Kendati Bunga Rafflesia menjadi ikon pariowisata Bengkulu, namun potensi wisata provinsi ini bukan cuma itu. Masih ada beragam potensi wisata lain, baik alam, sejarah, budaya, dan kulinernya. Salah satunya Lobang Kaca Mata.
Obyek Wisata Alam Lobang Kaca Mata berada di Desa Lebong Tambang, Kecamatan Lebong Utara, sekita 2 Km dari pusat Kota Bengkulu. Persisnya di salah satu dinding berbatu di sebuah bukit.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menjelaskan lubang tersebut merupakan bekas galian emas buatan Belanda. “Sampai sekarang lubang itu masih difungsikan sebagai galian emas tradisonal oleh masyarakat setempat. Disebut begitu, karena bentuknya menyerupai kaca mata,” jelasnya.
Bengkulu juga menyimpan obyek sejarah, mulai dari peninggalan penjajahan Inggris, sebelum akhirnya diambil alih Belanda. Contohnya Benteng Marlborough di Kota Bengkulu. Benteng peninggalan Inggris ini dibangun tahun 1714-1741 oleh British East Indian Company semasa Gubernur Jendral Joseph Callet berkuasa di Bengkulu. Benteng yang berdiri di lahan seluas 44.100 meter persegi ini, bentuknya menyerupai kura-kura.
Masih di kota Bengkulu, ada Persada Bung Karno atau Rumah Bung Karno yang menjadi kediaman Sukarno saat diasingkan Belanda di Bengkulu pada tahun 1938-1942. Yang menarik dari rumah pengasingan Soekarno ini selain benda bersejarah peninggalan Bung Karno dan istrinya, juga ada Sumur yang konon airnya dipercaya mujarab, mendatangkan berkah. Tak heran banyak orang biasa, pengusaha, pejabat sampai artis mencuci muka dengan air sumur ini dengan harapan sukses.
Rumah Bung Karno berada tidak jauh dari Kantor Walikota Bengkulu. Lokasinya berjarak sekitar 1,6 km dari Benteng Malborough. “Selama diasingkan, Presiden Soekarno tingal bersama istrinya, ibu Negara Fatmawati,” jelas Junaidi.
Tak sulit mencapai Bengkulu. Ada beberapa maskapai penerbangan yang direct flight dari Jakarta ke Bengkulu. Waktu tempuhnya cuma 50 menit dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta ke Bandara Fatmawati-Soekarno, Bengkulu. “Ada Sriwijaya Air, Lion Air dan sebentar lagi Citilink juga masuk,” aku Junaidi.
Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com). Foto: Dok.Ist
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.