Selasa, 17 September 2019

Launching CoE Papua Barat 2019 Promosikan Aneka Batik Beragam Motif

Acara launching Calendar of Event (CoE) Papua Barat 2019 yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Selasa (17/9/2019) malam, turut mempromosikan aneka batiknya yang bermotif khas.

Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Raja Ampat Ina Rumbekwan mengatakan promosi Batik Papua Barat di acara launching ini untuk memperkenalkan kepada tamu undangan bahwa Papua Barat juga punya batik dengan motif yang unik dan beragam.

"Selama ini wisatawan tahunya  cuma koteka, noken, dan ukiran atau patung kayu, padahal Papua Barat dan Papua juga punya batik, nah lewat acara ini kita ingin memperkenalkannya biar semakin dikenal masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya," terang Ina Kepada TravelPlus Indonesia di venue acara.

Batik yang dipamerkan ada Batik Papua Barat dan Batik Papua.

"Kalau Batik Papua Barat antara lain motifnya Burung Kasuari dan Burung Cenderawasih. Sedangkan Batik Papua antara lain motif Tifa atau alat musik pukul tradisonal Papua, ukiran Biak, koteka, kapak, motif Asmat berupa simbol patung-patung kayu suku Asmat, tameng, cicak, kadal, buaya, ikan, honai atau rumah adat Papua, dan motif Kamoro yaitu simbol patung berdiri," jelas Ina.

Harga per lembar kain Batik Papua, lanjut Ina tergantung bahannya dan juga proses pembatikannya.

"Kalau batiknya berbahan sutra jelas lebih mahal dibanding katun. Begitupun kalau batiknya itu batik tulis pasti lebih mahal daripada batik cetak atau print" tambah Ina.

Untuk batik berbahan katun harganya mulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu per kain. "Kalau batik berbahan sutra mulai ratusan ribu sampai Rp 2 jutaan lebih," ungkap Ina.

Wisatawan yang berencana berwisata di Papua Barat saat penyelenggaraan Festival Seni Budaya Papua Barat di Manokwari dan Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2019 di Raja Ampat Oktober nanti, lalu ingin memborong aneka bahan batik khasnya antara lain bisa pergi ke Toko Batik Papua di Jl. Trikora, Wosi, Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari dan Toko Aneka Batik di Sorong, Papua Barat.

"Jika tak sempat, bisa memborongnya di Badan Penghubung Daerah Provinsi Papua Barat, Jln Cidurian No 1, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat," tambah Ina.

Motif Burung Cenderawasih dan Kasuari, sambung Ina menjadi motif Batik Papua Barat yang paling banyak diminati wisatawan. "Soalnya kedua motif itu sangat mencirikan ikon Papua Barat" pungkas Ina.

Acara peluncuran CoE Papua Barat 2019 yang terdiri atas 2 iven budaya dan alam yakni Festival Seni Budaya Papua Barat di Manokwari tanggal 7- 11 Oktober dan Festival Pesona Bahari Raja Ampat di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat tanggal 18-22 Oktober mendatang dilakukan Menpar Arief Yahya didampingi Wagub Papua Barat M. Lakatoni dengan memukul Tifa.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig @adjitropis)

Captions:
1. Aneka batik Papua yang dipamerkan di acara launching CoE Papua Barat 2019 di Jakarta.
2. Motif Burung Kasuari khas Batik Papua Barat.
3. Motif Burung Cenderawasih jadi motif batik Papua Barat dan Papua yang paling diminati wisatawan.
4. Menpar Arief Yahya me-launching CoE Papua Barat 2019 dengan memukul Tifa. (dok.biro komlik kemenpar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.