Museum Nasional Jogja atau JNM (Jogja National Museum) terpilih menjadi venue pembukaan dan sekaligus pameran Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018.
Sebelumnya festival film bertaraf internasional ini kerap digelar di Taman Budaya Yogyakarta (TBY)
Acara pembukaan JAFF 2018 Selasa (27/11) malam. Sedangkan pamerannya selama JAFF ke-13 ini berlangsung, 27 November sampai 4 Desember mendatang.
Pantauan TravelPlus Indonesia jelang pembukaan, venue JNM diguyur sejak sore.
Hujan merata di hampir seluruh Jogja. Kendati begitu, tak mengurungkan niat pecinta film dan wisatawan untuk datang ke lokasi acara.
Di depan halaman gedung utama museum bekas kampus Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) ini terpasang tulisan JAFF.
Tak jauh dari tulisan itu ada backdrop logo JAFF 2018 bertema Disruption berukuran besar dekat pintu masuk menuju gedung utama.
Di dalam gedung utama yang masih menyisakan tulisan ASRI di atas pintu masuk, dikemas menjadi bermacam ruang pameran, antara lain vedio galery, meet the artist dan lounge room.
Sejumlah foto judul film dipajang di salah satu di dinding dalam gedung itu.
Di dinding dalam dekat pintu masuk terpasang empat bingkai poster berukuran besar yang memuat nama-nama penerima Golden Hanoman Award, Silver Hanoman Award, NETPAC Award, Blencong Award, dan Geber Award pada JAFF 1 sampai 4.
Sewaktu memasuki gedung ini jelang acara pembukaan, sudah banyak pengunjung yang datang.
Umumnya muda-mudi dan mahasiswa serta sejumlah wisatawan yang tengah berlibur di Jogja.
"Aku tahu info ini dari media online. Jadi ke JNM ini mau lihat pameran JAFF selaligus nonton pemutaran film pembuka JAFF berjudul The Man from the Sea," aku Tania, wisatawan nusantara asal jakarta yang datang bersama 2 temannya.
JNM yang berdiri di bawah naungan Yayasan Yogyakarta Seni Nusantara (YYSN) ini merupakan kompleks bangunan yang atas tanah seluas 1,4 hektar.
Lokasinya masih di kawasan pusat Kota Jogja, tepatnya di Jl. Prof. Ki Amri Yahya No. 1 Gampingan, Wirobrajan.
Selain sebagai museum juga merangkap beberapa ruang pameran yang cukup luas untuk menggelar berbagai pameran seni yang dihadiri ratusan hingga ribuan pengunjung.
Beberapa ruang pamernya yang kerap jadi langganan pameran antara lain Pendopo Ajiyasa, Fine Art Museum Gallery, Ruang Situs Kriya, dan Ruang Seni Situs Patung.
Fasilitas lainnya berupa art shop, kantin, dan free hostpot area.
Tak heran sejumlah pameran/event besar kerap berlangsung di sini, antara lain Biennale, Artjog, dan kini JAFF 2018 yang berlangsung sampai 4 Desember.
Objek wisata sekitar JNM yang juga menarik dikunjungi antara lain Taman Sari, Sindu Edu Park, Taman Pintar Jogja, Alun-Alun Keraton, Tugu Jogja, dan Benteng Vandreberg.
Penginapan terdekatnya antara lain Cavington dan Eduhostel untuk kelas backpacker. Sedangkan hotel bintang tiganya antara lain Hotel Aya Artha dan Hotel Forriz.
Kalau ingin bersantap bisa di Godril yang menyajikan Sate Klathak, Tongseng, dan Gule kambing.
Mau sekadar kongkow bisa di Secret Garden Coffee & Chocolate.
Ingin borong oleh-oleh terdekat dengan JNM, tinggal beranjak antara lain ke Bakpia Wong dan Bolu Kukus.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig; @adjitropis)
Captions:
1. Aktor Morgan tengah melihat salah satu koleksi pameran Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018 di Jogja National Museum (JNM).
2. Pengunjung JNM melihat foto-foto poster sejumlah film Indonesia.
3. Salah satu ruang pameran JAFF 2018 yang diberi label Meet the Artists.
4. Salah satu wisnus yang datang dan menyaksikan pameran JAFF ke-13 ini.
5. Salah satu hotel bintang tak jauh dari JNM.
6. Sate Klathak khas kedai Godril juga tak jauh dari JNM, venue-nya JAFF 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.