Rabu, 08 November 2017

Festival Way Kambas 2017 Lebih dari Sekadar Aneka Atraksi Gajah Jinak



Festival Way Kambas (FWK) 2017 yang berlangsung 3 hari, 11 - 13 November mendatang, dipastikan bukan hanya menyuguhkan bermacam atraksi gajah jinak dari Sekolah Gajah yang ada di Taman Nasional Way Kambas. Pun sederet acara bernuansa budaya dan ekonomi kreatif (ekraf) yang menarik serta aneka sport tourism yang menantang.

Berdasarkan proposal kegiatan FWK 2017 yang TravelPlus Indonesia terima dari Bidang Promosi Wisata Alam, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusanatara, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), acara FWK tahun ini yang beraroma budaya dan ekraf misalnya Pawai Budaya, Way Kambas Agro Expo, Forest Photography Festival, dan Fashion Show.

Selain itu ada kegiatan membuat skesta Way Kambas, Moccaf Colour Fun, Gelaran Kolosal Bedana, Pagelaran Musik, Way Kambas Idol, Festival Buah Nusantara, dan Festival Kuliner yang bisa dijajal.

Sementara aneka lomba FWK 2017 yang berkaitan dengan sport tourism ada Maraton Way Kambas 10K, Way Kambas Adventure Trail, Fun Bike, XC/MTB, dan Jalan-Jalan 4×4 serta Parade Motor Antik.

Namun daya tarik utama FWK 2017 yang mendapat dukungan dari Pesona Indonesia-nya Kemenpar ini tetap saja atraksi gajah. Maklum kawasan konservasi ini dikenal sebagai salah satu habitat sekaligus tempat konservasi gajah di Indonesia.

Adapun atraksi gajah jinak yang bisa disaksikan di FWK 2017 antara lain Liga Sepakbola Gajah, Gajah Berjoget, Gajah Duduk, dan gaya gajah lainnya yang akan menghibur dan membuat pengunjung tertawa.


Travel Tips
Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang berdiri tahun 1985 ini merupakan taman nasional perlindungan gajah yang terletak di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur (Lamtim).

Di taman nasional inilah ada sekolah gajah pertama di Indonesia yang awalnya bernama Pusat Latihan Gajah (PLG) dan kemudiam berubah menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG).

Sampai sekarang PKG ini sudah melatih lebih dari sekitar 300 ekor gajah yang telah disebar menuju ke seluruh penjuru Tanah Air.

Selain Gajah Sumatera, di dalam kawasan TNWK terdapat hewan yang hampir punah di antaranya Badak Sumateran, Harimau Sumatera, Mentok Rimba, Beruang Madu, dan Buaya Sepit.

Di bagian pesisirnya yang berawa juga sering ditemukan berbagai jenis burung antara lain Bangau Tongtong, Sempitan Biru, dan Kuau Raja. Di TNWK juga terdapat International Rhino Foundation yang tugasnya adalah menjaga spesies badak supaya tidak terancam punah.

Tak sulit menjangkau taman nasional seluas 1.300 Km persegi yang berjarak sekitar 110 km dari pusat Kota Bandar Lampung ini.

Pengunjung yang biasa backpacker-an biasanya memulai perjalanan dari Terminal Rajabasa, Bandar Lampung dengan menggunakan bus jurusan Way Jepara, Lamtim.

Lalu turun di Gerbang pertama TNWK tepatnya di Desa Rajabasa Lama di deket pasar. Selanjutnya menggunakan ojek ke dalam untuk membeli tiket masuk di pintu masuk TNWK.

HTM-nya ada dua yaitu ke konservasi gajah dan ke way kanan resort. HTM ke konservasi gajah Rp 20.000 perorang.

Pengunjung yang ingin ke Way Kanan resort dimana terdapat penangkaran Badak Sumatera, harus ada SIMAKSI yaitu surat izin masuk dengan harga 30.000 perorang. Kalau ingin menginap di dekat konservasi gajah, juga harus meminta surat SIMAKSI ke Pos Penjaga.


Sebagai catatan, sejak tahun lalu TNWK sudah resmi menjadi Taman Warisan ASEAN. Sertifikat ASEAN Heritage Parks (AHP) mengenai penetapan Taman Nasional Way Kambas sebagai kawasan perlindungan ke-36 di ASEAN sudah diserahkan baru-baru ini.

Penetapan Way Kambas sebagai Taman Warisan ASEAN menjadi tanda bahwa TNWK bukan milik Indonesia saja tapi milik dunia.

Penetapan tersebut merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional kepada komitmen Indonesia dalam menjaga keanekaragaman hayati.

Penyelenggaran Festival Way Kambas merupakan ajang promosi alam di TNWK sekaligus untuk memperkenalkan seni dan kebudayaan di Kabupaten Lamtim agar menjadi daya tarik wisata sehingga meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Lamtim khususnya, dan Provinsi Lampung secara keseluruhan.

Di samping itu, tentunya untuk mengkampanyekan pelestarian Gajah Sumatera.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: adjitropis)

Captions:
1. Dua gajah dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Lampung Timur ikut berparade.
2. Logo TNWK.
3. Sekolah Gajah di TNWK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.