Gunung Anak Krakatau saat ini memang mustahil didaki lantaran tengah erupsi. Tapi tenang saja, masih ada ratusan gunung berapi lagi di negeri ini yang menanti Anda tapaki.
Nggak percaya? Coba saja buka buku “Volcanoes of the World” tulisan Tom Simkin dan Lee Siebert. Di situ termuat lengkap daftar gunung berapi yang aktif dalam 10.000 tahun terakhir (Holosen) di Indonesia.
Simkin dan Siebert mencatat ada 150 gunung berapi di Indonesia, 35 gunung di antaranya berada di Sumatera, termasuk Anak Krakatau yang masuk wilayah perairan Lampung Selatan, Lampung.
Nah, kalau Anda ingin mendaki puluhan gunung berapi di Pulau Sumatera, tinggal pilih mulai dari Aceh antara lain Seulawah Agam yang berketinggian 1810 meter di atas permukaan laut (Mdpl), Peuet Sagoe (2801), dan Geureudong (2885).
Di Sumatera Utara antara lain Sibayak (2212), Sinabung (2460), Sorikmarapi (2145), dan Hutapanjang (2021).
Di Sumatera Barat bisa nanjak Talakmau (2919), Marapi (2891), Singgalang (2877),
Tandikat (2438), dan Talang (2597).
Di Jambi coba saja Kerinci (3800) yang menjadi gunung berapi tertinggi di negeri ini. Pilihan lain Gunung Sumbing (2507).
Sementara Bengkulu bisa pilih Gunung Kunyit (2151), Pendan (tidak diketahui ketinggiannya), Bukit Daun (2467), Kaba (1952), dan Patah (2817).
Di Sumatera Selatan ada Gunung
Dempo (3173) dan Bukit Lumut Balai (2055). Sedangkan di Lampung ada Gunung Sekincau Belirang (1719), Suoh (1000), dan Rajabasa (1281).
Seperti dikutip pinterpandai.com, 30 September 2018, geografi Sumatera didominasi oleh jajaran pegunungan bernama Bukit Barisan.
Jajaran pegunungan itu membentang sepanjang hampir 1.700 Km dari Utara ke Selatan pulau, dan terbentuk oleh pergerakan lempeng tektonik Australia.
Selain Gunung Anak Krakatau, ada satu gunung berapi aktif lainnya yang terpisah dari daratan utama Sumatera yaitu Pulau Weh.
Pemisahannya disebabkan oleh letusan besar yang menyebabkan daratan antara Weh dan Sumatera digenangi oleh air laut pada zaman Pleistosen.
Gunung berapi terbesar di Sumatera adalah supervulkan Toba, 100 Km × 30 Km di kedalaman Danau Toba, yang terbentuk setelah keruntuhan kalderanya.
Letusannya diperkirakan mencapai skala 8 VEI, letusan gunung berapi terbesar yang diketahui sampai saat ini.
Gunung Kerinci yang berketinggian 3800 mdpl merupakan puncak tertinggi di jajaran pegunungan Bukit Barisan.
Nah, kalau Anda masih belum puas menggapai puncak-puncak gunung berapi di Sumatera, lanjutkan saja mendaki 45 gunung berapi yang ada di Jawa, antara lain Gunung Karang (1778) tertinggi di Banten, Cereme 3,078 tertinggi di Jawa Barat, Slamet (3432) tertinggi di Jawa Tengah, dan Gunung Semeru (3676) tertinggi di Jawa Timur bahkan se-Jawa atau gunung aktif tertinggi kedua di Indonesia.
Kalau masih belum terpuaskan juga, terus langkahkan kaki ke atap gunung-gunung api di pulau-pulau lainnya antara lain Gunung Agung (3142) tertinggi di Bali,
Rinjani (3726) tertinggi di NTB tepatnya di Lombok, Inierie (2245) tertinggi di NTT tepatnya di Flores, Tidore (1730) tertinggi di Maluku Utara, Wurlali (868) tertinggi di Maluku Barat Daya, dan Gunung Klabat (1995) tertinggi di Sulawesi Utara.
TravelTips
Sebelum mendaki gunung-gunung berapi tersebut, alangkah bagusnya Anda mengecek kondisinya terkini dengan mencari informasi akurat dari pihak-pihak terkait.
Kenapa? Pertama, karena gunung beraktif itu ada yang biasa saja keaktifannya, banyak pula yang terbilang super aktif, tercatat dari aktivitas vulkaniknya yang tinggi beberapa tahun belakangan ini seperti Gunung Sinabung (Sumut), Merapi (Jateng), Agung (Bali), Soputan dan Lokon (Sulut) serta tentu saja Gunung Anak Krakatau (Selat Sunda, Lampung).
Kedua, karena beberapa gunung berapi di sini ada yang berstatus taman nasional yang belum tentu pendakian gunungnya dibuka untuk umum sepanjang tahun.
Contohnya pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jabar tahun depan ditutup untuk umum mulai 1 Januari 2019 s/d 31 Maret 2019 dan pendakian Gunung Semeru di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jatim yang akan ditutup total mulai 3 Januari 2019 s/d pemberitahuan selanjutnya.
Ketiga, mengingat setiap jelang akhir tahun sampai beberapa bulan di awal tahun intensitas hujan tinggi, perlu persiapan yang lebih matang baik mental, fisik, dan tentu saja perlengkapan pendakian termasuk logistik.
Naskah & foto : adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. TravelPlus Indonesia di salah satu puncak Gunung Marapi, Sumbar. (foto: bojex)
2. TravelPlus Indonesia bersama pendaki Jabal Everest di puncak Gunung Seulawah Agam, Aceh. (foto: dok.jabal everest)
3. Di lereng Gunung Anak Krakatau, Lampung.
4. Pesona Gunung Semeru, Jatim.
5. Para pendaki menuruni Gunung Gede, Jabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.