Seiring berkurangnya intensitas curah hujan di Indonesia atau menjelang masuknya musim panas, kegiatan petualangan di Tanah Air mulai menggeliat lagi. Beberapa komunitas penggiat alam bebas, pecinta alam maupun operator petualangan terutama pendakian gunung mulai sibuk mempromosikan kegiatan pendakian massal ke beberapa gunung populer. Lagi-lagi jejaring sosial terutama facebook jadi salah satu media promo yang mereka pilih untuk menjaring peserta.
Berdasarkan pengamatan penulis, gunung-gunung ternama masih menjadi jualan utama para operator pendakian tahun ini, seperti Gunung Rinjani, Semeru, Kerinci, Krakatau, Ceremei, Merbabu, Slamet, Gunung Gede, dan lainnya.
Di antara gunung-gunung populer ini, Gunung Semeru di Jawa Timur-lah yang paling menonjol dan berdaya tarik kuat tahun ini. Bisa jadi ini dampak dari film 5Cm yang mengekpos pendakian gunung yang menjadi atap-nya Pulau Jawa ini.
Dan yang tak di sangka-sangka, Gunung Salak yang selama ini kurang diminati, tahun ini ada juga yang melirik. Bisa jadi ini dampak dari kejadian kecelakaan pesawat Sukoi tahun lalu yang membuat beberapa operator pendakian tertarik untuk membuat paket pendakian ke gunung berhutan rimbun di Bogor, Jawa Barat ini.
Umumnya pendakian yang diusung operator adalah pendakian massal (penmas). Seperti kita ketahui, beberapa tahun belakangan ini, penmas begitu marak.
Dan penulis menilai peran facebook cukup punya andil membesarkan pendakian rombongan ini. Bagaimana tidak, lewat facebook, operator dengan mudah menjual dagangannya (paket penmas), baik per-akun maupun ke grup komunitas pecinta alam, pendaki, dan penggiat alam bebas secara GRATIS. Bahkan lewat facebook, orang dengan mudah membuat komunitas sehobi ini lintasbatas dan usia.
Nah, saking mudahnya menjaring massa lewat jejaring sosial ini, tak heran operator pendakian rajin membuat paket penmas karena peminatnya luar biasa. Sampai-sampai ada yang menolak peserta atau membuat kembali paket serupa sesi kedua, ketiga, dan seterusnya.
Melihat paket penmas yang dijual lewat facebook ini laku keras, bak kacang goreng. Akhirnya banyak bermunculan operator-operator penmas baru. Padahal banyak operator penmas yang lebih dulu merintis, pun kurang profesional dan tidak mengedepankan faktor ramah lingkungan dalam pelaksanaan paket yang dijualnya.
Alhasil, operator-operator baru itu pun mengikuti pola pelaksanaan paket penmas yang pernah diikutinya. Dengan kata lain nyaris serupa. Tapi ada juga yang berusaha mengedepankan kedua faktor tersebut.
Karena ada peluang bisnis di sini. Persaingan secara langsung atau tidak, disadari atau tidak, diakui atau tidak, pun terjadi. Untuk memenangkan persaingan itu, dan agar paket penmas-nya tetap berlanjut, diperlukan kiat tersendiri. Berikut ini tips menjadi operator penmas idaman versi penulis.
Pertama, tidak mencari laba semata. Jangan karena mau mengeruk untung, operator seenaknya menjaring peserta sebanyak-banyaknya. Dan yang lebih parah, tidak dibarengi dengan fasilitas dan anggota panitia/tim yang cukup. Jumlah peserta penmas harus dibatasi sesuai kemampuan operator dan tim-nya dan sesuai peraturan pengelola gunung atau taman nasional setempat.
Kedua, membawa bekal ramah lingkungan. Operator dan timnya harus orang yang respek dengan kebersihan dan keasrian alam gunung. Tegas memberlakukan sarat itu kepada setiap peserta. Jadi bukan hanya mencantumkan peralatan dan perlengkapan serta logistik yang harus dibawa, pun bekal ramah lingkungan itu sendiri dalam media promo-nya. Misalnya dengan mewajibkan setiap peserta membawa kantong plastik besar dan kuat untuk membawa kembali sampah bekas logistiknya ke tempat sampah di desa terakhir.
