Buat Anda yang ingin mendaki gunung selepas idulfitri 1445 H atau lebaran 2024 dengan mengikuti open trip (OT) pendakian, sekurangnya ada 5 kiatnya.
Pertama, pilihlah OT pendakian gunung yang diidamkan/diincar dan disesuaikan dengan isi dompet serta kondisi stamina. Kalau tak mau bawa beban terlalu berat, sebaiknya ikut OT yang full trip (FT) bukan share cost (SC) namun harganya jelas lebih tinggi.
Kedua, pilih OT yang dibuat oleh tour/trip operator (TO), indie travel (IT) maupun pendaki/pemandu gunung berpengalaman (punya reputasi yang bagus dalam pelayanan) dan bertanggungjawab, terutama dalam hal keselamatan dan kenyamanan pesertanya baik dari sisi ketepatan waktu (keberangkatan, makan, dan ishoma), kelayakan armada transportasi, kondisi tenda dan pembagian tenda sesuai dengan jenis kelamin dan postur peserta, kualitas menu makanan yang diberikan, punya kepedulian/ramah lingkungan, dan lainnya.
Kiat ketiga, sebelum menentukan pilihan, tanyakan hal-hal terkait poin kedua di atas ke beberapa pendaki yang pernah menggunakan TO tersebut. Kalau bagus, ya ikuti OT-nya.
Keempat, setelah Anda pilih ternyata pelayanannya mengecewakan sebaiknya beri tahu pimpinan TO-nya sebagai masukan/input agar ke depan lebih baik minimal tidak mengecewakan lagi.
Kiat terakhir atau kelima, bila Anda terlanjur kecewa berat, ya sudah tidak usah ikut OT-nya lagi. Dengan kata lain cari TO yang lain untuk pendakian ke gunung lain berikutnya.
Alternatif cara lainnya, Anda bisa melakukan pendakian bersama alias nanjak bareng (nanbar).
Adapun kiatnya, sebaiknya Anda lakukan dalam kelompok kecil (2 - 6 orang) dan minimal salah satunya pernah mendaki gunung yang diincar. Jika tidak ada, harus cari info terkait japen yang akan digunakan dari tulisan di internet maupun dari pendaki yang pernah mendaki gunung tersebut via japen yang sama. Kalau masih kurang yakin, Anda bisa patungan untuk menyewa pemandu gunung di BC.
Tim nanbar harus membawa perlengkapan untuk tidur seperti tenda yang jumlahnya disesuaikan dengan banyaknya peserta. Bila tidak ada yang punya tenda untuk tim ataupun perlengkapan pribadi seperti alat masak, matras, sleeping bag dan lainnya bisa menyewa di rental outdoor atau di BC setempat.
Cara-cara nanbar tersebut juga wajib diterapkan buat Anda yang ingin mendaki gunung secara mandiri.
Intinya, apapun cara pendakian yang dipilih, entah itu ikut OT secara FT ataupun SC, nanbar maupun pendakian mandiri, masing-masing ada plus minus-nya.
Selain itu, sekurangnya ada 4 hal yang harus tetap diindahkan oleh setiap pendaki sekalipun ikut OT, yakni pertama mempersiapkan fisik dan mental terlebih dahulu.
Kedua, membawa bekal informasi tentang gunung yang akan didaki (seperti info tentang moda transportasi menuju basecamp-nya, kondisi japennya, kondisi cuaca, estimasi pendakiannya, lokasi ngecamp-nya, dll) supaya punya gambaran walaupun sedikit.
Ketiga, tetap membawa bekal logistik yang cukup termasuk emergency food yang praktis untuk jaga-jaga bila terjadi kondisi darurat.
Kiat terakhir atau keempat apapun cara pendakian yang dipilih harus menyertakan bekal peduli atau ramah lingkungan, yakni dengan tetap menjaga kelestarian alam minimal membawa turun sampah logistik sendiri dan tidak melakukan vandalisme.
Selamat nanjak gunung selepas lebaran, semoga bermanfaat dan berkesan.
Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id
Captions:
1. Berfoto bersama berlatar deretan gunung dan pesona sunrise, wajib masuk dalam daftar kegiatan pendakian.
2. Melakukan pendakian mandiri punya kenikmatan tersendiri.
3. Ikut open trip (OT) bisa bertemu dengan sejumlah pendaki berlatar belakang pengalaman pendakian, profesi, umur, dan karakter yang berbeda. (foto: #alumniraung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.