Senin, 19 Februari 2024

Tour de Singkarak Bakal Digelar Lagi, Ini Sederet Fakta Terbarunya


Tour de Singkarak 2024 bakal dimulai pada penghujung September dan ditutup pas hari jadi Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) yang ke-79 pada 1 Oktober mendatang.

Itulah fakta terbaru tentang pelaksanaan sport tourism event balap sepeda di Sumbar yang biasa disingkat TdS.

Masih ada sederet fakta terkini lainnya  yang TravelPlus Indonesia kutip dari beberapa media antara lain Antara, rri.co.id, dan harianhaluan.id.

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menjelaskan TdS 2024 akan mengusung konsep baru yang bertujuan untuk mengundang lebih banyak peserta dari kalangan hobbies (pecinta), sehingga dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Pemprov Sumbar juga sudah bertemu dengan Indonesia Cycling Series (ICS) 2024. Rencananya pelaksanaan ICS 2024 akan ditutup dengan TdS. Namun untuk awalnya dimulai dengan Tour de Prambanan (TdB) Yogyakarta, Tour de Spirit of Java (TdSJ) Solo Jawa Tengah, dan Tour de Manado (TdM) Sulawesi Utara.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumbar, Maifrizon mengatakan TdS 2024 akan berlangsung tiga hari dan hanya satu etape dengan jarak tempuh sekitar 140 kilometer.

Lokasi start-nya dari Istana Gubernur Sumbar di Kota Padang, melewati kawasan Sitinjau Lauik ke arah Kabupaten Solok, lalu melintasi daerah Salingka Danau Singkarak, dan finish-nya di Kantor Wali Kota Solok.

Sebagai pengingat, TdS sebelumnya berlangsung hampir sepekan terdiri atas tujuh sampai sembilan etape yang melintasi hampir seluruh kabupaten kota di Sumbar.

Fakta terbaru selanjutnya, TdS 2024 mengusung konsep 80 persen hobbies dan 20 persen untuk konsep prestasi atau dari kalangan pebalap profesional, dengan target sekitar 1.600 peserta termasuk dari mancanegara.

Perputaran uang dari sektor akomodasi, makan minum hingga perhotelan diperkirakan bisa menembus angka Rp 7 - 9 miliar.

Pada penyelenggaraan TdS kali ini pemerintah pusat maupun provinsi tidak mengalokasikan dana khusus. Artinya TdS tidak lagi mendapat sokongan anggaran dari pemerintah pusat.

Dananya murni dari pihak pengelola atau EO yang jadi penyelenggara. Sedangkan Pemprov Sumbar hanya membantu memfasilitasi tempat start, panitia, dan perizinan.


Fakta Lama TdS
TdS merupakan kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International) yang diselenggarakan setiap tahun di Sumbar. TdS pertama diadakan pada tahun 2009 oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar).

Itulah fakta lama terkait TdS. Masih ada sederet fakta lama lain yang TravelPlus Indonesia racik dari berbagai sumber dan amatan langsung sewaktu meliput langsung TdS 2012.

TdS pernah menduduki peringkat ke-5 dunia dari sisi jumlah penonton setelah Tour de France, Giro d’Italia, Vuelta a Espana, dan Santos Tour Down Under.

Dampak positif penyelenggaraan TdS antara lain melambungkan nama Sumbar berikut objek-objek wisata alamnya yang rancak bana atau indah sekali (antara lain Danau Singkarak, Danau Maninjau, Bukittinggi, Lembah Harau, Danau Diatas, Danau Dibawah, Kelok 44 atau Kelok Ampek Puluh Ampek, dan kota wisata tambang Sawahlunto), aneka budayanya (tarian, kesenian, dll) serta beberapa sub ekonomi kreatif (ekraf)-nya seperti bermacam kuliner khasnya, kerajinan, dan arsitektur tradisionalnya yakni rumah gadang ke tingkat nasional bahkan internasional karena ter-ekpos ragam media.

Selain itu mampu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumbar. Buktinya pada tahun 2010, wisman yang menginap di hotel berbintang di Sumbar sebanyak 332.515 orang, dan tahun 2011 meningkat menjadi 413.180 orang atau naik sekitar 24,3%. Efek bagus lainnya, membuat infrastruktur jalan raya yang dilalui peserta TdS berubah beraspal mulus.

TdS sudah 11 kali digelar sejak 2009 - 2019. Selama tiga tahun kemudian dibatalkan akibat pandemi Covid-19 (2020 - 2022) sedangkan 2023, TdS tidak terlaksana karena terkendala ketiadaan dukungan anggaran dari pemerintah pusat. Tahun 2024 ini, TdS bakal kembali digelar dengan mengusung konsep baru sebagaimana tersebut di atas.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @Fakta.Wisata.id

Captions:
1. Peserta Tour de Singkarak (TdS)melintasi gapura di Universitas Andalas, Kota Padang, Sumbar.
2. Danau Singkarak, namanya diambil sebagai nama sport tourism balap sepeda TdS sekaligus menduniakan pesonanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.