Kamis, 10 September 2020

Sederet Fakta Istimewa Ini, Bikin Kampung Darussalam Potensial Jadi Kampung Wisata Religi


Berkat sederet keistimewaan yang jarang atau bahkan mungkin tidak ada di kampung lain di Tanah Air, akhirnya Kampung Darussalam menyita perhatian sejumlah pihak, termasuk media.

TravelPlus Indonesia pun tak mau ketinggalan, berusaha mencari dan mengumpulkan apa saja keistimewaan kampung yang terletak di antara perbukitan RT 03 Darussalam, Dusun  03, Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini.

Berdasarkan data dari berbagai sumber, sekurangnya ada 13 keistimewaan kampung yang berjarak sekitar 73 Km perjalanan darat dari Medan, ibukota Sumut ini.

Pertama, Kampung Darussalam punya nama lain yakni Kampung Matfa atau singkatan dari kepanjangan Majelis Taklim Fardhu Ain.

Kedua, kampung yang terletak di areal seluas 21 hektar ini berdiri tahun 2012 atau baru berusia 8 tahun. Pendirinya Muhammad Imam Hanafi yang akrab disapa Tuwan Imam.

Hanafi adalah putra ke-7 dari 10 bersaudara dari KH Khalifah Syech Ali Mas’ud yang akrab disapa Tuan Guru. KH Khalifah Syech Ali Mas’ud yang wafat 13 November 2011 semasa hidup mengajarkan ilmu hakikat pada ribuan jamaahnya selama 43 tahun.

Ketiga, setelah ayanhanda wafat, atau diawal tahun 2012 sebanyak 6 KK datang ke kampung ini lalu memohon agar Hanafi (ketika itu berusia 23 tahun) melanjutkan cita-cita almarhum (ayahhandanya) sebagai pemimpin mereka.

Keempat, akhirnya Hanafi bersedia dengan mengajukan 9 syarat yakni patuh dan taat kepada pemimpin; cinta kepada alam dan manusia; wajib mengerjakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala laranganNya; menciptakan kebersamaan mutlak; tidak boleh bertikai; amalkan dan ajarkan ilmu sesuai bakat kemampuan yang ada; sebagai suami wajib melindungi keluarganya, menjauhkan keluarganya dari api neraka, istri cinta keluarga; dan terakhir anak cinta kepada kedua orangtuanya.

Kelima, saat ini Kampung Mafta dihuni 1.600 jiwa atau 270 kepala keluarga (KK). Penghuninya beragam etnis bahkan tidak sedikit pendatang dari luar Langkat yang pindah ke kampung ini sebagai bentuk hijrah mencari kedamaian dan ketenangan hidup.

Keenam, rumah-rumah warga dibagi menjadi 12 blok, rata-rata berdindingkan tapas berukuran 4 x 7 meter yang dibangun secara gotong royong.


Ketujuh, Kampung Darussalam juga dikenal sebagai Kampung Kasih Sayang karena penghuninya menerapkan ajaran Islam secara hakiki dan nilai-nilai Pancasila secara utuh.

Warga kampung ini diajarkan saling berbagi, saling hormat, dan saling membantu atau gotong-royong.

Mereka dilarang keras bermusuhan apalagi berkelahi. Bahkan jika ada yang tidak menyapa selama tiga hari, maka akan dikenakan sanksi mulai dari teguran hingga hukuman.

Kedelapan, penghuni kampung ini sangat ramah, toleran, dan tenggang rasa antarsesama dengan prinsip kebersamaan, baik sesama warga kampung maupun luar kampung.

Kesembilan, Kampung Darassalam dikenal sebagai Kampung Mandiri lantaran semua kebutuhan hidup sehari-hari diproduksi warganya sendiri.

Semua sektor swakelola atas manajemen kebersamaan, mulai dari sayur mayur, beras, ikan, kambing, ayam broiler, ayam kampung, dan lainnya sampai penyediaan sarana air bersih untuk minum, UKM, industri rumah tangga, pasar rakyat, jasa hingga pengelolaan air merk Hanicha.

Hebatnya lagi, kampung ini memiliki warung koperasi, klinik, sekolah mulai TK hingga tingkat SLTA, Masjid Nurul Iman hingga bank sendiri yakni Baitul Mal.

Kesepuluh, penghasilan dari pertanian dan peternakan sama-sama digunakan untuk kepentingan warga kampung.

Kesebelas, kampung ini memiliki dapur umum yang menyediakan kebutuhan makanan (nasi dan aneka lauk pauknya) 3 kali sehari buat seluruh warga.

Kaum ibu yang bertugas mengolah/memasak berbagai makanan, minimal 20 ibu secara bergantian selama sepekan. Ini sungguh unik sekaligus menarik.


Keduabelas, warganya yang sekolah mulai TK Paud hingga Aliyyah digratiskan, hanya pembuatan seragam dikenakan biaya separuh saja atau 50 persen.

Tenaga pengajarnya selain dari warga kampung, juga didatangkan dari Kementerian Agama setempat.

Terakhir atau ketigabelas, melihat sederet keistimewaannya, Kampung Darussalam atau Kampung Matta/Kampung Kasih Sayang/Kampung Mandiri ini amat potensial menjadi Kampung Wisata Religi.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@imajilive & @danialifa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.