Kamis, 20 Agustus 2020

Usai Berbagi, Tim Touring Ini Sambangi Sederet Curug Berparas Geulis di Geopark Ciletuh

Sebuah perjalanan petualangan ataupun rekreasi bisa bernilai plus jika ditambah dengan bermacam kegiatan yang bermanfaat, satu di antaranya berbagi. 

Berbagi disini bisa dalam bentuk materi (donasi paket sembako, paket peralatan sekolah, dana, dll) ataupun non materi (bisa mengajar anak-anak sekolah, memberikan layanan kesehatan gratis, aksi kebersihan, penyuluhan sapta pesona, perbaikan mushola/MCK umum, dll).

Sasaran yang dituju, bisa warga yang tertimpa bencana, para duafa, yatim piatu, penghuni rumah jompo, dan atau ditujukan untuk konservasi alam seperti reboisasi, penanaman terumbu karang, dan lainnya.

Perjalanan bernilai plus seperti itu pun  dilakukan anggota Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia yang tergabung dlm kegiatan bertajuk "Touring Kemerdekaan FORWAN Bhakti Warga Sukabumi 2020" selama 2 hari, (19-20/8).

Touring yang mereka lakukan bukan sekadar touring ke destinasi wisata, pun sekaligus berbagi paket sembako buat warga sekitar Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat.

Usai berbagi, mereka meluangkan waktu menyambangi beberapa curug (air terjun) yang menjadi salah satu ragam objek alam di Geopark Ciletuh, selain sejumlah pantai, bukit, dan lainnya.

Curug-curug berparas geulis (cantik) yang mereka sambangi antara lain Sodong, Cimarinjung, dan Cikanteh.

Curug Sodong yang berketinggian sekitar 20 meter, debit airnya lumayan deras. Ditambah pepohonan di sekitarnya yang ijo royo-royo menambah pesonanya.

Disebut Curug Sodong karena bila debit airnya menyusut, maka terlihat sodong atau gua dalam bahasa lokal.

Curug yang berada di Desa Ciwaru ini disebut juga Curug Kembar lantaran  terdapat dua aliran curug lagi di sebelahnya. 

Keistimewaan lainnya, lokasinya mudah sekali dijangkau. Pengunjung bisa memarkir  kendaraannya di depan air terjun ini.

Curug Cimarinjung dengan ketinggian sekitar 40 meter juga punya keistimewaan tersendiri. Di sekelilingnya terdapat deretan tebing raksasa berwarna coklat yang membuat panoramanya terlihat berbeda.

Selain itu, curug yang juga berada di Desa Ciwaru ini letaknya beredekatan dengan Pantai Palangpang. Jadi sepanjang jalan menuju ke curug yang aliran airnya berasal dari Sungai Ciemas ini, pengunjung bisa menikmati panorama hamparan Samudera Hindia yang membentang luas. 

Warga setempat menyebut curug yang merupakan muara dari aliran Sungai Cimarinjung ini dengan sebutan Curug Goong, dikarenakan pada hari-hari tertentu terdengar suara gong. Kabar mitosnya, gong itu peninggalan dari keraton gaib.

Curug Cikanteh juga berada di Desa Ciwaru. Untuk mendatangi curug ini hanya berjalan kaki dari Curug Sodong selama 30 menit.

Meskipun debit airnya lebih kecil dari kedua curug di atas namun aliran sungai yang mengalir di sela-sela tebing batu taman bumi (geopark) ini menghadirkan lukisan alam menawan.

Selain curug-curug yang dikunjungi tim touring ini, sebenarnya masih ada sejumlah air terjun lain di geopark yang sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) pada tanggal 12 April 2018 ini, yakni Curug Awang, Tengah, Cikaret, Luhur, Cikaso, Nyelempet, Dogdog, Puncak Jeruk, Curug Puncak Manik, dan lainnya.

Meskipun hanya segelintir curug yang bisa disambangi tim touring ini, paling tidak mereka sudah menikmati secuil dari ragam pesona menawan Geopark Ciletuh usai berbagi.

Nah, sebagai bentuk dukungan, TravelPlus Indonesia menyuguhkan tulisan ini agar kegiatan touring plus berbagi FORWAN ini terdengar ke publik dan pesona curug-curug geulis yang mereka sambangi semakin tersohor sehingga bertambah banyak wisatawan yang tahu lalu tertarik untuk bertandang.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com
Foto: dok. tim touring FORWAN Indonesia

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.