Sepanjang jalur pendakiannya tertutup kabut. Tapi justru membuat paras, suasana, dan nuansa Seulawah Agam berbeda. Terasa lebih mistis sekaligus semakin menawan.
Itulah yang dirasakan Fitri, pendaki perempuan asal Kabupaten Pidie, Aceh saat mendaki (nanjak) Gunung Seulawah Agam yang berada di Kabupaten Aceh Besar, beberapa hari sebelum hari pencoblosan Pilpres 2024.
"Padahal di kaki gunung sebelum nanjak cuacanya cerah. Tapi pas nanjak, dari awal pendakian sampai puncak tertutup kabut. Atap hutan dan lantainya juga ikutan basah karena kabut," terangnya kepada TravelPlus Indonesia baru-baru ini.
Lantaran berkabut, atmosfer hutan Gunung Seulawah Agam jadi agak beda. "Emang lebih menawan tapi vibes-nya jadi mistis banget," akunya.
Kenapa jalur pendakian (japen) gunung yang punya beberapa pos pendakian seperti Pintu Rimba, Pintu Angin, Beringin Tujuh, dan Batu Gajah ini berkabut sekalipun sebagian besar wilayah Aceh sudah masuk musim panas? Prediksi TravelPlus, bisa jadi karena musim panasnya masih peralihan dari musim hujan ke musim panas alias pancaroba yang kemungkinan besar masih terjadi kabut bahkan hujan di gunung terlebih yang berhutan hujan tropis.
Fitri nanjak Gunung Seulawah Agam yang berketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (Mdpl) tidak sendirian, melainkan bersama dengan sejumlah pendaki lain.
"Kami nanjak bareng 11 orang, terdiri atas 4 pendaki cewek dan 7 pendaki cowok. Pendakian dipimpin oleh Arga dan 3 kawannya Muallim, Amanda, dan Ranjau dari tim pendaki Aceh Paradise yang ber-base camp di Banda Aceh (Ibukota Aceh_red). Kalau dari Pidie, cuma saya dan Fiana," terangnya.
Menurutnya Seulawah Agam jadi pilihan pendakian kali ini lantaran letaknya cukup mudah dijangkau, baik dari Banda Aceh maupun Kabupaten Pidie.
"Kalau dari Banda Aceh ke titik start pendakian kurang lebih 1,5 jam berkendara. Sedangkan dari Kabupaten Pidie cuma sekitar 1 jam juga dengan sepeda motor, Saya dan Fiana janjian bertemu dengan tim Aceh Paradise di parkir-an basecamp" ungkapnya.
Saat ini pendakian Gunung Seulawah Agam, sambungnya sudah memiliki pengelola yakni para pemuda setempat. Di sana juga sudah tersedia tempat parkir motor khusus yang aman.
"Biaya pendakiannya per orang 10 ribu. Sedangkan parkir 20 ribu per motor," terangnya.
Bagaimana kondisi jalur pendakian Seulawah Agam terkini (2024)? Menurut Fitri japennya saat ini lebih nampak dibanding dulu saat dia melakukan beberapa pendakian sebelumnya.
"Sekarang lebih terlihat jelas dengan string-line yang jaraknya sangat berdekatan. Tapi jalurnya tidak melebar," ungkap Fitri.
Berdasarkan pengalaman Fitri beberapa kali mendaki Seulawah Agam, membuktikan kalau gunung ini pada bulan-bulan tertentu pasti berkabut tebal, terutama musim hujan dan pancaroba.
Pertama kali mendaki Seulawah Agam tahun 2012, Fitri mengaku cuacanya cerah. Pendakian kedua pada tahun yang sama cuacanya berkabut.
"Begitupun dengan pendakian pada 2013 kabutnya luar biasa, sampai berjalan harus pegangan dan sampai di puncak juga berkabut dan berangin kencang. Kalau pendakian tahun 2014 kondisi cuacanya sama persis kayak pendakian 2024 ini, berkabut juga sepanjang japen," terangnya.
Mendengar ceritanya ditambah dengan beberapa video pendakian terkininya di Seulawah Agam dengan estimasi normal 9-10 jam dari kampung terakhir, TravelPlus jadi teringat pendakian Seulawah Agam pada 2012 silam.
