Sabtu, 28 September 2024

Delapan Kiat Bikin Destinasi Wisata Ramai Peminat hingga Panjang Usia


Indonesia salah satu negara yang kaya akan destinasi wisata. Jenis destinasinya beragam dan berjumlah ribuan bahkan jutaan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. 

Beberapa di antaranya sampai kini langgeng (berusia panjang) karena terus diminati wisatawan meskipun bermunculan sejumlah destinasi baru. Namun tak sedikit pula destinasi yang berumur pendek, artinya dulu pernah berjaya atau ramai diminati wisatawan kemudian sepi peminat.


Masih dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Dunia atau World Tourism Day yang diperingati setiap tanggal 27 September (kemarin), TravelPlus Indonesia suguhkan kiat agar destinasi wisata tetap ramai peminatnya hingga panjang umur atau terus eksis bahkan semakin melejit.

Sekurangnya ada delapan kiatnya dan semuanya itu harus diterapkan secara keseluruhan (terpadu), kontinyu, serius, dan bersinergi antara pengelola, masyarakat setempat/komunitas, pemerintah daerah/ pemerintah pusat, industri pariwisata/stakeholder terkaitdan media (jurnalis/blogger, content creator spesial kepariwisataan).

Namun sebelum itu, ada baiknya kita pahami pengertian wisata, wisatawan, pariwisata, kepariwisataan, daya tarik wisata, daerah tujuan pariwisata, usaha pariwisata, pengusaha pariwisata, dan industri pariwisata sebagaimana tercantum dalam UU RI No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Sedangkan wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Adapun  kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.


Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Sedangkan daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.

Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Sedangkan pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata.

Adapun industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

Dikutip dari unwto.org tentang glosarium istilah pariwisata, destinasi (tujuan utama perjalanan) didefinisikan sebagai tempat yang dikunjungi dan menjadi pusat keputusan untuk melakukan perjalanan.

Terkait dengan judul tulisan ini, berikut TravelPlus beberkan 8 kiat yang dimaksud.

Pertama, menjaga keindahan/kealamian/kebersihan destinasi wisata alam yang dimiliki. Kalau daerah Anda dianugerahi bermacam destinasi wisata alam yang indah (gunung, pantai, gua, laut, pulau, danau, sungai, lembah, hutan, dan lainnya), bersyukurlah dengan cara menjaga/merawatnya dengan sebaik mungkin agar tetap indah, bersih, dan alami.

Jangan sampai kotor, rusak, kumuh, tak terawat, berantakan, tercemar, dan atau tidak alami lagi, karena salah dalam membuat/mendirikan bermacam bangunan (akomodasi, rumah makan, dll) yang tidak berkonsep ramah lingkungan (back to nature), dan lainnya.

Kiat kedua, mengangkat ragam budaya lokal yang sudah ada/hidup sejak lama. Selain keindahan alam, daya tarik wisata utama lainnya adalah keunikan/kekhasan budaya. 

Pelihara, kembangkan, dan manfaatkan keberadaan budaya lokal/asli/tradisional yang ada untuk berbagai kegiatan wisata sehingga tetap hidup dan mampu menambah pendapatan bagi para pelakunya dari kunjungan wisatawan.


Kreativitas Jangan Kendor
Berikutnya atau kiat ketiga, kreatif mengemas destinasi alam dan atau budaya tersebut, ditambah dengan membuat destinasi wisata buatan yang beda/spektakuler/mengagumkan/menantang/berkelas dunia, membuat berbagai tourism event menarik/bertaraf nasional maupun internasional, membuat aneka kerajinan tangan/merchandise yang beragam dan berkualitas, mengangkat kekayaan kuliner tradisional maupun kekinian dengan menarik termasuk kemasan/penyajiannya, dan memperhatikan pula sisi arsitektur serta konsep yang diangkat/ditonjolkan dari kafe/ resto, toko oleh-oleh, dan lainnya.

