Direktur Budaya TMII Sulistyo Tirtokusomo mengatakan Pawai Budaya Nusantara (PBN) 2017 akan diselenggarakan pada Minggu, 16 April 2017, mulai pukul 14.00 WIB sampai selesai di tempat ini Plaza Tugu Api Pancasila dan Sasono Langen Budoyo, TMII.
“PBN 2017 akan menampilkan keanekaragaman seni budaya dalam bentuk arak-arakan atau pawai atau karnaval, yang didukung oleh potensi seniman-seniwati daerah dari seluruh provinsi di Indonesia,” ungkap Sulistyo saat menghadiri sekaligus memberi sambutan dalam acara Semarak Wayang Pesona Indonesia (SWPI) 2017 yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Tugu Api, TMII, Jakarta Timur, Jumat (24/3) malam.
Arak-arakan bertema Ragam Budaya Daerah yang akan ditampilkan setiap provinsi di PBN 2017, sambung Sulistyo, berupa upacara adat, hubungan kemasyarakatan dan atau religi yang mencerminkan ciri khas tradisi daerah setempat seperti upacara pesta panen, tolak bala, hantaran lamaran, pengantin sunat, gawai dayak, dan lainnya.
“Setiap kontingen peserta PBN 2017 akan didukung 50 sampai 100 orang personil,” kata Sulistyo yang pernah menjabat sebagai Direktur Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (TYME) dan Direktur Jenderal Kebudayaan di Kementerian Kebudayaan RI.
Seluruh kontingen peserta PBN 2017 nanti akan beratraksi sambil berjalan, sepanjang rute dengan diberikan waktu display maksimal 4 menit di depan panggung utama, dilanjutkan berjalan menuju finish secara bergantian.
“Start-nya dari sebelah selatan Kantor Pengelola, menuju Area Panggung kemudian atraksi, dilanjutkan arak-arakan menuju ke Teater Bhineka Tunggal Ika TMII,” jelas Sulistyo yang juga penari/koreografer andal Indonesia yang sudah menciptakan sejumlah tarian dan dipentaskan di mancanegara.
PBN 2017 merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun secara konsisten dalam rangka turut memperingati HUT ke-42 TMII tahun ini.
Selain untuk memeriahkan ultah TMII, lanjut Sulistyo, maksud dan tujuan diselenggarakannya PBN 2017 adalah untuk memberi kesempatan kepada propinsi untuk berperan aktif dalam rangka turut melestarikan budaya bangsa.
“Even ini juga untuk memotivasi regenerasi dalam mempertahankan dan mengembangkan seni budaya bangsa,” terangnya.
Seluruh peserta pawai budaya yang bersifat atraktif, apresiasif, evaluatif, inovatif, & kompetitif ini juga akan dinilai dan pemenangnya akan mendapatkan penghargaan, berupa piala dan uang.
Penilaiannya berdasarkan penataan atau kemasan, kreativitas berbasis pelestarian kearifan lokal, harmonisasi, dan daya tarik atau atraksi sepanjang rute perjalanan.
Tim penilai atau dewan jurinya terdiri atas unsur instansi pemerinta terkait, budayawan atau pengamat budaya, dan unsur TMII.
Dalam juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) PBN 2017 dijelaskan seluruh pesertanya akan mendapatkan Piagam Penghargaan atau Piagam Kepesertaan dari Direktur Utama (Dirut) TMII.
Lalu dipilih 5 (lima) penyaji unggulan, yang masing-masing juga akan mendapatkan piala/plakat dan piagam penghargaan dari Dirut TMII.
Disamping itu akan ditentukan satu Penyaji Atraksi Terbaik juga akan mendapatkan piala Tetap dari Kemenpar, satu Penyaji Arak-arakan Terbaik (dapat Piala Tetap dari Menteri Pariwisata), dan satu Penyaji Tata Rias dan Busana Terbaik (dapat Piala Tetap dari Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan).
Kontingen provinsi yang berhasil menjadi Juara Umum (Penyaji Terbaik), berhak mendapatkan Piala Bergilir dari Kemenpar dan Piala tetap dari Dirut TMIII serta uang pembinaan sebesar Rp 10 juta.
“Lewat PBN 2017, diharapkan mampu menjaga persatuan dan kesatuan serta memotivasi semangat budaya dikalangan generasi penerus bangsa, untuk menjaga kedaulatan bangsa,” tutup Sulistyo yang malam itu turut menyaksikan pertunjukan wayang kolaborasi SWPI 2017, didampingi Kabid Promosi Wisata Budaya dan Religi, Kemenpar, Wawan Gunawan.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Direktur Budaya TMII Sulistyo Tirtokusumo
2. Salah satu Gerbang Utama TMII
3. Sulistyo didampingi Kabid Promosi Wisata Budaya & Religi Kemenpar Wawan Gunawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.