Acara Seren Taun Kasepuhan Cisungsang 2020 yang berlangsung di Desa Cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mulai 3-10 Agustus, terdiri atas sejumlah ritual inti. Namun ada satu ritual inti yang pantang atau tidak boleh diliput, difoto, dan atau direkam oleh siapapun. Namanya Rasul Seren Taun.
Ketua Panitia Seren Taun Kasepuhan Cisungsang 2020, Henriana Hatra menjelaskan Rasul Seren Taun itu hanya dilakukan oleh 7 orang para tetua adat.
"Kalau ritual lainnya boleh diliput. Tapi pas Rasul Seren Taun tidak boleh sama sekali diliput, difoto dan direkam gambarnya," tegas Nochi panggilan akrab Henriana Hatra di komunitas masyarakat adat tersebut kepada TravelPlus Indonesia, Senin (3/8/2020).
Ritual Rasul Seren Taun dalam Serem Taun Kasepuhan Cisungsang tahun ini akan diadakan pada hari terakhir, Senin (10/8).
Kemudian dilanjutkan dengan Panadaran yang dilakukan oleh banyakan orang.
"Dalam acara Panadaran diawali berdoa dan dilanjutkan dengan makan-makan," terang Nochi.
Acara Panadaran ini, lanjutnya, sebagai petanda rangkaian acara Seren Taun Kasepuhan Cisungsang sudah selesai, sekaligus penutupan.
"Besoknya masyarakat adat Kasepuhan Cisungsang kembali beraktivitas seperti semula," kata Nochi.
Dalam rangkaian acara Seren Taun Kasepuhan Cisungsang 2020, selain Rasul Seren Taun dan Panadaran, juga ada sederet ritual lainnya, yaitu Rasul Pare di Leuit, Bubuka, Balik Taun Rendangan, Ngareremokeun, dan Ngirim Do'a.
"Selain itu juga ada suguhan atraksi seni budaya seperti Pantun Tradisional, dan Angklung," pungkas Nochi.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. @henriana_hatra_nochi & @kasepuhan_cisungsang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.