Keempat wayang tersebut adalah Wayang Golek dari Padalarang, Wayang Golek Thoriqoh (Tegal), Wayang Golek Banten, Wayang Kulit Dermayon (Indramayu).
Wayang Golek Padalarang dan Wayang Golek Thoriqoh Tegal dengan dalang Ki H. Anton Surono sudah tampil lebih dulu.
Kedua wayang tersebut menghadirkan karakter dan lakon yang berbeda.
Begitupun dengan Wayang Golek Banten dan Wayang Kulit Dermayon Indramayu yang bakal mentas di puncak acara Pekan Pesona Pesantren 2017 pada Sabtu (2/9).
Menurut Pimpinan Wayang Ajen, Ki Dalang Wawan Ajen alias Wawan Gunawan, pertunjukan Wayang Golek Banten akan dimulai pukul 9 malam sampai 11 malam, didalangi oleh Ki Dalang Mursidin, yang tak lain anak didik Wayang Ajen.
“Lakon yang dibawakan berjudul Jaya Makrifat, berisi tentang ketauhidan dan dzikir,” ujar Wawan dari Tanah Suci Mekkah lewat pesan WA kepada TravelPlus Indonesia, Jumat (1/9) malam.
Setelah itu, tampil Wayang Kulit Dermayon Indramayu pukul 11 malam sampai 1 dini hari dengan dalang Ki Dalang Dian Anom Rusdi. Lakonnya berjudul Makrifat Dewaruci karya Ki Dalang Wawan Ajen.
“Makrifat Dewaruci itu memuat kisah kesetiaan dan kepatuhan Bima kepada seorang guru dalam mencari kesempurnaan dan kesejatian hidup,” terang Wawan.
Selain pertunjukan wayang, puncak acara Pekan Pesona Pesantren 2017 yang mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) c.q Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, melalui Asisen Deputi (Asdep) Pengembangan Segmen Pasar Personal ini juga diramaikan dengan pertunjukan Seni Gembyung Buhun Ununeun pukul 3 sore, Tarian Musik Gamelan Sunda pukul 8 malam, dan selanjutnya Tatalu Musik Gamelan Indramayu serta Kolaborasi Musik Dermayon dan Sunda.
Tak ketinggalan Tausyiah Puisi dan Musikalisasi Puisi bersama penyair Ridwan Ch. Madris, Anggi Sri Wilujeng, dan Bale Budaya Mahardika Kota Tasik.
Ridwan akan membacakan puisi dan syair-syair lagu berjudul Kepada Beliau "Sang Ruh Suci" karyanya sendiri.
Pekan Pesona Pesantren yang bertema “Satu Suara untuk Menyelamatkan Sumber Daya Dunia” ini berlangsung sejak 31 Agustus – 3 September 2017.
Menurut Wawan, culture event ini bertujuan mempromosikan salah satu bentuk wisata budaya di Pesantren Sirnarasa sebagai daya tarik wisata religi, yang dapat menjaring ribuan wisatawan lokal dan nusantara.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Deretan karakter wayang golek Sunda milik Wayang Ajen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.