Mendaki (nanjak) gunung cuma menggapai puncaknya, kata banyak orang itu termasuk kegiatan biasa. Dalam artian, tak ada nilai plus (tambahnya). Tapi bila diiringi dengan aktivitas lain seperti operasi bersih sampah ataupun aksi tanam pohon, itu baru istimewa dan punya banyak manfaat.
Karena istimewa dan banyak manfaatnya itulah, TravelPlus Indonesia mau datang jauh-jauh untuk mengikuti kegiatan Operasi Bersih (Opsih) Gunung Andong yang diadakan komunitas Areingers Jogja didukung basecamp (BC) Andong via Pendem di Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng) pada Sabtu - Minggu (22-23 Juni 2024).
Kenapa jadi lebih istimewa? Ya karena pendakian yang dilakukan bukan sekadar nanjak dari BC menuju puncak kemudian foto-foto narsis, lalu turun lagi melainkan punya nilai plus karena pendakiannya bermuatan ramah lingkungan atau pro konservasi.
Lalu apa saja manfaat mengikuti pendakian gunung sambil opsih sampah di Gunung Andong?
Berdasarkan amatan langsung TravelPlus, sekurangnya ada lima manfaat yang didapat pesertanya.
Mengikuti opsih sampah berarti sudah turut menjaga kebersihan sepanjang jalur pendakian Gunung Andong sampai puncak-puncaknya sekaligus turut mengingatkan dan mengedukasi diri sendiri maupun pendaki lain untuk terus melakukan pendakian yang ramah lingkungan di gunung manapun dengan cara minimal membawa turun sampah logistik sendiri.
Sementara sensasi dan atmosfer yang berbeda, hanya dapat dirasakan oleh setiap pendaki yang mengikuti opsih ini.
Bagaimanapun mendaki gunung sambil mengambil sampah beramai-ramai lalu memasukannya ke trash bag ataupun karung plastik kemudian dibawa turun ke BC itu menghadirkan nuansa yang tak sama dengan pendakian biasa bahkan akan meninggalkan kenangan yang jauh lebih positif dan berkesan.
Manfaat kedua, sambil opsih sampah bisa sekaligus menikmati pemandangan indah.
Mengingat opsih ini dilakukan dari Puncak Alap-alap yang berketinggian 1692 meter diatas permukaan laut (Mdpl) ke Puncak Andong (1726), Puncak Makan (Kyai Joko Pekik atau Syekh Abdullah Fakih) sampai camp area, pesertanya bisa sekaligus melihat dan mengabadikan pemandangan menawan berupa sejumlah gunung di Jateng seperti Gunung Merbabu, Merapi, Telomoyo, Ungaran, Sumbing, dan Gunung Sindoro serta hamparan persawahan, perkebunan, dan rumah-rumah penduduk di beberapa desa di kaki Gunung Andong.
Ketiga, bisa bertemu, berkenalan, dan bersilaturahmi dengan rekan-rekan pendaki gunung yang se-frekuensi.
Belum tentu setiap pendaki gunung mau meluangkan waktu, tenaga, dan biaya untuk melakukan pendakian sambil opsih sampah. Karena itu mereka yang ikut opsi Gunung Andong ini adalah pendaki-pendaki yang punya niat baik, kemauan, dan visi yang sama.
Berdasarkan informasi dari ketua panitia Opsi Gunung Andong, Adit dari Areingers Jogja, jumlah peserta opsih yang terdata sebanyak 70 orang dari berbagai kota/kabupaten antara lain Jogja, Gunungkidul, Klaten, Purworejo, Salatiga, Magelang, Solo, Semarang, Pekalongan, dan Rembang.
"Pesertanya dari anak-anak sampai orang tua. Peserta terjauh datang dari Jakarta," terang Adit yang biasa disapa Epen seraya menambahkan peserta yang datang, banyak juga yang menyusul pada hari Minggu, tidak ikut nge-camp alias tektok-an karena waktunya terbentur dengan urusan pekerjaan dan lainnya.
Dengan mengikut opsi Gunung Andong ini, juga bermanfaat menambah jumlah pertemanan dengan para pendaki yang se-frekuensi, dalam artian yang sama-sama berjiwa pro konservasi atau peduli terhadap kebersihan dan keasrian lingkungan gunung.
Manfaat keempat, bisa menambah jejaring untuk mengikuti kegiatan serupa dikemudian hari.