Ketika itu TravelPlus nanjak bareng (nanbar) beberapa pemuda asal Pidie yakni Diswan, Wardhan, Ismu, Rahmad, dan Ammar atas usulan Ajeer senior mereka di organisasi kepencintaalaman Jabal Everest. Kelimanya saat itu masih berstatus mahasiswa Universitas Jabal Ghafur yang berada di Sigli (ibukota kabupaten Pidie_red).
Meskipun bercuaca cerah (tidak berkabut) namun kami sempat nyasar di areal yang disebut halusinasi sebelum Pos Batu Gajah lantaran beberapa bagian japennya tertutup semak belukar.
Pendakian yang dimulai dari Kampung Suka Makmur, Desa Suka Damai, Kecamatan Saree, Kabupaten Aceh Besar itu berakhir sukses dan sempat nge-camp semalam di puncak. Total waktu pendakian 20 jam (naik 7 jam, turun 3 jam).
Berdasarkan total waktu pendakian Gunung Seulawah Agam yang kelebatan hutannya mirip Gunung Salak di Jawa Barat, TravelPlus sempat membuat tulisan berjudul "Sepuluh Jam Membelai Seulawah Agam" yang tayang di media online berkonsep weblog TravelPlus Indonesia pada Jumat, 4 Mei 2012.
Tak cuma itu, TravelPlus juga membuat beberapa lagu, satu di antaranya bertajuk "Seulawah Agam Jilid 1".
Khusus pendakian Seulawah Agam yang dilakukan Fitri dan Fiana bersama Aceh Paradise, selain tulisan ini TravelPlus juga bikin satu lagu lagi bertajuk "Seulawah Agam Jilid 2".
Kedua lagu yang intinya berisi tentang kerinduan mendaki lagi Gunung Seulawah Agam tersebut, TravelPlus unggah di akun Instagram @adjitropis dalam bentuk konten video.
Buat pendaki, komunitas pendaki ataupun organisasi pendaki/pecinta alam di Tanah Air yang ingin pendakian gunung dan kegiatan outdoor lainnya di dalam negeri dimuat TravelPlus Indonesia, caranya mudah. Hubungi TravelPlus hanya WA di nomor 081382949204 seperti yang dilakukan Fitri usai melakukan pendakian Gunung Seulawah Agam, atau bisa juga DM TravelPlus via akun IG @adjitropis.
Ceritakan kisah pendakian ataupun kegiatan bermuatan petualangan lain secara detail dengan sederet fakta yang akurat dan disertai sejumlah foto menarik mulai dari base camp, aktivitas di setiap pos pendakian sampai suasana di puncak.
Bila ada kegiatan bernilai ramah lingkungan atau pro konservasi saat pendakian seperti menanam bibit pohon, itu jelas lebih menarik. Begitupun kalau ada kegiatan pendataan flora-fauna di sepanjang japen, dan atau kegiatan bermuatan edukasi seperti kiat menulis pendakian, membuat konten pendakian, dan lainnya.
Kalau ingin dibuatkan konten videonya versi TravelPlus, ya kirimkan pula sejumlah video pendakian yang variatif, menarik, dan berkualitas bagus.
Apa manfaatnya? Jelas sangat banyak, salah satunya berarti Anda sebagai pendaki sudah turut mempromosikan gunung di Indonesia yang Anda daki berikut kegiatan positifnya dan ragam daya tariknya.
Naskah: Adji TravelPlus IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id
Foto: Fitri & tangkapan layar video dok tim Aceh Paradise
Captions:
1. Fitri dan Fiana saat melewati jalur Tangga Batu, trek tersulit di jalur pendakian Gunung Seulawah Agam di Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
2. Mengabadikan hutan berkabut khas Gunung Seulawah Agam.
3. Selonjoran sejenak di Pos Pintu Angin.
4. Lantai hutan pun ikut basah oleh kabut.
5. Fitri (jaket merah) dan Fiana di pos Batu Gajah.
6. TravelPlus saat nanjak Seulawah Agam tahun 2012 bareng Diswan, Wardhan, Ismu, Rahmad, dan Ammar dari Jabal Ghafur.
7. Jejak digital tulisan "Sepuluh Jam Membelai Seulawah Agam" di TravelPlus Indonesia.
8. Fitri, Fiana, dan beberapa pendaki dari tim Aceh Paradise di Tugu Triangulasinya Gunung Seulawah Agam.
9. Tugu Triangulasi di puncak Gunung Seulawah Agam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.