Minggu, 19 April 2015

Diaspora Asal Maluku Dihimbau Pulang Kampung Sukseskan Mangente Ambon 2015

Masyarakat Maluku yang menetap di sejumlah provinsi di Tanah Air termasuk di luar negeri, dihimbau pulang kampung untuk menyukseskan program Mangente Ambon tahun ini. 

Himbauan ini datang dari Gubernur Maluku Said Assagaff saat launching Tahun Kunjungan Wisata Kota Ambon Manise “Mangente Ambon” atau Visit Ambon 2015 di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Sabtu (18/4).

Menurut Said lewat Mangente Ambon, warga Maluku yang ada di seluruh Tanah Air termasuk di negara lain, dapat berkumpul dan membangun Ambon khususnya dan Maluku umumnya, menjadi lebih baik lagi. Sekaligus memberitahukan kepada khalayak luas bahwa Ambon yang pernah menjadi daerah konflik, sekarang sudah aman dan kondusif.

“Dengan launching Tahun Kunjungan Wisata Kota Ambon Manise “Mangente Ambon” 2015 ini diharapkan akan mengembalikan citra Maluku dengan pranata adat budaya yang masih menjunjung tinggi “Pela Gandong, Hidup Orang Basudara,” yakni kerukunan hidup bersaudara walau berbeda agama dan kampung. Pun dapat memacu pembangunan daerah, dan peningkatan investasi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegas Said lagi.

Lewat Mangenta Ambon ini, sekaigus menjadi pintu masuk untuk bisa menjual Maluku sebagai provinsi yang kaya akan sumber daya alam dan wisata.

Soal potensi pariwisata, lanjut Said, Ambon menyimpan beragam objek wisata baik alam maupun budaya yang tak kalah dengan daerah lain di Indonesia. “Agar Ambon makin dikenal oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, digelarlah 'Mangente Ambon,” terangnya.

Potensi wisata Ambon, tambahnya antara tersebar di berbagai tempat antara lain Pantai Natsepa di Suli yang juga dikenal dengan rujaknya, Pantai Honimua di Liang, Pantai Lawena, Pulau Pombo tempat snorkeling dan diving, Permandian Air Panas Hatuasa di Tulehu, Kolam Morea/Belut Raksasa di Waai, Benteng Amsterdam di Hila, Mesjid Tua Wapauwe dan Gereja Tua di Hila, Air Terjun Wakulele di Ureng, Batu Lobang di Asilulu (Goa alam), Batu Layar di Wakasihu, Hukurila dan Tanjung Setan (diving), dan Taman Makam Persemakmuran di Kapaha yang setiap tahun dikunjungi keluarga kerabat dari tentara-tentara Australia & New Zealand serta negara persemakmuran lainnya pada upacara peringatan Anzac Day, 26 April.

Walikota Ambon, Richard Louhanapessy menambhakan Tahun Kunjungan Wisata Kota Ambon Manise “Mangente Ambon” 2015 ini merupakan suatu gerakan moral pemerintah dan masyarakat Kota Ambon untuk mengumpulkan seluruh potensi masyarakat dan cendikiawan di dalam maupun di luar Maluku untuk memberikan dukungan dalam mewujudkan AMBON MANISE 2025. 

“Gerakan ini bertujuan pula mengembalikan citra Ambon Manise sebagai kota wisata yang aman, nyaman, indah, dan harmonis, ” ungkap Richard. 

Usai launching “Mangente Ambon” 2015 ini, lanjutnya akan diselenggarakan “Grand Launching Mangente Ambon” yang akan dilaksanakan di Kota Ambon pada tanggal 6 Mei 2015. Acara tersebut akan dirangkai dengan Karnaval dan Festival Budaya Nusantara yang akan dihadiri 98 kota dari seluruh Indonesia serta direncanakan akan dibuka oleh Bapak Presiden RI. Selanjutnya kegiatan Pertemuan Diaspora akan dilaksanakan pada 18-19 Agustus 2015 dan puncak acara “Mangente Ambon” pada tanggal 7 September 2015 di Kota Ambon. 

Adapun kegiatan besar dalam rangkaian Mangente Ambon 2015 selain karnaval dan festival seni budaya nusantara, juga akan dimeriahkan dengan konser 20 tahun Glenn Fredly, Gema Ramadhan dan Amekx Zamrah Festival, Darwin Ambon International Yacht Race. Festival Musik Etnik dan Modern Dance, Underwater Photography Competition, Ambon Music Festival, Pesta Rakyat Orang Basudara serta acara menarik lain yang akan diselenggarakan bertepatan dengan HUT Kota Ambon yang ke-440 pada 7 September 2015.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan launching Tahun Kunjungan Wisata Kota Ambon Manise “Mangente Ambon” 2015 ini juga turut mengajak orang Maluku dan diaspora atau perantau asal Maluku pulang kampung untuk bersama-sama membangun Maluku pada momen ini. 

“Yang bisa membantu Maluku untuk event ini ada tiga yakni diaspora, presiden, dan Kemenpar. Diaspora asal Maluku paling berperan besar dalam membangun Maluku kini dan nanti, termasuk dalam event ini,” terang Menpar Aref Yahya. Untuk event ini, 

Kemenpar hanya bias memberikan dukungan dana sebesar Rp 5 miliar terkait untuk membantu pariwisata Maluku. Anggaran tersebut diberikan Kemenpar dengan catatan utmanya untuk promosi berbagai objek wisata serta event yang diadakan Maluku, termasuk gelaran pariwisata 'Mangente Ambon' yang berlangsung sepanjang 2015. “Saya putuskan 5 miliar rupiah itu, 100%-nya untuk promosi. Di Ambon saja ada 38 event (Mangente Ambon), ambil top three-nya yang diperbesar promosinya,” terang Arief.

Menurut Arief lagi, anggaran itu akan lebih bermanfaat jika lebih banyak digunakan untuk promosi, bukan untuk penyelenggaraan eventnya, supaya gaungnya dapat diketahui turis lokal maupun mancanegara termasuk diaspora asal Maluku sehingga mereka tertarik untuk datang. 

Saat ini, jumlah wisatawan yang datang ke Maluku baik lokal maupun mancanegara jumlah totalnya sekitar 100 ribu. Jumlah wismannya sekitar 20 ribu. Jika promosi dilakukan dengan baik, maka jumlah wisman yang datang bisa meningkat menjadi 100 ribu. 

Menpar Arief Yahya berharap dengan acara ini sekaligus dapat mendukung pencapaian target wisnus dan wisman secara nasional tahun 2015 yakni 12 juta wisman dan pergerakan 155 ribu wisnus. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions:
1. Promosi Mangente Ambon 2015 
2. Menpar Arief Yahya (tengah), Gubernur Maluku Said Assagaff (baju hijau), dan Walikota Ambon Richard Louhanapessy saat launching Tahun Kunjungan Wisata Kota Ambon Manise “Mangente Ambon” (Visit Ambon) 2015 di Jakarta.
3. Maskot Mangente Ambon 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.