Dua gunung aktif di Pulau Sumatera kondisinya masih meradang. Pertama Gunung Sinabung yang status waspada-nya bertahan cukup lama. Satunya lagi Gunung Kerinci yang kini juga berstatus serupa bahkan untuk sementara ini tertutup untuk pendakian.
Pasca erupsi Agustus 2010 lalu dan kemudian ditetapkan berstatus waspada level II tanggal 7 Oktober 2010, aktivitas Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara masih fluktuatif.
Kendati grafik aktivitasnya cenderung menurun sejak Mei 2013 lalu dengan semakin menurunnya gempa vulkanik dalam (VA), namun statusnya belum diturunkan alias masih waspada level II.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Sinabung Armen Putra menjelaskan status gunung berketinggian 2.415 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini akan diturunkan apabila kegiatan kegempaannya semakin menurun dan normal kembali.
Data kegempaan gunung ini pada bulan April 2013 lalu tercatat sebanyak 210 kali, dan menurun menjadi 145 kali di bulan Mei 2013. Gunung Sinabung merupakan anak gunung raksasa Toba purba yang pernah meletus dasyat pada 70.000 tahun silam.
Berdasarkan pengamatan peta citra satelit, disimpulkan gunung ini merupakan anak gunung terbesar dan aktif di kompleks Gunung Toba yang juga mewarisi kaldera terbesar di muka bumi yaitu kaldera Danau Toba.
Sementara Gunung Kerinci yang berketinggian 3.805 mdpl sekaligus menjadi gunung aktif tertinggi Pulau Sumatera ini, sampai kini juga tetap berstatus waspada sejak ditetapkan tanggal 4 Juni 2013.
Menurut kepala Pos Jaga TNKS Agusman, penetapan status tersebut berdasarkan surat resmi dari Pos Pengamatan Gunung Merapi nomor 08/04/BGV.P-KRC/2013 tanggal 4 Juni 2013.
Akibatnya aktivitas pendakian masih ditutup oleh pihak pos jaga TNKS. Penutupan pendakian tersebut, berdasarkan pengumuman dari Kepala Balai Besar TNKS tentang PENUTUPAN Jalur Pendakian Gunung Kerinci terhitung tanggal 11 Juni 2013 sampai ada pemberitahuan dari Badan Vulkanologi.
Luas keseluruhan TNKS 1.386.000 hektar dan yang masuk wilayah Kabupaten Kerinci, Jambi mencapai 215.000 hektar. Dan gunung Kerinci berada di kabupaten penghasil penganan dodol kentang, sirup kayu manis, kopi dan teh ini, disamping Danau Gunung Tujuh yakni danau vulkanik tertinggi di Asia Tenggara, Danau Belibis, Danau Kerinci, dan Goa Kasah.
Pendaki luar Sumatera yang datang ke Kabupaten Kerinci sampai kini lebih banyak lewat Padang, Sumatera Barat. Pasalnya jarak dari Padang ke Sungai Penuh, kota terdekat dengan Kabupaten Kerinci ini hanya 249 Km dengan waktu tempuh selama 6 jam melewati Muara Labuh. Rute lainnya Padang-Painan-Tapan-Sungai Penuh sekitar 277 Km.
Sedangkan dari Jambi berjarak 465 Km ke Kerinci selama lebih dari 12 jam dengan rute Jambi-Bangko-Sungai Penuh. Bayangkan dua kali lipat beda jarak dan waktu tempuhnya dibanding lewat Padang. Bahkan kalah cepat dibanding dari Bukit Tinggi, kota lain di Sumbar yang hanya berjarak 350 Km dengan rute Bukit Tinggi-Solok-Muara Labuh-Sungai Penuh.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.