Sebuah event terkait pariwisata (tourism event), termasuk special event yang diadakan untuk memperingati sebuah peristiwa/kejadian/kegiatan besar berskala global, sejatinya bukan lagi semata untuk memperbanyak jumlah event dalam daftar calendar of event sebuah kota/kabupaten/provinsi maupun pusat/nasional.
Setiap event yang digelar semestinya mampu mendatangkan kunjungan traveler/wisatawan berkualitas dalam jumlah besar, baik itu lokal, nusantara maupun mancanegara sesuai target, yang akhirnya bermuara pada peningkatan pendapatan masyarakat, para pelaku industri wisata, dan perolehan devisa bagi negara.
Untuk mencapai itu, TravelPlus Indonesia menyarankan agar event terkait pariwisata (sport tourism event, culture event, cross border event, MICE/expo event, creative event (konser musik, fashion show, kuliner, dll), special event seperti Acara Puncak Peringatan Gempa dan Tsunami Aceh setiap 26 Desember, dan jenis event lainnya) siapapun penyelenggaranya, entah itu pemerintah pusat, pemerintah daerah (pemprov/pemkab/pemkot) yang membidani sektor pariwisata maupun pihak swasta yang ditunjuk, harus memprioritaskan dua hal penting ini yakni promosi/publikasi pra event dan pembuatan paket wisata terkait event.
Promosi pra event menjadi kunci utama kesuksesan sebuah event dalam menjaring wisatawan yang dibidik.
Masih banyak cara promosi ampuh yang bisa dilakukan. Jangan hanya terpaku dengan memasang iklan/advertorial di beragam media.
Misalnya bekerjasama mengadakan peliputan komprehensif dengan sejumlah travel journalist/blogger berpengalaman untuk melihat sejumlah daya tarik wisata yang ada di sekitar lokasi event, sekaligus memantau persiapan pelaksanaan event tersebut, berikut city tour.
Sebaiknya kerjasama peliputan itu diadakan beberapa bulan, minimal satu bulan sebelum event itu dihelat.
Travel journalist/blogger tersebut sesuai perjanjian harus menulis segala hal baik itu objek wisata/desfinasi, MICE, kuliner, akomodasi, dan tentunya informasi tentang jadual serta venue even tersebut yang amat dibutuhkan calon peserta/wisatawan.
Informasi pra event tersebut harus jauh-jauh hari dipublikasikan. Oleh karena itu pilih travel journalist/blogger berpengalaman/kreatif/produktif atau yang bisa keduanya serta amat melek medsos artinya sangat aktif pula men-share link-link tulisannya via medsos (instagram, video instagram, FB, Twitter, WhatsApp Group/WAG komunitas, dll).
Mengapa travel journalist/blogger bukan journalist/blogger bidang lain? Ya karena ini tourism event, dan jika ingin mengedepankan pariwisatanya tentu yang harus dilibatkan adalah travel journalist/blogger, bukan pewarta bidang lainnya. Biar nyambung gitu lho.
Bila salah memilih travel journalist/blogger, ya wajar kalau kemudian terlontar istilah "Jaka Sembung Bawa Golok, ...".
Lalu kenapa pula travel journalist/blogger berpengalaman/kreatif/produktif atau yang bisa keduanya serta amat melek medsos? Ya karena mereka sudah punya jam terbang, terbiasa, dan terbukti loyal dan profesional dibidangnya selama ini, supaya bukan hanya sekadar viral pun informasi yang dibutuhkan pembaca dalam hal ini calon peserta atau wisatawan yang akan ikut/ingin menyaksikan event tersebut terpenuhi.
Sementara prioritas pembuatan paket wisata terkait event, bisa dilakukan dengan mengundang Travel Agent (TA) dan Indie Travel (IT) yang berkompeten di dalam kota dan luar kota untuk mengikuti Famtrip.
Syaratnya TA/IT yang ikut WAJIB membuat paket wisata/tur terkait even yang akan segera berlangsung.
Paket tur tersebut harus memberikan daya pikat tersendiri sehingga wisatawan tertarik membelinya, misalnya mendapatkan prioritas tempat terbaik untuk masuk dan melihat event tersebut, memberikan diskon penginapan/transportasi/resto, gratis ke salah satu objek wisata, dan lainnya.
Paket wisata yang sudah dibuat juga bisa disebarkan ke pasar wisatawan yang dituju lewat travel expo serta kirim lewat WA ke sejumlah komunitas/klub terkait serta pemilik travel agent domestik dan mancanegara.
Bisa juga disebarluaskan saat acara launching event tersebut.
Kenapa paket wisata terkait event harus diprioritaskan? Ya karena sekeren apapun event-nya, semegah apapun launching event-nya, kalau tak ada paket wisatanya ya sia-sia, tak akan menjaring wisatawan yang dibidik. Akhirnya yang datang ya warga atau wisatawan lokal saja.
Cara lain mempromosikan paket terkait sebuah event dengan segera mencetak brosur praktis dan informatif, lengkap dengan harga dan contact person/no WA, email, dan ragam medsos: IG/FB/Twitter).
Lokasi dan waktu event serta rangkaian acaranya harus sudah fix/tetap. Tidak berubah-ubah apalagi batal, kecuali ada sesuatu hal seperti bencana alam.
Sebarkan segera info paket tersebut via ragam medsos: IG/FB/Twitter), termasuk paket menginap, paket transportasi, dan lainnya. Bisa juga kerjasama pemuatan paket tersebut dengan travel journalist/blogger berpengalaman.
Bentuk pula tim khusus untuk sebarkan brosur paket event tersebut di kota-kota besar seperti di CFD Jakarta, mall, kota tua Jakarta, public space yang ramai, dan travel expo, minimal beberapa bulan sebelum event tersebut digelar, serta bersinergi lagi dengan travel journalist/blogger berpengalaman untuk meliputnya.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Sebuah local culture event disaksikan sejumlah turis bule.
2. Sport tourism salah satu event yang potensial menjaring wisman asalkan promosi pra event-nya diprioritaskan.
3. MICE/expo event juga mampu mendatangan pengunjung bila tepat promosi pra event-nya.
4. Ketersediaan paket wisata/tur terkait sebuah event mampu menjaring wisnus dan wisman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.