Di Indonesia, ada lima (5) gunung yang memiliki nama sama yakni Gunung Padang. Masing-masing letaknya berbeda. Ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan ada pula di Sumatera Barat. Kendati namanya sama, kelima gunung ini memiliki keunikan dan kisah yang berbeda.
Pertama, Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat.
Gunung ini sebenarnya bukit yang berketinggian sekitar 885 meter di atas permukaan laut (mdpl). Yang membuat namanya belakangan ini tersohor hingga mancanegara, lantaran gunung ini juga merupakan sebuah situs megalitikum yang diklaim sebagai yang tertua di dunia. Lokasi tepatnya berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kasi Usaha Pariwisata, Disbudpar, Kabupaten Cianjur Neneng Rachman mengatakan kendati berada di wilayah Cianjur, pengelolaan situs ini masih berada di bawah Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Serang, Banten.
Sejak namanya tersohor, pengunjung makin banyak yang berkunjung ke gunung ini. Sayang, tak sedikit di antaranya yang berbuat tindakan yang dilarang undang undang seperti memegang batu, memuku-mukul batu dan lainnya.
Ada lima makam yang ditemukan di teras kelima situs Gunung Padang. Satu nisan terbaca dengan nama Hadi Winata usia 68 tahun, meninggal 1847. Satu nisan lagi, beraksara Arab yang terbaca dengan nama Prabu dengan tahun tertera 1356 H. Satu nisan lagi, kemungkinan lebih tua dari dua nisan tersebut karena hanya berbentuk batu lonjong tak beraksara.
Punden berundak seperti di Gunung Padang ini juga ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Sukabumi, Banten, dan Lampung. Namun, situs megalitik di Gunung Padang yang terdiri atas menhir batuan andesit ini memiliki kekhasan tersendiri, yaitu menghadap ke Gunung Gede.
Hingga kini belum bisa diketahui pasti berapa usia situs Gunung Padang. Penelitian masih terus berlangsung. Namun, situs ini diduga merupakan tempat peribadahan orang-orang musyrik masyarakat prasejarah dengan ‘kiblat’ pemujaan menghadap Gunung Gede. Yang pasti sampai sekarang masih banyak orang dari berbagai tempat yang datang ke gunung ini untuk berjiarah ke makam-makamnya.
Kedua, Gunung Padang di Cilacap, Jawa Tengah.
Tumpukan batu mirip piramida atau punden berundak juga ada di Gunung Padang yang berada di Desa Salebu, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. Usianya pun belum diketahui pasti, ratusan atau mungkin ribuan tahun. Yang pasti sejumlah masyarakat sekitar juga menilainya sebagai tempat keramat untuk ritual tertentu.
Butuh waktu sekitar tiga jam dari Desa Salebu untuk mencapai gunung ini. Pengunjung harus menyusuri hutan pinus melewati sungai kecil Cikahuripan. Lalu masuk hutan lindung sampai di sebuah mata air. Setibanya di sana, pengunjung diminta melakukan ritual, berwudhu, lalu mengumandangkan azan. Perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri tebing menuju ke arah tumpukan batu menjulang.
Yang tak kalah unik dari Gunung Padang Cilacap adalah batuan pembentuknya, berupa balok-balok batu granit yang terpahat rapi dan tersusun teratur, rebah memajang ke arah timur. Sampai sekarang belum diketahui apakah itu proses alamiah atau hasil kreativitas manusia pada masanya. Keberadaan gunung ini baru terkuak luas lewat media massa tahun 2008 lalu.
Ketiga, Gunung Padang di Padang, Sumatera Barat.
Lokasinya di pesisir Pantai Kota Padang, persis di mulut muara Sungai Batang Arau. Sebenarnya bukit yang juga bertebing vertikal dan kerap dijadikan sebagai arena panjat tebing.
