Grup wayang yang sudah mengibarkan karya budaya Merah Putih di 49 negara ini akan menampilkan Ki Dalang Wawan Ajen. Serta dimeriahkan pelawak Ade Batak & Jenong Sesagon, artis pop Rita Tila, dan musikalisasi puisi Ridwan Ch Madris.
Pertunjukan Kolaborasi Wayang Ajen ini menjadi penutup rangkaian kegiatan HUT Kuningan ke-519.
Sebelumnya ada acara wayang golek, Babarit, karnaval budaya, jalan santai, dan pacuan kuda tradisional.
Wayang ajen merupakan pengembangan wayang golek yang digabungkan dengan ide kreatif, antara lain dikombinasikan dengan teknologi multimedia, tata cahaya, tata suara, dan tata panggung yang begitu menawan.
Tak ketinggalan dipadupadankan dengan beragam seni tari dan seni musik serta lagu.
Bahasa yang digunakannya pun disesuaikan dengan audiens-nya. Bisa Bahasa Sunda dicampur Bahasa Indonesia yang non formal sehingga tidak kaku, lebih gaul bagi anak muda dengain tujuan agar lebih melebur dan menghibur.
Alur ceritanya pun tidak melulu murni dari kisah Mahabarata dan Ramayana, melainkan dikembangkan menjadi kisah yang lebih modern.
Cerita dalam Wayang Ajen menyesuaikan realitas dari segi kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Jadi lebih up to date atau kekinian.
Nah, penasaran seperti apa pertunjukan kolaborasi Wayang Ajen yang merupakan bentuk dukungan dari Pesona Indonesia-nya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk penutup rangkaian kegiatan HUT Kuningan ke-519 ini?
Datang saja ke Desa Cijemit, Cinuru Kuningan malam Minggu ini, tepatnya Sabtu (30/9/2017) ba’da Isya sampai selesai.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. wayangajen & adji k
Captions:
1. salah satu bentuk promo pertunjukan kolaborasi Wayang Ajen di Kabupaten Kuningan September 2017.
2. Bermacam karakter wayang golek yng dimiliki Wayang Ajen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.