Peserta yang mengikuti opsih ini bisa lebih mudah mendapatkan informasi mengenai kegiatan serupa berikutnya lewat WAG maupun WA japri hasil dari perkenalan dengan sesama peserta maupun panitianya. Bahkan bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru tentang pendakian gunung dari pendaki yang jauh lebih dulu menggeluti kegiatan alam satu ini.
Sementara peserta orang tua yang membawa serta anak-anaknya dalam opsih sampah di Gunung Andong ini, mendapatkan manfaat bisa sekalian menanamkan cinta alam kepada buah hatinya sejak dini, sebagaimana dilakukan Linda dari Salatiga yang membawa 2 putranya Khalif dan Akbar (keduanya masih duduk di bangku SD) yang nampak begitu antusias mengikuti kegiatan ini bahkan sampai nge-camp 2 malam di Gunung Andong.
Terakhir atau manfaat kelima, bisa turut menggaungkan kegiatan pendakian bermanfaat lebih ini dengan beragam cara antara lain lewat unggahan konten video, foto, captions, dan lainnya di akun medsos masing-masing ataupun melalui tulisan di media online berkonsep weblog seperti TravelPlus Indonesia ini sehingga gaung Opsi Gunung Andong ini mengangkasa alias terdengar publik secara luas.
Cara tersebut, secara tidak langsung kita sudah turut mempromosikan ragam pesona yang dimiliki Gunung Andong dan juga menginspirasi sekaligus mengajak pendaki, komunitas/organisasi atau pihak terkait lainnya untuk melakukan pendakian bermanfaat lebih dengan cara melakukan opsih sampah, aksi tanam pohon, dan lainnya di gunung-gunung yang terbilang ramai peminatnya.
Intinya kegiatan pendakian gunung sekaligus opsi sampah di Gunung Andong yang dirancang Areingers Jogja ini bermanfaat lebih, bukan cuma buat diri sendiri (bagi setiap pesertanya) pun untuk lingkungan terutama kebersihan serta keasrian jalur pendakian sampai puncak-puncaknya, menambah pendapatan desa maupun warga setempat (lewat pembayaran biaya registrasi sebesar Rp 21 ribu per orang; parkir kendaraan; penyewaan peralatan pendakian seperti tenda, matras, sleeping bag, peralatan masak, dan lainnya; pengunaan toilet setempat; pembelian bermacam makanan/minuman maupun merchandise Gunung Andong di warung-warung di sekitar BC maupun yang ada di puncak gunung); dan juga bisa kian melangitkan nama Gunung Andong itu sendiri lewat ragam konten di medsos dan lainnya.
Salam nanjak ramah lingkungan, salam nanjak pro konservasi.
Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis & TikTok @FaktaWisata.id
Foto: adji, areingers jogja & #alumniopsihandong
Captions:
1. Foto bareng di puncak Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Jateng bersama sampah hasil operasi bersih.
2. Berdoa dan foto bareng.
3. Awal pendakian, plang peringatan untuk menjaga kebersihan dan turun gunung.
4. Ambil dan bawa turun sampah.
5. Foto bersama dan menikmati keindahan panorama alam dari puncak-puncak Gunung Andong.
6. Khanif dan Akbar peserta opsih Gunung Andong yang masih duduk di bangku SD, semangat mengambil sampah.
7. Opsih sampah di Gunung Andong sebagaimana digelar Areingers Jogja, punya banyak manfaat lebih.
8. Plang bermuatan pro konservasi buat setiap pendaki Gunung Andong.
9. Opsih sampah pun bisa kian melangitkan nama dan pamor Gunung Andong lewat tulisan seperti yang dilakukan TravelPlus Indonesia maupun lewat bermacam konten bermanfaat di ragam medsos.
Special Thanks:
1. Adit (Epen), Wahyu & panitia pelaksana Opsih Gunung Andong 2024 lainnya moga terus berlanjut membuat kegiatan bermuatan ramah lingkungan.
2. Bayu atas boncengan motornya dari Kota Magelang ke BC Andong via Pendem & dari BC ke Terminal Tingkir Salatiga.
3. Fadil wong kito galo atas tumpangan tendanya.
4. Linda bersama 2 putranya Khanif & Akbar yang bersemangat ikut opsih ini.
5. Rekan peserta lain yang se-frekuensi & sudah datang meluangkan waktu, biaya & tenaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.