Delapan (8) seniman seni pertunjukan yang memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan seni dan budaya Indonesia serta memiliki dampak positif bagi masyarakat, baik dari ketokohannya maupun karyanya, bakal menerima penghargaan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Penganugerahan tersebut akan diberikan langsung Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bertepatan dengan pencanangan ruang pertunjukan seni dan budaya di Kawasan Kota Tua, Jakarta pada 9 Desember mendatang.
Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Kementerian Pariwisata Prof. Dr. HM. Ahman Sya, saat jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (2/12/2014). Menurut Ahman Sya anugerah yang akan diberikan Menpar Arief Yahya nanti merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah dalam rangka menumbuhkan apresiasi terhadap para seniman sebagai salah satu sub sektor ekonomi kreatif.
“Era Ekonomi Kreatif telah menempatkan Seni Pertunjukan di Indonesia sebagai salah satu sub sektor yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan sosial dan budaya serta kesejahteraan masyarakat Indonesia” terangnya.
Penghargaan ini, lanjut Ahman Sya menjadi pendorong untuk menumbuhkembangkan motivasi berkarya para seniman. “Penganugerahan ini juga bertujuan membuka ruang untuk berkreasi dan berekspresi secara luas dikalangan remaja dan kaum muda seni pertunjukan,” jelasnya.
Direktur Pengembangan Seni Pertunjukan dan Industri Musik, Juju Masunah menambahkan bahwa banyak seniman seni pertunjukan yang sudah mendedikasikan hidupnya untuk seni pertunjukan namun belum mendapat perhatian lebih. Terkait dengan hal tersebut maka perlu adanya pengakuan dan penghargaan lebih banyak lagi kepada para pelaku kreatif yang berprestasi di bidang seni pertunjukan Indonesia.
Juju Masunah menjelaskan pendaftaran pelamar seniman yang diusulkan menerima penghargaan telah dibuka sejak tanggal 14 dan berakhir tanggal 28 November 2014. “Saat ini peserta baru 35 pelamar dari 12 provinsi. Ada dari Sumatera Barat, Jawa Timur, Jawa Barat, Bangka Belitung, Lampung, DKI Jakarta, NTB, NTT, Yogyakarta, dan lainnya,” jelasnya.
Penerima penghargaan tersebut akan diseleksi sesuai syarat dan kriteria yang ditetapkan juri. Tim juri akan menyeleksi calon penerima penghargaan pada awal Desember 2014.
Ada 7 orang juri yang terlibat dalam proses penyeleksian, baik untuk tari, musik, teater, maupun pengelola seni pertunjukan.
Ketua Dewan Juri Sukatno mengatakan kedelapan seniman seni pertunjukan yang bakal menerima penghargaan tersebut terdiri atas pelaku atau kreator sebanyak 3 penerima penghargaan untuk tari, musik, dan teater; pengelola seni pertunjukan (2 penerima penghargaan); penyelenggara event seni pertunjukan (2 penerima penghargaan), dan kritikus hanya 1 yang akan menerima penghargaan.
“Saat ini tim juri masih terus menggodok data profil seniman seni pertunjukan yang layak mendapat penghargaan tahun ini. Tentu kami akan menilai juga apakah karya yang dihasilkan seniman tersebut berkelas kampung, daerah, Nasional atau bahkan internasional,” aku Sukatno yang juga Kepala Taman Budaya Jawa Timur.
N. Riantiarno, tokoh teater Indonesia yang menjadi salah satu juri pemilihan seniman seni pertunjukan yang berhak menerima penghargaan tahun ini menambahkan penganugerahan ini merupakan sesuatu yang luar biasa bagi perkembangan kesenian khususnya seni pertunjukan Indonesia. “Mudah-mudahan pemberian penghargaan seperti ini tidak cuma diberikan satu atau dua kali,” imbuh Nano.
Tahun 2013 lalu, pemerintah memberikan penghargaan hanya kepada 5 seniman. Tahun 2014 ini penerima penghargaan naik 10 orang menjadi 15 seniman yang terdiri atas 7 tokoh musik Tanah Air dan sisanya 8 seniman seni pertunjukan yang akan menerima penghargaan pada 9 Desember nanti.
Tujuh tokok musik yang sebelumnya mendapat penghargaan pada peringatan Hari Musik Nasional, 9 Maret lalu adalah Alm.Chrismansyah Rahadi (Chrisye) sebagai penyanyi, Alm.Djauhar Zaharsjah Fachrudin Roesli (Harry Roesli) sebagai komponis, Alm.Nano Suratno (Nano S) sebagai pencipta lagu, Addie Muljadi Sumaatmadja (Addie MS) sebagai musisi, dan Pono Banoe sebagai pendidik musik, serta Frans Sartono sebagai pemerhati musik.
Naskah & foto: adji kurnaiwan (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions:
1. Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Kementerian Pariwisata Prof. Dr. HM. Ahman Sya menjelaskan soal rencana Menpar memberikan penghargaan kepada 8 seniman seni pertunjukan tahun 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.