalah untuk mendorong peningkatan pelayanan dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Pada saat dibentuknya, wilayah Kaltara terbagi 5 wilayah administrasi yang terdiri atas 1 kota dan 4 kabupaten yakni Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Malinau, Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung. Seluruh wilayah tersebut sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kalimantan Timur.
Sesuai bunyi Pasal 7 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012, Kaltara beribukota Tanjung Selor yang berada di Kabupaten Bulungan. Namun status Tajung Selor sampai saat ini masih Kota Administratif dan akan dinaikkan menjadi Kota Madya. Kotif ini juga masih menjadi ibu kota Kabupaten Bulungan, yang masih dipimpin oleh camat.
Batas wilayah Kaltara ini di Utara berbatasan dengan Negara Bagian Sabah, Malaysia. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makasar dan Laut Sulawesi. Di sebelah Barat berbatasan dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia.
Sedangkan di Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, Kutai Timur, dan Kabupaten Berau yang merupakan wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
Pemilihan dan pengesahan Gubernur dan/atau Wagub Provinsi, akan dilaksanakan paling cepat 2 tahun sejak diresmikannya Provinsi Kalimantan Utara.
Biaya pertama kali untuk pelaksanaan pemilihan Gubernur dan/atau Wakil Gubernur Kalimantan Utara dibebankan kepada APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung.
Kini Kaltara dipimpin oleh Irianto Lambrie yang dilantik sebagai penjabat Gubernur Kaltara oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi di Gedung Kemendagri, Jakarta pada Senin, (22/4/2013), bersamaan dengan pelantikan 10 pejabat kabupaten baru hasil pemekaran.
Mengenai keanggotaan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Provinsi, UU ini menegaskan, DPRD Kaltara dibentuk melalui hasil Pemilihan Umum Tahun 2014, dengan jumlah dan tata cara yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Mengingat berbatasan langsung dengan negara tetangga, kebaradaan Kaltara dengan populasi penduduk 622.350 jiwa ini, dipastikan punya peran penting.
Potensi SDA & Wisata
Potensi sumber daya alam Kaltara pun melimpah. Salah satunya Taman Nasional Kayan Mentarang yang melintasi wilayah Kabupaten Nunukan dan Malinau dengan luas sekitar 1,35 juta hektar dan terletak di dalam wilayah Kecamatan Kayan Hilir, Pujungan, Krayan, Mentarang, dan Lumbis. Taman nasional ini berbentuk panjang dan menyempit, dan mengikuti batas internasional dengan Negara bagian Sabah dan Serawak, Malaysia.
Potensi mineral dan energinya yang sudah terdektisi antara lain batu gamping sebanyak 654 ribu ton di Malinau dan 25 ribu ton di Nunukan, sirtu 2,50 juta ton di Nunukan, dan pasir kuarsa sebanyak 1 milyar ton di Nunukan.
Potensi wisatanya juga beragam antara lain wisata alam Pantai Batu Lemampu, Puncak Bukit Batu Sicien, Air Terjun Ruab Sebiling, dan Air Terjun Binusan serta wisata budaya musik dan tari bambu tradisional di Kabupaten Nunukan.
Sedangkan di Kabupaten Malinau, potensi wisatanya antara lain Air Terjun Taras, Air Terjun Marthin Billa, Batu Ujang-ujang, arus liar Sungai Tugu dan Sungai Bahaowulu, air panas Semolon, dan wisata eko di Taman Nasional Kayan Mentarang serta wisata budaya di Desa Long Ampung, Long Nawang, dan Desa Samburudut. Produk khas Malinau antara lain tas rajutan, keripik buah, dan madu asli Malinau.
Potensi wisata di Kabupaten Tana Tidung Gunung Rian di Desa Safari Rian Kecamatan Sasayap yang berhutan lindung luas dengan Air Terjun Rian-nya, Batu Mapan yang dinilai keramat di Km 6 Tidung Pale, sumber air panas di Mantalapan, Air Terjun Bikis, dan menyusuri Sungai Sesayap dengan perahu menikmati hutan lindung di sepanjang Sesayap serta wisata budaya melihat adat istiadat dan kebudayaan Suku Tidung.
Di Kota Tarakan sendiri potensi wisatanya antara lain Pantai Amal di Kampung empat, 11 Km dari pusat kota, Wana Wisata Persemaian di daerah Juata, bunker dan gudang museum peninggalan Belanda, Tugu Australia, Tugu Perabuan di Jalan Markoni, dan Meriam Perang bekas peninggalan Belanda di Jalan Sumatra, depan Wisma Patra.
Sedangkan di Kabupaten Bulungan, potensi arung jeram di Sungai Giram dan Sungai Kayan, Air Terjun Long Pin, Sumber Air Panas Sajau, Gunung Putih, Air Terjun Idaman KM 18, Pulau Burung, Pantai Tanah Kuning, Pantai Nibung, Pantai Nibung yang berpasir putih, dan Pantai Bahari Karang Tigau di Desa Tanah Kuning yang juga berpasir serta oleh-oleh khas Tidung Pale yaitu madu asli dan udang sungai.
Dengan kehadiran Kaltara sebagai provinsi termuda ini, jumlah provinsi di Indonesia menjadi 34, lima di antaranya memiliki status khusus sebagai Daerah Khusus atau Daerah Istimewa yaitu Aceh, Jakarta, Papua, Papua Barat, dan Yogyakarta.
Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: dok. ist & borneolastytourism
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.