Di dalam tayangan video tersebut terlihat ada beberapa bangunan ber-design modern dan ramah lingkungan antara lain Greenovation of MICE, Tourism Knowledge Center, Hospitality Departement, dan sejumlah bangunan perkuliahan di Academic Area yang mampu menampung 16.000 mahasiswa.
Video master plan tersebut kontan menyita perhatian ribuan tamu yang hadir, termasuk 502 lulusan yang akan diwisuda, para orang tua mahasiswa dan sejumlah tamu undangan.
Penanyangan video tersebut seolah ingin mengabarkan ke sejumlah pihak bahkan dunia, bahwa begitu besar keinginan Civitas Akademika STP NHI Bandung untuk segera mewujudkan mimpi itu.
Maklum wacana pembangunan kampus baru itu sudah lama bergulir, dan sampai saat ini belum terealisasi.
“Kampus kedua STP NHI Bandung yang berkonsep eco friendly campus di Dayeuh Kolot, persis dekat Telkom University itu memang mimpi besar, big dream kami,” ujar Ketua STP NHI Bandung DR. Anang Sutono MM. Par, CHE saat jumpa pers usai mewisuda 502 lulusan STP NHI Bandung Periode Oktober 2017.
“Kampus kedua STP NHI Bandung yang berkonsep eco friendly campus di Dayeuh Kolot, persis dekat Telkom University itu memang mimpi besar, big dream kami,” ujar Ketua STP NHI Bandung DR. Anang Sutono MM. Par, CHE saat jumpa pers usai mewisuda 502 lulusan STP NHI Bandung Periode Oktober 2017.
Anang bersama Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Prof. DR. H. M. Ahman Sya dan Ketua Tim Percepatan Pembangunan Pariwisata Halal Kemenpar Sofyan Riyanto menjelaskan mimpi besar yang dimaksud adalah untuk merealisasikan pembangunan kampus baru berkonsep hijau di Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung dengan fasilitas yang jauh lebih lengkap, agar jumlah mahasisiwa yang tertampung lebih banyak dan tentunya lebih berkualitas.
“Kampus kedua itu tentunya akan membantu mempercepatan pembangunan pariwisata Indonesia ke depan,” terangnya.
Menurut Anang kebutuhan SDM pariwisata sangat tinggi sedangkan jumlah SDM pariwisatanya tidak bisa mengejar dari kebutuhan tadi, salah satu solusinya dengan membangun kampus baru tersebut.
Pembangunan kampus STP Bandung di Dayeuh Kolot, lanjut Anang memang seharusnya sudah dimulai tahun 2016 sebab master plan-nya sudah siap namun tertunda karena dipengaruhi kondisi keuangan pemerintah.
Pembagunan kampus kedua itu, sambung Anang untuk mengurangi jarak (gap) yang tinggi antara supply dan demand di industri pariwisata.
"Dari tahun ke tahun gap-nya tinggi. Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta kuantitas ditingkatkan untuk mengisi gap. STP NHI Bandung jumlah lulusan tertinggi itu kemarin ada 703 lulusan, biasanya sekitar 600 untuk setiap tahunnya," terangnya.
Anang menambahkan dengan jumlah lulusan tersebut, banyak lulusan STP Bandung yang sudah mendapat pekerjaan bahkan sebelum lulus.
"Ini masih jauh dengan kebutuhan yang ada, STP Bandung menerapkan zero unpleyment, jadi belum selesai pendidikan pun sudah dapat pekerjaan," ujarnya.
Kata Anang, sebelumnya Menpar Arief Yahya mengungkapkan dari lulusan yang ada hanya 20% atau 80.000 lulusan yang bisa memenuhi kebutuhan 700.000 sdm di industri pariwisata.
Jika kampus kedua STP NHI Bandung di Dayeuh Kolot yang mampu menampung 16.000 sampai 20.000 mahasiswa terwujud, maka gap itu akan teratasi.
“Kita minta dukungan semua pihak, mudah-mudahan Republik ini cepat punya duit banyak, agar pembangunan kampus kedua STP NHI Bandung di Dayeuh Kolot ini bisa segera teralisasi,” pungkas Anang.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Salah satu fasilitas dalam video master plan Kampus Kedua STP NHI Bandung di Dayeuh Kolot.
2. Ketua STP NHI Bandung DR. Anang Sutono MM. Par, CHE saat jumpa pers usai mewisdua 502 lulusan STP NHI Bandung periode Oktober 2017.
3. Kampus hijau STP NHI Bandung di Dayeuh Kolot mampu menampung 16ribu – 20ribu mahasiswa.
4. Hospitality Departement, salah satu bangunan di kampus baru STP NHI Bandung di Dayeuh Kolot sesuai video yang ditayangkan.
4. Hospitality Departement, salah satu bangunan di kampus baru STP NHI Bandung di Dayeuh Kolot sesuai video yang ditayangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.