Museum Nasional merayakan ulang tahun ke-237. Perayaan ini sekaligus menyambut Hari Museum Internasional yang jatuh pada tanggal 18 Mei 2015 mendatang dengan menggelar Festival Hari Museum Internasional bertema "Museum Nasional dan Peran Komunitas" selama 40 hari.
Kepala Museum Nasional Intan Mardiana dalam laporannya mengatakan sebagai lembaga pelestarian warisan budaya bangsa, Museum Nasional telah melakukan kajian terkait berbagai aspek teknis permuseuman.
“Dari hasil kajian tersebut, program-program publik Museum Nasional disusun untuk dikomunikasikan kepada masyarakat, khususnya generasi muda,” jelasnya saat peresmian Festival Hari Museum Internasional dan 237 Tahun Museum Nasional Indonesia, di Museum Nasional, Jakarta, baru-baru ini.
Program ini diharapkan mampu membangun dan memperkuat karakter bangsa. “Agar tepat sasaran dan sesuai dengan harapan masyarakat, program publik Museum Nasional lebih melibatkan peran komunitas. Lewat festival ini Kami ingin mengingatkan kembali akan pentingnya peran komunitas terhadap kemajuan museum di Indonesia,” tambah Intan.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Prof. Kacung Marijan, Ph.D sependapat bahwa untuk menggaungakan museum perlu melibatkan komunitas “Melalui museum, kita bisa belajar dan mengetahui peradaban masa lalu, dan akan belajar bagaimana kita dapat berbuat sesuatu yang baik di masa depan. 237 tahun ini adalah tentang pelibatan komunitas. Tanpa komunitas, museum tidak akan ramai gaungnya di masyarakat,” terang Kacung.
Menurut Kacung angka 237 merupakan angka penting. “Saya buka satu kodenya, yaitu angka 7 di belakang 237. Tahun ini Insha Allah, di belakang museum, akan berdiri 7 lantai, yang pengerjaannya diperkirakan selesai di akhir tahun ini,” jelasnya.
Tahun ini Festival Hari Museum Internasional akan diselenggarakn selama kurang lebih empat puluh hari terhitung sejak 21 April sampai 25 Mei 2015. Festival terdiri dari beberapa rangkaian acara, yaitu lomba gerak jalan, kids fashion show, paduan suara, pembuatan film pendek, workshop mainan, dan permainan tradisional serta bazzar. Rangkaian festival akan diakhiri dengan acara puncak atau Gebyar Festival pada tanggal 25 Mei 2015. Pihak museum juga menampilkan pentas budaya Dayak dan Asmat.
Nunus Supardi, mantan Direktur Permuseuman yang kini aktif bekerja sama dengan komunitas pencinta museum, mengatakan, meski masih tertatih, perkembangan museum di Indonesia ada kemajuan, paling tidak dari jumlah museum yang ada, baik milik swasta maupun pemerintah.
Nunus dan Intan sama-sama mengakui animo publik terhadap museum belum merata. Hanya segelincir museum di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Pulau Bali yang ramai pengunjungnya. Sisanya sepi dan masih harus berjuang keras menjaring pengunjung.Peran komunitas menurut keduanya sangat dibutuhkan untuk mengenalkan museum kepada masyarakat.
Nunus melihat, selama lima tahun terakhir ini muncul tren luar biasa di kalangan anak muda, yaitu munculnya komunitas-komunitas pencinta sejarah ataupun pencinta museum. Salah satunya adalah Komunitas Jelajah yang bergerak sporadis tanpa bertujuan mencari keuntungan. Komunitas ini mampu menarik anak-anak muda di Jakarta untuk mengunjungi museum. Mereka juga bergerak hingga ke luar Jakarta. Model semacam ini telah ditiru oleh komunitas anak muda di daerah.
Dalam waktu yang bersamaan, Museum Nasional meresmikan cafe yang ditandai dengan gunting pita oleh Prof Kacung Marijan dan Intan Mardiana.
Cafe seluas 5x6 meter perseg tersebut dilengkapi dengan sofa dan interior serta foto-foto bergaya tempo dulu. Pengunjung museum dan wisatawan bisa menikmati kopi dan sajian menu makanan ringan sambil bersantai di museum.
Sebagai catatan sejak tahun 1977, International Council of Museums (ICOM) mengadakan International Museum Day (IMD). Museum-museum di seluruh dunia yang tergabung dalam ICOM akan mengadakan event yang kreatif dan sesuai dengan tema Hari Museum Internasional yang sudah ditentukan.
Museum Nasional yang menjadi salah satu anggota ICOM, turut serta merayakan Hari Museum Internasional tersebut lewat festival yang bertujuan untuk menjalin hubungan masyarakat serta menekankan pentingnya museum sebagai lembaga yang memfasilitasi masyarakat untuk belajar dan melestarikan warisan budaya Indonesia.
Naskah & foto: adji kurnaiwan (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions:
1. Museum Nasional menyelenggarakan Festival Hari Museum Internasional 2015 selama lebih kurang 40 hari. Foto adji k.
2. Gadung baru Museum Nasional Jakarta. Foto adji k
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.