Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) kembali digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan.
GSMS tahun ini ada 210 seniman dari masing-masing daerah yang akan terjun langsung mengajar para siswa di 210 sekolah SD, SMP, dan SMA di 16 Kabupaten/Kota.
Seniman yang dimaksud di sini adalah orang yang memiliki bakat seni dan berhasil menciptakan dan menyelenggarakan karya seni (perupa, penyair, penyanyi, dan sebagainya).
Materi pembelajaran yang diberikan seniman kepada siswa didik berupa materi yang telah disepakati oleh Dinas, sekolah, dan seniman berupa seni pertunjukan seperti tari, musik/seni suara, dan teater; serta seni rupa, seni media, atau sastra.
Mengingat masih dalam suasana pandemi Covid-19, metode pembelajaran GSMS oleh seniman kepada siswa dilakukan secara daring maupun luring (tatap muka).
Proses pembelajaran didampingi oleh asisten seniman yang berasal dari sekolah, dengan pengawasan dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota.
Direktur Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid dalam jumpa media secara daring, Rabu (2/9) menjelaskan
GSMS dimulai pada 2017 dan berlangsung rutin setiap tahun.
Pada tahun ini, pelaksanaan GSMS bekerja sama dengan 16 dinas pendidikan kabupaten/kota.
Kata Hilmar pendidikan seni adalah bagian tak terpisahkan dari penguatan karakter bangsa.
"Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti," ujar Hilmar.
Sekolah sebagai institusi formal selama ini telah berusaha menjalankan fungsi akademisnya dengan mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang. Namun demikian keseimbangan pada aspek lain yaitu sosial dan emosional harus diperhatikan pula.
Keseimbangan tersebut merupakan hak anak sebagai peserta didik yang memiliki beragam kecerdasan, minat, bakat, sehingga mampu mengembangkan kecerdasannya secara komprehensif dan utuh (holistik).
GSMS, sudah beberapa tahun ini menginspirasi, memenuhi pendidikan anak seutuhnya untuk membangun iklim sekolah yang menyenangkan, mengasyikkan, mencerdaskan, dan menguatkan.
"Kegiatan GSMS diharapkan juga dapat menciptakan warga sekolah yang dapat mengapresiasi seni budaya yang ada di masyarakat," ujar Hilmar.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan, Kemdikbud, Restu Gunawan menambahkan ada 210 seniman yang ikut serta pada program GSMS tahun ini. Mereka berasal dari 16 Kabupatan/Kota.
"Sasarannya tidak kurang dari 4.200 siswa 210 sekolah jenjang SD, SMP, SMA/SMK swasta dan negeri," jelas Restu.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.gsms.kemdikbud.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.