Tak cuma operasi bersih (opsih) sampah di beberapa puncak Gunung Andong, pendakian bermuatan ramah lingkungan kali ini pun kami lanjutkan dengan aksi menanam pohon di sekitar camp area. Alhasil kegiatan pro konservasi tersebut membuahkan kesan positif yang lebih mendalam.
Di tepi salah satu lahan camp area atau tempat nge-camp di Gunung Andong, tak jauh dari toilet, kami melanjutkan kegiatan cinta alam dengan aksi menanam pohon, pada Minggu (23/6/2024) pagi.
Ada Fadil, pendaki asal Kota Pempek Palembang yang kini bekerja dan indekos di Jogja. Selain dia, ada Khalif dan Akbar, 2 bocah cilik (bocil) abang adik yang masih duduk di Sekolah Dasar di Kota Salatiga. Keduanya ikut aksi opsih dan kemudian tanam pohon didampingi Linda, bundanya.
"Di mana pak Adji tanam bibit pohon ini?," tanya Fadil sambil membawa sekop gunung berukuran sedang yang dia sewa di salah satu rental outdoor di dekat kos-annya di Kota Gudeg, Jogja.
"Di sini aja, biar kalau nanti pohonnya tumbuh kembang tidak sampai menggangu tenda pendaki," balas saya.
Dengan sekop gunung, Fadil segera mencongkel tanah yang terbilang tidak keras untuk membuat 4 lubang tanam. Selanjutnya dia, Khalif, Akbar, dan Linda bergantian memasukkan bibit pohon. Satu lubang tentunya diisi dengan satu bibit pohon setelah plastik pembungkus akar pohon tersebut dilepas.
Alhamdulillah, tak sampai 30 menit, kami menuntaskan aksi tanam pohon tersebut.
Bagi Linda mengajak dua buah hatinya (Khalif dan Akbar) mengikuti opsih sampah ditambah aksi tanam pohon di Gunung Andong yang digelar Areingers Jogja dan didukung Basecamp Andong via Pendem, bukan sekadar mengisi awal libur panjang sekolah dengan mendaki Gunung Andong, pun sekaligus menanamkan rasa cinta akan alam kepada kedua anaknya tersebut sedari kecil.
"Dengan ikut opsih sampah dan aksi tanam pohon, harapan saya mereka jadi tidak buang sampah sembarangan dimanapun dan suka menanam pohon," terang Linda.
Bibit pohon apa saja yang ditanam di gunung berketinggian 1.726 meter di atas permukaan laut (Mdpl) yang berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tersebut?
Menurut Adit, ketua panitia Opsih Gunung Andong 2024 dari Areingers Jogja, bibit pohonnya ada dua macam yaitu bibit pohon gayam dan alpukat.
"Kedua jenis bibit pohon itu diberikan ke kami untuk di tanam di Gunung Andong, mungkin karena sesuai dengan kondisi tanah dan cuaca di Gunung Andong," terang Adit yang biasa disapa Epen.
Dilansir dari berbagai sumber, pohon gayam yang bernama ilmiah Inocarpus fagifer, masuk dalam keluarga polong-polongan (Fabaceae).
Pohon gayam bisa berumur panjang dengan tinggi pohon bisa mencapai 20 meter. Akarnya memiliki kemampuan menyerap air yang kuat dari sekitarnya.
Alpukat (Persea americana) adalah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama.
Pohonnya juga bisa tumbuh mencapai tinggi 20 meter. Buahnya berwarna hijau tua hingga ungu kecokelatan. Daging buahnya hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut serta beraroma khas
Lalu bagaimana membawanya sampai ke camp area Gunung Andong? "Caranya, setiap pendaki membawa satu bibit pohon, mulai dari batas akhir jalanan paving block, dekat dengan tulisan G. Andong bercat putih sampai ke camp area," ungkap Adit seraya menambahkan beberapa bibit pohon juga ditanam di dekat Puncak Makam, tak jauh dari camp area.
Sewaktu membawa bibit-bibit pohon tersebut dari kaki Gunung Andong, kebetulan saya bareng dengan Adit, Fadil, dan Wahyu, pendaki asal Lombok yang tengah berkuliah dan nge-kos di Jogja.
Di beberapa titik di jalur pendakian, saya tak lupa mengabadikan bibit pohon tersebut untuk dokumentasi, sebelum nanti ditanam di camp area.
Sebenarnya kegiatan inti pendakian Gunung Andong ini adalah opsih sampah yang diikuti puluhan pendaki gunung dari Magelang, Salatiga, Semarang, Jogja, Solo, Pekalongan, Purworejo, Klaten, dan Rembang, bahkan Jakarta. Sementara aksi tanam pohon, hanya sebatas tambahan.
Kendati bibit pohon yang ditanam juga tidak begitu banyak, namun aksi tersebut justru berhasil membuat opsih Gunung Andong ini ini bukan cuma menjadi dobel manfaat pun membuahkan pengalaman pendakian yang lebih berkesan.
Salam nanjak ramah lingkungan.
Salam nanjak pro konservasi.
Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis & TikTok @FaktaWisata.id
Foto: adji & dok. areingers jogja
Captions:
1. Operasi bersih (opsih) sampah di Gunung Andong ditambah dengan aksi tanam pohon jadi lebih makin berkesan.
2. Fadil dan Akbar beraksi tanam pohon.
3. Linda menanamkan cinta alam sejak dini kepada dua putranya Khalif dan Akbar.
4. Istirahat sejenak di Pos Satu saat membawa bibit pohon untuk ditanam di camp area Gunung Andong.
5. Adit, Wahyu, Fadil, dan saya membawa bibit pohon dari kaki Gunung Andong ke camp area.
6. Khalif (sweater hitam) dan Akbar (merah), dua bocil dari Salatiga, didampingi Linda (ibunya), serius memperhatikan Fadil menanam pohon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.