Kamis, 12 Oktober 2017

Pembukaan Festival Pesona Bupolo 2017 Sedot Ribuan Orang, Jadi Agenda Nasional

Festival Pesona Bupolo 2017 yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru akan menjadi agenda nasional yang diselenggarakan setiap tahun, bertepatan dengan HUT Kabupaten Buru, 12 Oktober.

Hal itu disampaikan Bupati Buru Ramly Umasugi dalam sambutannya di acara pembukaan Festival Pesona Bupolo 2017 sekaligus puncak peringatan HUT Kabupaten Buru ke-18 yang berlangsung di Lapangan Pattimura, Namlea, Ibukota Kabupaten Buru, Kamis (12/10). 

Launching festival ini saja di Jakarta, tepatnya di Kementerian Pariwisata, September lalu,” ujar Ramly.

Menurutnya Festival Pesona Bupolo menjadi wadah untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Buru, misalnya Danau Rana, dan lainnya.

“Danau Rana itu salah satu keajaiban alam yang dimiliki Kabupaten Buru sebagai objek wisata alam yang potensial menjaring wisatawan dalam dan luar negeri,” terangnya.

Langkah yang dilakukan Pemkab Buru untuk memudahkan wisatawan berkunjung ke Danau Rana adalah dengan membuka akses ke danau tersebut.

“Kita akan membangun jalan hotmix sepanjang 42 km dengan anggaran 40 miliar rupiah untuk tahap pertama,” terangnya.

Festival Pesona Bupolo ini pun sekaligus menjadi langkah Pemkab Buru dalam upaya melestarikan, mengembangkan, dan memperkenalkan ragam budaya masyarakat Buru.

“Buktinya di festival kedua ini ada parade budaya yang bertujuan untuk merawat ragam budaya masyarakat Buru dalam semangat hidup bersaudara,” tambah Ramly yang sekarang memimpin Kabupaten Buru untuk periode kedua.

Menurut Ramly sejumlah program telah diluncurkan pihaknya guna menciptakan generasi penerus Buru yang andal, antara lain Gerakan Bupolo Maghrib Mengaji (Gelora) dan Gerakan Bupolo Membaca (Gencar).

“Program Gelora bertujuan untuk membentuk akhlak generasi Bupolo yang baik, sehat, dan berakhlak,” terangnya.

Sementara Gencar, sambungnya bertujuan menumbuhkan semangat minat baca kepada generasi muda Bupolo agar lebih cerdas.

“Terkait hal itu, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini-red) akan dibangun di seluruh desa di Buru,” ungkapnya.

Pembukaan Festival Pesona Bupolo 2017 yang berlangsung jelang siang, dimeriahkan dengan persembahan lagu dan tari, antara lain Tari Kapita yang dibawakan sejumlah penari muda.

Pembukaan Festival Pesona Bupolo menjadi spesial karena dihadiri sekaligus dibuka oleh Gubernur Maluku Said Assagaff dengan melepas balon.

Menurut Said akses ke Buru dari Ambon semakin mudah. “Dulu dari Ambon ke Buru atau sebaliknya lama dan susah. Sekarang sudah banyak pilihan, ada kapal feri, kapal cepat, bahkan pesawat. Bisa pilih pagi, siang ataupun malam. Buru juga sudah punya bandara nasional sebagai penyanggah bandara internasional Pattimura di Ambon,” terangnya.

Pada kesempatan itu Said Assagaff didampingi Ramly,  tamu VIP, perwakilan dari Kementerian Pariwisata (Kemepar), dan  lainnya kompak mengenakan ikat kepala khas masyarakat Buru dengan beragam bentuk dan motif.

Orang nomor satu di Maluku itu pun turut menari Tobelo (semacam tarian Poco-Poco-nya Manado yang dulu pernah booming), ditonton ribuan orang yang duduk di sisi kiri kanan lapangan.

Sebelum menutup sambutannya, Said berpesan agar peringatan HUT Kabupaten Buru tahun ini dijadikan momen untuk merubah pola pikir dan tingkah laku yang lebih baik.

“Dari pola pikir bekalahi ke budaya berkarya, dari baku lawan menjadi baku diskusi, dari budaya sopi ke budaya kopi, dan dari budaya gerombolan ke budaya berjamaah,” pesannya seraya disambut tepuk tangan tamu undangan VIP dan masyarakat.

Usai pembukaan, jelang sorenya Festival Pesona Bupolo yang didkung Pesona Indonesia-nya Kemenpar  ini diramaikan dengan Lomba Kora-Kora di Teluk Namlea yang ditonton ribuan orang di tepian teluk.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buru, Istanto Setyahadi ada 60 tim peserta dari seluruh kecamatan dan kota se-Kabupaten Buru dan komunitas dari luar Buru yang mengikuti lomba Kora-Kora di Teluk Namlea.

“Satu perahu memuat 24 orang, terdiri atas 20 pendayung, dan sisanya pemegang bendera, penabuh tifa, penunjuk arah, dan penyemangat,” terang Istanto didampingi Sekretaris Dispar Kabupaten Buru Azis Tomia kepada TravelPlus Indonesia.

Besok, Jumat (13/10) Festival Pesona Bupolo 2017 akan diisi dengan kampanye sadar wisata, lomba pikul sagu, lomba kupas kelapa, lomba hela rotan dalam air, relly perahu layar, lomba mancing, lomba foto selfie Instagram, dan pesta kuliner.

“Lusanya, Sabtu (14/10) ada Lomba Aquathlon dan hiburan rakyat sekaligus penutupan,” pungkasnya.

Istanto  memperkirakan rangkaian acara besok dan lusa juga akan menyedot ribuan penonton, baik dari dalam maupun luar Buru.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Tarian Kapita ramaikan pembukaan Festival Pesona Bupolo 2017 sekaligus acara puncak peringatan HUT Kabupaten Buru ke-18 di Lapangan Pattimura, Namlea.
2. Bupati Buru memberikan nasi tumpeng kepada Gubernur Maluku
3. Gubernur Maluku Said Assagaff dan Bupati Buru Ramly Umasugi. 
4. Gubernur Maluku ikut menari Tobelo.
5. Penampilan penyanyi dari Ambon diminati masyarakat di pembukaan Festival Pesona Bupolo kedua.
6. Kepala Dispar Kabupaten Buru Istanto Setyahadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.