Kamis, 04 April 2013

Polisi dan Money Changers Nakal Mencoreng Pariwisata Bali

Dua video berjudul korupsi polisi Bali/corruption police in Bali dan penipuan turis Bali / froud to tourist in Bali yang tayang di laman youtube per 1 April 2013, ramai diperbincangkan. Sampai hari Kamis (4/4/2013), sudah 50.000 lebih orang yang mengunduh video polisi itu. Sementara video penipuan money chargers sudah 25.000 lebih yang melihatnya. Sejumlah orang menilai kelakuan nakal polisi dan money changers di Bali tersebut telah mencoreng wajah pariwisata Pulau Dewata. Apalagi kedua video ini tersebar mendunia. 

Kabar soal polisi yang kerap menilang turis lalu memerasnya di Bali pernah berhembus. Hembusannya seperti hembusan angin laut di tepi Pantai Kuta. Dan saya pun sempat mendengarnya. Tapi belum pernah melihat langsung dengan mata kepala sendiri. Tapi setelah melihat video itu, saya baru yakin ternyata hembusan itu bukan hembusan angin lalu. Bukan kabar burung.

Dalam video itu yang dibawahnya tertera tulisan “Preman berseragam di Pos Polisi LIO Square, Bali” itu, nampak seorang polisi meminta uang 20 dollar atau Rp 200.000 kepada seorang turis berambut ikal pirang, yang menilangnya karena tak memakai helm dan juga tak membawa SIM.

Rupanya polisi itu tengah apes, turis yang ditilangnya itu adalah sorang penulis masalah kriminal asal Belanda, bernama Van der Spek.

Uang sebesar itu kata polisi itu sebagai pengganti biaya tilang di persidangan. Kalau tidak membayar, nanti di sidang akan kena denda Rp 1.250.000. Tanpa banyak bicara, Spek pun langsung ‘berdamai’, membayarnya dengan uang 4 lembaran kertas Rp 50 ribu.

Bukan cuma itu, polisi yang cukup fasih berbahasa Inggris dan sangat ramah itu pun mengajak Spek yang mengenakan kaos berwarna ungu, minum bir. Kata polisi itu dia akan membeli bir Rp 100 ribu dari uang “damai “ itu. Sisanya Rp 100 ribu lagi akan diserahkan ke pemerintah. Lalu polisi itu pun pergi membeli bir dan kembali ke pos tersebut. Dengan gayanya dia membuka tutup botol bir itu dengan giginya. Dia dan koleganya serta Spek lalu minum bir bersama.

Kapolda Bali Bali Irjen Pol Arif Wachyunadi bertindak cepat terkait tersiarnya aksi polisi di Kuta, Bali yang memalak Spek. Menurut Kapolda Bali, polisi yang ternyata bernama Aipda Komang Sarjana itu kini telah dibebastugaskan sementara untuk menjalani pemeriksaan atas kasus tersebut oleh Propam Polda Bali. Selain Komang Sarjana, koleganya yang terlihat di video tersebut juga diperiksa.

Irjen Pol Arif Wahyunadi juga akan memanggil Van der Spek itu untuk diperiksa dalam kasus tersebut dengan alasan ini kasus penyuapan dan si penyuap dapat dikenakan sanksi pidana.

Pada hari yang sama, video di laman yang sama berjudul penipuan turis Bali / froud to tourist in Bali juga beredar. Kali ini Spek membongkar praktek penipuan di beberapa money charger nakal di Bali. Dalam video itu, Spek juga berhasil meminta salah satu pelaku penipuan money changer itu, memperagakan bagaimana trik penipuan yang biasa dia lakukan kepada turis bodoh atau stupid tourist.

Kedua video yang diberi teks percakapan dalam bahasa Belanda itu pun mengundang beragam komentar miring dari dalam maupun luar negeri yang intinya mengecam perilaku polisi dan money changers nakal tersebut.

Beberapa di antaranya menilai tindakan keduanya amat memalukan dan dapat mencemarkan pariwisata khususnya di Bali. Soal video polisi nakal di Bali itu, ada yang berkomentar begini; “Ini baru kena batunya...biar tau rasa polisi seperti ini. kalau bisa lsng pecat aja biar gak buat malu pariwisata bali..good job van der spek.u like hero”. Ada juga yang mentertawakan kelakuan polisi tersebut; “Hahahaha...polisi kejebak bule”.

Sedangkan komentar video penipuan money changers di Bali antara lain:  “Kali aja tuh bule emang udah sering ketipu, sering dapet laporan dari turis bule2 lain & kebetulan dia jurnalis.. makanya dia buat video seperti ini... menurut gw sih gak ada salahnya dengan video ini... biar pada jera tuh yang nipu2 & nilang2”.

Komentar lainnya: “Hanya demi uang 50 -100 ribu, buat malu krama bali... bagaimana action dari pihak terkait.. polisi, desa adat,, ayo perbaiki citra wisata bali jangan sampai tercoreng dengan bisnis yang kotor.. terima kasih bagi yang telah jadi sumber berita, tinggal nunggu action dari "mereka"”.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.