Kementerian Pariwisata (Kemenpar) lewat Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural, Esthy Reko Astuty berharap Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) dapat digelar di destinasi digital yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Harapan Esthy disampaikan Koordinator Tim PIC Wilayah Jawa, Kemenpar I Gusti Ngurah Putra dalam acara pembukaan JAFF 2018 di Jogja National Museum (JNM), Kota Jogja, Selasa (27/11) malam.
Kata Esthy wisata digital mampu memberikan pengalaman baru bagi wisatawan berbentuk pengakuan diri di media sosial.
Selain itu event di daerah wisata digital dapat diviralkan dengan cepat melalui jejaring sosial.
"Jadi tempat pemutaran film yang eksotis diberbagai pelosok DIY dan kota lainnya dapat dipadukan dengan digital destination," ujarnya.
Melalui program itu, lanjut Esthy, penggemar film dari dalam dan luar negeri akan mendapatkan pengalaman baru menonton film yang berlatar keindahan alam.
Tentu ini akan jadi daya tarik tersendiri bagi festival yang sedang berkembang.
"Karena itu di kesempatan ini saya mengajak para pihak berkepentingan di dunia perfilman dan pariwisata untuk bekerjasama menyukseskan JAFF, agar event ini dapat menjadi agenda resmi internasional," terangnya.
Lebih lanjut Eshty menjelaskan kenapa JAFF harus digelar destinasi digital, sebab tahun ini Kemenpar mengusung program digital destination dan nomadic tourism yang didasari oleh kecenderungan masyarakat yang bersandar pada informasi daring dalam menentukan tujuan wisata.
"Wisatawan era sekarang gemar berburu tempat wisata yang dapat dijadikan tempat berfoto yang menarik," terang Esthy.
Saat bersamaan, para wisatawan kekinian itu ingin menjangkau sebanyak mungkin tempat pada satu kali periode perjalanan, sehingga mereka membutuhkan akomodasi diberbagai tempat.
"Untuk menyukseskan program Kemenpar itu, kami berharap JAFF dapat mendesain kegiatannya yang mampu menjadi event yang menarik lebih banyak wisatawan dengan menggelarnya di destinasi digital," jelasnya.
Esthy yang juga menjabat sebagai Ketua Calender of Event (CoE) Kemenpar mengatakan JAFF merupakan salah satu event nasional yang ada di DIY yang telah ditetapkan Kemenpar dari 100 Wonderful Event Indonesia di tahun 2018, tentunya setelah sebelumnya diseleksi oleh tim kurasi Kemenpar.
"Festival atau event seperti ini, merupakan salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan suatu daerah atau destinasi pariwisata, yang akhirnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Sejumlah sineas ternama hadir dalam acara pembukaan JAFF 2018, antara lain Christine Hakim, Garin Nugroho, Joko Anwar, dan Ifa Isfansya, serta tentunya President JAFF Budi Irawanto.
Acara pembukaan dibuka dengan persembahan tarian tentang Hanoman, dan akhiri dengan pemutaran film berlatar tsunami berjudul Umi O Kakeru (The Man from the Sea) garapan sutradara asal Jepang Koji Fukada.
Sebelum acara pembukaan dimulai, terlebih dulu pengunjung disuguhkan aneka kuliner bakmi Jawa, bakso, wedang ronde, dan jagung rebus.
Meskipun Jogja, termasuk venue JAFF 2018 diguyur hujan sejak sore hingga malam hari, namun tak menyurutkan para pecinta film termasuk wisatawan untuk bertandang.
JAFF 2018 yang publikasi dan promosinya juga didukung Kemenpar ini berlangsung sampai 4 Desember mendatang.
Selama sepekan penuh selain pameran di JNM, juga ada pemutaran 124 judul film dari 27 negara Asia termasuk film-film Indonesia bermutu yang diputar di Empire XXI dan Cimemaxx serta sejumlah workshop.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Gedung utama Jogja National Museum (JNM) di Kota Jogja, menjadi venue pameran dan acara pembukaan Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018.
2. Koordinator Tim PIC Wilayah Jawa, Kemenpar I Gusti Ngurah Putra membacakan kata sambutan Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural, Kemenpar Esthy Reko Astuty dalam pembukaan JAFF 2018 di JNM, Selasa (27/11) malam.
3. Venue acara pembukaan acara pembukaan JAFF 2018 di belakang gedung utama JNM.
4. Bakmi Jawa salah satu kuliner yang disajikan di acara pembukaan JAFF 2018.
5. Tulisan JAFF di halaman depan gedung utama JNM.
6. Pemutaran film Umi O Kakeru (The Man from the Sea) garapan sutradara asal Jepang Koji Fukada sebagai film pembuka JAFF 2018.
7. Pameran di JNM selama JAFF berlangsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.