Minggu, 23 November 2014

Komik Re:ON Terbaru Diserbu Reonites

Komik-komik Indonesia bergaya Jepang berlabel re:ON Comics terbitan PT Wahana Inspirasi Nusantara diserbu Reonites atau para penggemar re:ON Comics di ajang HelloFest Anima Expo 2014 yang berlangsung dua hari di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, 22-23 November 2014.  

Di stan re:ON Comics di ajang HelloFest tersebut, Reonitis bukan cuma membeli komik-komik re:ON edisi lama, pun menyerbu komik re:ON edisi terbaru volume 10.

Yudha Negara Nyoman, salah satu dari tiga pendiri re:ON Comics mengatakan komik re:ON volume 10 mulai diedarkan pada 22 November 2014 khusus untuk wilayah Jakarta. “Untuk luar DKI Jakarta mulai beredar 29 November 2014,” jelasnya di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (22/11/2014).

Seperti komik-komik edisi sebelumnya, re:ON Comics volume 10 juga berbentuk majalah kompilasi komik yang terdiri dari berbagai genre. “Komik re:ON hadir sejak pertengahan 2013 lalu. Periode terbitnya 6 minggu sekali,” tambah Yudha.

Di stan re:ON Comics, pengunjung bukan hanya membeli komik-komik re:ON terbaru maupun edsi lama, pun melihat langsung sekaligus berfoto bersama cosplayer cantik, ceria, dan imut, Franzeska Edelyny yang menjadi cosplayer karakter Reon dan Matcha Mei yang menjadi cosplayer Reyna.

“Kedua cosplayer Reon dan Reyna itu sengaja dihadirkan untuk menarik pengunjung datang ke stan re:ON sekaligus membeli komik-komis serta mercehandise-nya,” terang Yudha.

Re:ON Comics juga mendatangkan salah satu komikus andalan mereka yang berasal dari Tenggarong, Kalimantan Timur, yakni Annisa Nisfihani. “Kami ingin menginspirasi para pembaca bahwa siapa pun dapat menjadi komikus andal asalkan memiliki kemauan, kerja keras, dan disiplin,” tambah Yudha. 

Yudha menjelaskan dalam re:ON edisi terbaru hadir kelanjutan kisah The Grand Legend Ramayana karya Is Yuniarto. “Cerita ini mengenai petualangan Rama dan Shinta dalam peperangan Mithila,” jelasnya.

Selain itu juga ada ceruta bertajuk Galauman karya Ockto Baringbing dan Ino Septian. “Ceritanya unik berkisah tentang pertarungan seru Galauman dengan Forskwer, musuh bebuyutannya,” terangnya. 

Dalam komik re:ON terbaru juga ada rubrik re:FRESH berisi 10 tips kocak. “Kalau di rubrik re:DRAW memuat komik-komik kiriman pembaca. Selain itu juga ada re:REVIEW rubrik khusus review, dan rubrik re:CREATIVE khusus buat para calon komikus yang ingin belajar membuat komik,” papar Yudha lagi. 

Menurut Yudha, re:ON sengaja membuat komik-komik cerita Indonesia dalam kemasan bergaya Jepang untuk memenuhi permintaaan pasar. “Kita pernah buat komik bergaya lokal namun tidak laku. Sekarang ini komik-komik Japan style tengah diminati masyarakat Indonesia,” akunya.

Editor in-chief re:ON Comics Chris Lie menambahkan dalam komik re:ON edisi 10 juga ada cerita berjudul Lay-Lay Cat karangan Andik Prayoga dan Sheila Rooswhita. “Lay-Lay Cat adalah kucing gendut pembawa keberuntungan,” ujar Chris yang juga pendiri re:ON. 

Yudha menambahkan kehadiran re:ON di HelloFest yang ke-10 ini bukan sekadar memperkenalkan dan menjual komik re”ON terbaru maupun yang lama, pun untuk membangkitkan semangat berkarya para komikus Indonesia di tengah serbuan komik luar negeri.

“Siapa tahu nanti muncul komikus andal muda Indonesia yang bisa juga mendunia seperti Chris Lie yang pernah menjadi salah satu orang di belakang layar pembuatan toys dan figure untuk beberapa karakter kenamaan dunia,” tutup Yudha. 

Acara HelloFest Anima Expo sendiri berawal dari acara kelulusan bagi siswa-siswi HelloMotion Academy yang diselenggarakan secara sederhana. Namun belakangan ini berkembang dan membesar menjadi ajang pameran kreativitas tingkat Nasional di bidang animasi, film pendek hingga pop-culture yang diikuti berbagai komunitas kreatif. Ajang ini bukan hanya menjadi wadah bertemu pun sekaligus memamekan dan memasarkan karya kreatif masing-masing. 

“Dijajah” Jepang 
Dalam HelloFest Anima Expo 2014 dan ajang serupa lainnya terlihat sekali Jepang berhasil “menjajah” Indonesia lewat budayanya mulai dari komik, karakter pemain komik, film animasi, dan aneka makanannya. 

Buktinya di ajang HelloFest Anima Expo 2014 dengan tiket Rp 20.000 per orang ini dikunjungi ribuan anak muda. Dalam ajang ini banyak orang Indonesia yang memamerkan dan menjual komik yang hampir semua bergaya Jepang dengan alasan permintaan pasar atau tren. Begitupun para perajin merchandise-nya mulai dari kaos, jaket, tas, dan lainnya sampai kuliner, semuanya berbau kental Negeri Sakura seperti hokben, ramen, dan lainnya. 

Di ajang ini terlihat sekali anak muda kita  begitu membangga-banggakan budaya serba Jepang. Kalau Anda tidak percaya, cobalah datang di ajang ini berikutnya. Anda bakal melihat betapa “lucunya” anak-anak remaja kita yang umumnya masih labil itu, begitu bersemangat berpenampilan karakter komik ataupun animasi khas Jepang. 

Anehnya lagi pengaruh serbuan budaya Negeri Samurai yang sukses menghipnotis para anak baru gede (ABG) Indonesia hingga mengalami krisis budaya Nasional ini, justru dimanfaatkan oleh para pebisnis, wirausahawan, seniman animasi, komik, dan lainnya sebagai lahan bisnis yang menggiurkan karena komunitasnya banyak dan pasarnya cukup besar. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions
1. Tiga pendiri re:ON berfoto bersama cosplayer Reon dan Reyna di ajang HelloFest Anima Expo 2014, JCC.
2. Yudha memamerkan komik re:ON terbaru edisi 10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.