Ketiga, menomorsatukan keselamatan dan keamanan peserta. Ini kerap dilupakan sejumlah operator. Bisa jadi karena kekurangan tim dan atau ketidaktahuan. Operator yang profesional semestinya menyiapkan tenaga medis, paling tidak anggota tim yang mengerti dasar-dasar penanganan cidera ringan, P3K, dan lainnya. Peserta penmas harus dibagi dalam beberapa grup kecil, dan setiap grup ada anggota tim operator yang paham soal itu. Termasuk menyediakan peralatan keamanan seperti tali, dan lainnya.
Keempat, pantang meninggalkan sampah. Operator harus keras menegur peserta yang membuang sampah di gunung. Pilihan lain, operator harus menyediakan tim bersih gunung dalam setiap pelaksanaan penmas-nya.
Kelima, kreatif dan positif. Operator yang bagus, kreatif dalam mengemas paket penmas-nya. Kemasannya pun bernilai positif. Tidak monoton, cuma mendaki rame-rame, sampai puncak foto-foto narsis-narsisan lalu turun. Tapi ada sesuatu yang beda dan tentu berkesan.
Keenam, mematuhi aturan taman nasional. Tidak melanggar aturan masyarakat yang tidak tertulis maupun aturan tertulis pihak pengelola gunung atau taman nasional. Misalnya kalau di Gunung Semeru dilarang mandi langsung di ranu (danau)-nya.
Ketujuh, membuat kakus lapangan. Operator yang baik memperhatikan kebutuhan pesertanya terutama tempat buang hajat. Banyangkan dalam satu lokasi nge-camp, tidak ada toilet umum kemudian puluhan bahkan ratusan orang buang hajat sembarangan, alangkah tercemarnya. Karenanya, panitia harus membuat kakus atau toilet darurat yang ramah lingkungan dan aman.
Kedelapan, bermanfaat buat kelestarian alam. Kegiatan penmas-nya punya manfaat buat kelestarian, misalnya sambil menanam pohon, bersih gunung, pendataan kondisi lingkungan terkini, pembuatan tempat sampah, dan lainnya.
Kesembilan, berguna buat pengunjung dan masyarakat sekitar. Kegiatan penmas-nya pun ada manfaatnya bagi pengunjung seperti membuat rambu-rambu penunjuk arah, pembuatan tempat sampah, dan lainnya. Atau yang berguna bagi penduduk sekitar seperti baksos, gotong royong, dll.
Kesepuluh, tidak mencemarkan sumber mata air. Ini juga jadi point penting yang kerap dilanggar sejumlah operator. Alhasil sejumlah sumber mata air di gunung banyak yang tercemar akibat operator dan tim-nya tidak mengontrol pesertanya atau tidak melarang dengan tegas pesertanya untuk tidak mencemarkan sumber mata air.
Kesebelas, jujur. Operator yang baik tidak membuat penmas dengan dalih ramah lingkungan, baksos dan lainnya untuk menjaring massa. Padahal di lapangan nihil, justru malah merusak, mengotori, dan mencemari.
Kalau memang penmas-nya cuma penmas biasa dalam artian pendakian semata, naik-turun selesai, ya katakan begitu. Tapi kalau bernilai plus, misalnya ada acara baksos, aksi bersih gunung, dan lainnya, cantumkan itu dan benar-benar dilaksanakan dengan baik.
Itulah sebelas tips menjadi operator penmas idaman. Mudah-mudahan dapat menjadi acuan bagi operator penmas yang kini tengah menjamur dalam mengemas dan melaksanakan paket penmas-nya, termasuk bagi pemain baru atau operator-operator pemula.
Mudah-mudahan ini juga menjadi acuan buat calon peserta penmas, untuk memilih dengan cerdas operator penmas mana yang layak diikuti atau dibeli paket penmas-nya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.