Selasa, 09 April 2013

Gunung Guntur Kritis, Berpotensi Meletus

Berdasarkan hasil pengamatan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Guntur di Garut, Jawa Barat, hari ini, Selasa (9/4/2013) kondisinya kritis dan berpotensi meletus. Prediksi ini muncul setelah terjadi beberapa kali gempa tremor secara terus menerus. Biasanya, sesuai pengalaman letusan gunung lainnya, setelah aktivitas tersebut akan langsung terjadi letusan. Pendaki dan warga dilarang mendekati kawah gunung ini sejak berstatus Waspada, 2 April 2013. 

"Kondisinya benar kritis terlebih 150 tahun tidak pernah meletus," kata Kepala PVMBG Surono saat meninjau langsung Pos Pengamatan Gunung Guntur Kampung Cukangkawung, Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, hari ini.

Melihat kondisi Gunung berketinggian ketinggian 2.249 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, Surono mengimbau warga Kabupaten Garut agar meningkatkan kesiapsiagaan bencana mengingat jaraknya hanya sekitar 10 kilometer dengan wilayah perkotaan Garut.

Dia juga menghimbau pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar untuk menyiapkan langkah antisipasi evakuasi warga jika gunung ini meletus.

Langkah yang harus dilakukan, lanjutnya menentukan arah lokasi evakuasi bagi warga di sekitar gunung ini ke ke lokasi yang lebih aman. “Langkah antisipasi bencana. Ini untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa jika sampai gunung ini meletus,” jelasnya.

Status Gunung Guntur berubah menjadi waspada sejak Selasa (2/4/2013). Namun ketika itu jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan wisata air panas Cipanas, di kaki gunung tersebut tetap ramai pada akhir pekan.

Rupanya wisatawan tidak khawatir dengan aktivitas Gunung Guntur. Sebab, kawasan Cipanas berjarak empat kilometer dari puncak gunung. Salah satu obyek wisata andalan Jawa Barat ini berada di luar kawasan yang harus di waspadai, yakni di luar radius dua kilometer dari puncak Gunung Guntur.

Kendati begitu PVMBG mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati kawah di puncak Gunung Guntur. Dia berpesan masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Guntur dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) II diluar radius dua kilometer, agar selalu waspada dan tetap memperhatikan perkembangan status gunung yang dikeluarkan BPBD Kabupaten Garut.

Dalam pernyataan persnya, PVMBG menjelaskan warga yang tinggal di KRB II sangat terancam bahaya erupsi berupa awan panas, lontaran batu pijar, dan lahar erupsi. Untuk menciptakan suasana kondusif, PVMBG akan selalu berkoordinasi dengan Pemprov Jabar, BPBD Kabupaten Garut, dan BPBD Kabupaten Bandung.

Surono juga menghimbau BPBD Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung agar selalu berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Guntur di Desa Sirna Jaya, Kecamatan Tarogong, Kabupaten Garut atau dengan PVMBG di Bandung.

Menurut Wikipedia, Gunung Guntur merupakan salah satu gunung berapi paling aktif pada dekade 1800-an. Tapi sejak itu aktivitasnya kembali menurun. Erupsi Gunung Guntur pada umumnya disertai dengan lelehan lava, lapili, dan benda material lainnya.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.