Senin, 11 Maret 2019

Kriteria Memilih dan Memanfaatkan Ajang Pameran yang Tepat Buat Promosi Pariwisata

Jumlah even pameran di Indonesia banyak dan  beragam jenisnya. Karena itu, perlu kejelian dalam memilih pameran jika ingin menjadikannya sebagai salah satu wadah dalam mempromosikan destinasi wisata dan Calendar of Events.

Berdasarkan pengalaman TravelPlus Indonesia meliput sejumlah pameran, ada enam hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, jenis pamerannya harus berkaitan erat dengan pariwisata, baik itu peserta pameran maupun pengunjungnya, ditambah sejumlah komunitas terkait. Dengan kata lain peserta dan target pengunjungnya jelas dan banyak.

Kedua, promosi pra event dan on event pameran tersebut terbilang gencar, lewat medsos maupun liputan para wartawan dan travel blogger terpercaya.

Ketiga, lokasi pamerannya harus di Kota MICE dengan venue yang strategis, mudah dijangkau pengunjung, dan nyaman karena luas dan ber-AC sehingga walaupun pengunjungnya membludak tetap tidak panas atau sumpek.

Keempat, durasi pamerannya pun tidak terlalu singkat, minimal 3 hari agar punya kesempatan untuk membuat acara informatif dan menarik.

Kelima, acara pamerannya kreatif dan inovatif. Bukan semata berjualan aneka produk yang memberikan diskon cukup besar pun diramaikan dengan bermacam talkshow, aneka permainan yang dikemas kekinian, dan berhadiah pula.

Keenam, sudah rutin digelar dan penyelenggaranya pun profesional di bidangnya.

Salah satu contoh pameran yang memenuhi enam kriteria itu adalah Indonesia Outdoor Festival (Indofest) 2019 yang baru saja berakhir di Hall B, JCC, Ahad (10/3).

Pasalnya, pesertanya terdiri atas berbagai brand produk outdoor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Menurut Ketua Panita Indofest 2019, Eva Fitri Yeni peserta tahun ini ada 150 stand berbagai brand produk dan ditambah dengan 30 komunitas terkait kegiatan alam bebas, ramah lingkungan, dan lainnya seperti klub panjat tebing Skygers dari Bandung, organisasi pecinta alam Wanadri juga dari Bandung, Geotour dari Jakarta, Indonesian Blads (Forum Pisau Indonesia) dari Jakarta, dan lainnya.

Pengunjungnya pun didominasi  para pegiat alam bebas, pecinta alam, pendaki gunung, backpacker, traveler, dan peminat wisata minat khusus lain seperti penyelam, pemanjat tebing, pengarung jeram, dan lainnya yang memang gemar berwisata.

Jumlah pengunjungnya pun luar biasa mencapai puluhan ribu. Sungguh sebuah pasar yang amat besar.

Data dari Eva, Indofest tahun ini saja selama 4 hari berlangsung (7-10/3) berhasil meraup 67.637 pengunjung yang berasal dari dalam dan luar Jabodetabek.

Lokasi dan venue-nya pun sesuai kriteria yakni di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan yang amat strategis, memadai, dan nyaman.

Produk yang ditawarkan pun beragam berupa peralatan pegiat alam bebas dengan diskon mulai 10 persen sampai 50 persen bahkan lebih.

Bukan cuma itu, ada beragam talkshow antara lain mengenai tips dan trik traveling yang asyik, mendaki puncak-puncak tertinggi di dunia, memahami peristiwa dan bencana alam, serta hiburan musik.

Tak ketinggalan bermacam permainan kekinian seperti memanah, simulator turun tebing dengan teknologi virtual reality (VR), wall climbing for child, friendly run, dan lainnya.

Melihat 6 keistimewaan Indofest 2019, tak berlebihan kalau TravelPlus Indonesia menilai Indofest menjadi salah satu pameran yang tepat untuk didukung/diikuti dan dimanfaatkan dengan baik untuk mempromosikan destinasi wisata maupun CoE secara optimal.

Sayangnya, Indofest tahun ini tidak dilirik/dimanfaatkan dengan baik oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) daerah maupun Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Buktinya dari ratusan peserta yang ikut Indofest 2019, hanya Disparbud DKI Jakarta dan Kabupaten Pekalongan yang memiliki booth. Sementara Disparbud lain, termasuk Kemenpar tidak ikut serta.

Kata Eva, Disparbud DKI Jakarta memberi support dengan membeli booth cukup luas, 9 X 6 meter.

"Selain itu mereka men-support promosi dan merchandise yang kita bagi buat pengunjung," terang Eva.

Kalau Kemenpar, sambung Eva untuk Indofest tahun ini dan tahun lalu, tidak mendukung. "Tapi Kemenpar pernah men-support kami pada penyelenggaraan Indofest tahun 2016 dan 2017," ungkap Eva.

Menurut Eva, Kemenpar tidak mendukung Indofest 2019 mengingat kabar terakhir sedang melakukan resuffle intern.

"Pejabatnya sedang dalam proses perubahan/pergantian, dan ketika kita masuk belum ada pejabatnya yang bisa mengambil keputusan mendukung atau tidak," terang Eva.

Kedati tahun ini tidak di-support, Eva berharap tahun depan dan seterusnya Kemenpar mau kembali mendukung.

"Soalnya pengunjung Indofest yang tak lain teman-teman pegiat outdoor ini, tujuan perjalanan atau petualangannya itu adalah tempat-tempat wisata termasuk wisata minat khusus yang berada di bawah naungan Kemenpar," jelasnya.

Lalu bentuk dukungan apa yang diharapkan dari Kemenpar untuk Indofest tahun depan?

Eva langsung mengatakan dukungan promosi dan juga ikut berpameran untuk memperkenalkan destinasi wisata Indonesia dan Calendar of Events yang didukung Kemenpar.

"Lewat Indofest ini, Kemenpar juga bisa menginformasikan kebijakan-kebijakannya, termasuk destinasi-destinasi wisata yang baru sehingga teman-teman yang datang ke pameran ini selain memborong aneka produk outdoor, juga bisa mendapatkan informasi Kemenpar yang terbaru. Kemenpar pun bisa sharing informasi-informasi tersebut lewat talkshow di main stage maupun di stage yang dibuat sendiri di booth Kemenpar nantinya," pungkas Eva.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Disparbud DKI Jakarta memanfaatkan Indofest 2019 sebagai wadah promosi ragam daya tariknya, baik objek wisata maupun calendar of events-nya.
2. Venue event yang strategis, memadai, dan nyaman.
3. Pengunjung Indofest 2019 membeli tiket masuk.
4. Pengunjung Indofesf 2019 memburu aneka produk outdoor berdiskon.
5. Pengunjung Indofest 2019 mencoba simulator turun tebing dengan teknologi virtual reality (VR)
6. Booth Disparbud DKI Jakarta di Indofest 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.