Daya kreativitas untuk menjaring wisatawan jangan kasih kendor. Produktivitas dalam membuat inovasi pariwisata yang beda dan berkelanjutan harus sampai ke generasi berikut, terlebih bagi daerah yang kurang atau minim memiliki modal destinasi wisata alam dan atau budaya.

Agar tetap kreatif dan inovatif dalam  mengembangkan kepariwisataan, perlu ada regenerasi Sumber Daya Manusia (SDM) kepariwisataan dengan cara dipersiapkan/dididik/dilatih agar kreativitas itu tetap menyala, minimal tidak tumpul apalagi mandek.

Keempat, mengutamakan keramahtamahan atau hospitality dimanapun kepada setiap tamu/wisatawan (baik di bandara, terminal, stasiun, pelabuhan, objek-objek wisata, warung makan, resto, cafe, penginapan, di kendaraan, dan lainnya). 

Jangan sekali-kali berbuat tidak ramah, tidak sopan, tidak menyenangkan, berkata kotor/kasar, marah-marah dan atau perbuatan/tingkah laku yang membuat tamu/wisatawan tidak nyaman/tidak kerasan dan atau dirugikan seperti pungli dimana-mana, dan lainnya.


Utamakan Keamanan & Kenyamanan
Kiat kelima, mengutamakan keamanan dan kenyamanan hingga membuat wisatawan betah berlama-lama.

Misalnya, tidak menyebarluaskan broadcast berita/foto/video tentang peristiwa yang membuahkan destinasi wisata Anda bercitra tidak aman, apalagi sampai melakukan keonaran, kerusuhan, dan ketidaktertiban.

Selalu mengindahkan 7 unsur Sapta Pesona secara terus-menerus terlebih keamanan dan kenyamanan. Jika destinasi wisata selalu berpredikat aman dan nyaman, otomatis turis juga investor akan senang berbondong-bondong datang. 

Selanjutnya atau kiat keenam, kemudahan aksesnya dengan memiliki banyak pilihan moda transportasi menuju destinasi wisata. Contoh Jogja, menyediakan moda transportasi darat DAMRI dari pusat kota ke beberapa objek wisata di luar kota Jogja seperti ke Pantai Baron dan lainnya.

Semakin banyak pilihan moda transportasi, berpeluang besar menarik kunjungan wisatawan. Kenapa? Karena tidak setiap wisatawan itu memiliki kendaraan pribadi dan buat yang punya, belum tentu mau membawa kendaraan sendiri lantaran jauh, dan lainnya.

Ketujuh, mempunyai beragam akomodasi  untuk berbagai kalangan, baik untuk backpacker seperti homestay, hotel melati, dan lainnya maupun untuk wisatawan kelas atas atau kalangan tajir melintir seperti hotel dan resort berbintang sehingga wisatawan punya pilihan sesuai isi dompetnya.


Kiat terakhir atau kedelapan, memasang harga yang variatif dan terjangkau (masuk akal), baik untuk akomodasi, transportasi (darat, laut maupun udara), kuliner, paket wisata, harga tanda masuk (HTM) setiap objek wisata, dan lainnya.

Jangan sekali-kali ngemplang atau menaikkan harga kepada turis untuk mengeruk keuntungan sesaat. Cara tak bertanggung jawab itu justru bisa jadi bumerang karena kabar kurang sedap tersebut akar tersiar kemana-mana dan membuat orang malas berkunjung.

Itulah delapan kiatnya, semoga bermanfaat 🙏.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id

Captions:
1. Destinasi wisata bahari salah satu yang diminati wisatawan.
2. TravelPlus Indonesia turut mengucapkan sekaligus memperingati Hari Pariwisata Dunia 2024 dengan membuat tulisan ini.
3. Destinasi wisata alam khususnya gunung juga diminati banyak wisatawan dalam dan luar negeri.
4. Salah satu kreativitas dalam pariwisata adalah membuat bermacam tourism event menarik dan punya muatan budaya lokal.
5. Keamanan dan kenyamanan wisatawan selama berkunjung atau melakukan kegiatan wisata harus diprioritaskan.
6. Jangan sekali-kali ngemplang wisatawan yang berbelanja untuk keperluan wisata dan lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.