Yang unik dari gunung ini di salah satu ceruk batu cadasnya terdapat sebuah duplikat Makam Legenda Sitti Nurbaya. Di bagian puncak Gunung Padang terhampar taman yang rimbun. Dari puncaknya, selain dapat melihat Kota Padang dan pantainya, pengunjung juga dapat menikmati hamparan Samudera Indonesia, Pantai Air Manis, Pulau Pisang Gadang, dan beberapa pulau lainnyadari kejauhan.
Daya tarik lainnya terdapat beberapa bunker atau benteng kecil, tak jauh dari gerbang masuk sampai ke puncak Gunung Padang. Satu di antaranya ada meriam dengan panjang lebih kurang 8 meter.
Keunikan lainnya, gunung ini juga disebut Gunung Monyet (Monkey Mountain). Dengan sejumlah legenda yang melekat seperti legenda Siti Nurbaya. Gunung ini diduga menjadi lokasi bertemunya Siti Nurbaya dengan Syamsul Bahri.
Legenda lainnya, ada tiga makam kuno atau keramat yang berusia sekitar 5 abad, yakni Makam Syekh Zainuddin atau disebut juga Makam Terbang, Makam Syekh Basyir yang diyakini manusia berdarah putih, dan Makan Syekh Alamsyah yang bergelar Raja Pesisir.
Keempat, Gunung Padang di Ciwedey, Jawa Barat.
Lokasinya persis di Rawabogo, Bandung Selatan. Gunung Padang Ciwidey berada pada ketinggian 1.224 mdpl, merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Bandung Selatan yang terbentuk pada zaman Miosen. Dalam Bahasa Sunda, istilah padang berarti terang-benderang, sedangkan dalam Bahasa Indonesia berarti lapangan luas.
Dari Rawabogo Gunung Padang dapat ditempuh dengan jalan kaki atau dengan menggunakan ojek khusus. Pada musim hujan, ban sepeda motor dibelit rantai agar tidak mudah tergelincir pada jalan tanah yang basah dan licin.
Keunikan gunung bernma lain Pasir Pamipiran ini berupa komplek batu berbeda bentuk dalam ukuran raksasa pada bagian puncaknya. Diduga gunung ini muncul ke permukaan hasil erupsi dalam atau inner-eruption dari gunung berapi pada masa itu.
Ada batu yang berbentuk cekung seperti wadah sehingga terdapat air, batu lawang saketeng, batu menyerupai gerbang. Ada juga batu palawangan ibu, yang menggambarkan organ vital ibu, dan lainnya. Sementara di puncaknya ada tiga batu yang diberi nama masjid agung. Dari batu ini pengunjung dapat pemandangan ke berbagai arah sangat luar biasa. Di arah Barat, terlihat Waduk Saguling.
Kelima, Gunung Padang di Cikoneng, Ciamis, Jawa Barat.
Masih di Jawa Barat, tepatnya di Kelurahan Linggasari, Desa Sukaresik, Kecamatan Cikoneng, Ciamis juga ada Gunung Padang yang juga memiliki bangunan berundak yang oleh masyarakat setempat dinamakan Pangcalikan.
Untuk mencapai lokasi ini setelah memasuki kawasan hutan lindung harus melalui jalan setapak berbatu yang menanjak. Di kompleks situs Pangcalikan Gunung Padang ini juga terdapat makam dan sebuah kolam yang disebut cikahuripan dengan 3 sumur kecil sebagai sumber mata airnya.
Situs Pangcalikan Gunung Padang ini diduga berkaitan dengan makam keramat Kerajaan Galuh. Sampai sekarang masih banyak orang yang berkunjung untuk berjiarah.
Itulah kelima nama gunung di Tanah Air yang memiliki nama sama namun berbeda kisah. Tiga Gunung Padang di Jawa Barat, yakni Gunung Padang Ciamis, Gunung Padang Cianjur, dan Gunung Padang Ciwidey diduga punya keterkaitan erat. Benar atau tidak dan apa keterkaitannya? Itu pun belum terjawab.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.